BisnisBusiness

Analisis: Dampak Tarif Trump ke Sektor UMKM NTB

×

Analisis: Dampak Tarif Trump ke Sektor UMKM NTB

Sebarkan artikel ini
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terus memicu kekhawatiran di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Indah Purwanti, Founder Lombok Womenpreneur Club, mengungkapkan bahwa kebijakan ini berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal, terutama dalam hal penurunan nilai tukar rupiah dan melemahnya daya beli masyarakat.

“Secara makro, kita sudah melihat dampak langsung dari kebijakan ini, yaitu penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ini berpotensi memicu penurunan penerimaan pajak dan bahkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor ke Amerika,” jelas Indah Purwanti.

Meskipun sebagian besar UMKM di NTB tidak melakukan ekspor langsung ke Amerika, efek domino dari kebijakan ini tetap dirasakan. “Dari 123 ribu UMKM di NTB, hanya sebagian kecil yang melakukan ekspor ke Amerika, contohnya vanili. Namun, kebijakan ini bersifat global dan mempengaruhi hubungan dagang dengan banyak negara, termasuk Indonesia,” tambahnya.

Baca Juga :  Sirkuit MXGP Lombok Manfaatkan 25 Ribu Ton FABA PLTU Jeranjang

Penurunan nilai tukar rupiah berpotensi menekan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya akan berdampak pada penjualan produk-produk UMKM. Selain itu, isu pembukaan keran impor oleh pemerintahan mendatang juga menjadi tantangan serius bagi UMKM lokal.

UMKM NTB harus meningkatkan daya saing produk mereka. Mereka harus mampu bersaing dengan produk-produk impor, terutama di sektor fashion dan makanan kemasan yang saat ini banyak beredar di platform seperti TikTok,” tegas Indah.

Untuk menghadapi tantangan ini, Indah Purwanti menyarankan UMKM NTB untuk melakukan efisiensi dan diversifikasi produk. “Di tengah kondisi ekonomi yang lesu, efisiensi adalah kunci. Banyak usaha kuliner yang menawarkan terlalu banyak varian menu, yang mengakibatkan biaya bahan baku membengkak. Mereka perlu fokus pada produk yang paling laris dan mengurangi produk yang kurang diminati,” jelasnya.

Baca Juga :  Nataru 2024/2025: Bandara Lombok Layani 135 Ribu Penumpang

Diversifikasi produk juga penting untuk mengurangi risiko kerugian akibat produk yang tidak terjual. “Produk yang kurang diminati sebaiknya dihentikan sementara waktu. Ini akan membantu meningkatkan omzet dan mengurangi biaya operasional,” tambahnya.

Bagi UMKM yang secara langsung melakukan ekspor ke Amerika, kebijakan tarif impor Trump menjadi pukulan berat. “Mereka perlu mencari negara tujuan ekspor baru, namun ini membutuhkan waktu dan upaya yang tidak sedikit,” ujarnya.

Pemerintah, baik pusat maupun daerah, diharapkan dapat memberikan dukungan kepada UMKM yang terdampak langsung. “Pemerintah Provinsi NTB, terutama perdagangan/">Dinas Perdagangan, dapat memberikan subsidi ekspor, seperti subsidi ongkos kirim. Saya tahu dulu ada program tersebut, tapi saya tidak tahu apakah masih berjalan,” jelasnya.

Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan untuk membantu UMKM mencari pasar ekspor baru dan menjaga keberlangsungan usaha mereka. “UMKM yang terlibat dalam ekspor langsung membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah. Mereka membutuhkan subsidi atau bantuan untuk mencari negara tujuan ekspor baru,” tegasnya.

Baca Juga :  LWC Lahirkan Bos-Bos Muda, Ada yang Sudah Ekspor!

Secara keseluruhan, Indah Purwanti menilai kebijakan tarif impor Trump tidak memberikan dampak positif bagi UMKM NTB. “Saya hanya melihat ego di balik kebijakan ini. UMKM kita harus berjuang lebih keras untuk bertahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit,” pungkasnya.

Strategi Adaptasi UMKM NTB di Tengah Badai Impor

  • Efisiensi Biaya Operasional: Fokus pada produk yang paling laris dan kurangi varian menu yang kurang diminati.
  • Diversifikasi Produk: Hentikan sementara produk yang kurang diminati untuk mengurangi risiko kerugian.
  • Peningkatan Daya Saing: Berinovasi dan meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing dengan produk impor.
  • Pencarian Pasar Ekspor Baru: Bagi UMKM yang terdampak langsung, mencari negara tujuan ekspor baru dengan dukungan pemerintah.
  • Dukungan Pemerintah: Pemerintah diharapkan memberikan subsidi ekspor dan bantuan lainnya untuk membantu UMKM bertahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *