Bisnis

Sentuhan Kartini: LWC Beri Pelatihan Warga Binaan LPP Mataram

×

Sentuhan Kartini: LWC Beri Pelatihan Warga Binaan LPP Mataram

Sebarkan artikel ini
Sentuhan Kartini: LWC Beri Pelatihan Warga Binaan LPP Mataram
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini kembali membahana di Lapas Perempuan (LPP) Kota Mataram. Bertepatan dengan Hari Kartini, organisasi pengusaha wanita terkemuka di Lombok, Lombok Womenpreneur Club (LWC), menggelar aksi sosial yang inspiratif. Puluhan warga binaan perempuan di LPP Kota Mataram mendapatkan pelatihan intensif dalam berbagai bidang keterampilan, mulai dari pembuatan kue (baking), kerajinan tangan, hingga layanan spa.

Inisiatif mulia ini merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-6 LWC dan dedikasi mereka terhadap pemberdayaan perempuan, bahkan di lingkungan yang penuh keterbatasan. Founder LWC, Indah Purwanti, mengungkapkan kegembiraannya dapat berbagi dengan para warga binaan di momen spesial Hari Kartini ini.

“Hari ini itu Hari Kartini, kita merayakan momen yang unik karena tahun ini LWC merayakannya berbagi bersama warga binaan perempuan Kota Mataram, Jadi program ini diinisiasi oleh LWC dalam rangka ulang tahun ke-6 dan dalam rangka Hari Kartini,” ujar Indah Purwanti penuh semangat di sela-sela acara pelatihan, Senin (21/4/2025).

Pelatihan yang diadakan pada hari itu menjadi angkatan pertama dari serangkaian program yang direncanakan LWC. Indah menjelaskan bahwa fokus awal adalah pada soft skill di bidang baking, dengan pelatihan pembuatan roti sobek dan pai susu. Ia juga menyoroti bahwa sebagian warga binaan sebenarnya telah memiliki pengalaman membuat snack box melalui pemberdayaan dari organisasi lain.

“Tentunya hari ini mengawali Angkatan satu, kita berbagi soft skill bersama warga binaan di LPP Kota Mataram, yang hari ini adalah pelatihan baking, ada yang membuat roti sobek, pai susu, di mana sebenarnya mereka ini sebelumnya sudah diberdayakan untuk membuat snack box. Jadi ada dari organisasi, nah di sini kita berdayakan warga binaannya untuk membuat isiannya snack box. Kita juga membantu mereka untuk menambah varian dari snack box tersebut,” jelas Indah.

Baca Juga :  Pertamina Pastikan Pasokan Energi Aman, Lebaran di NTB Bakal Berjalan Lancar

Komitmen LWC untuk memberdayakan warga binaan LPP Kota Mataram tidak berhenti pada satu hari pelatihan saja. Indah Purwanti mengungkapkan bahwa program ini akan berlanjut selama tiga bulan ke depan, yakni April, Mei, dan Juni, dengan berbagai jenis pelatihan yang akan diberikan.

“Tidak hanya hari ini saja, jadi Insya Allah di bulan April, Mei, dan Juni kita akan ada beberapa pelatihan. Selain cooking, baking, kita juga ada pelatihan cara membuat mutiara, kemudian cara membuat macrame, spa baik badan ataupun vessel,” ungkapnya.

Harapan besar LWC melalui program ini adalah agar para warga binaan memiliki bekal keterampilan yang dapat mereka manfaatkan setelah keluar dari LPP Kota Mataram. Indah Purwanti berharap soft skill yang diperoleh dapat menjadi modal untuk meningkatkan perekonomian mereka di luar.

“Harapannya semoga setelah keluar dari LPP Kota Mataram, mereka mempunyai soft skill yang bisa mereka gunakan di luar sana untuk menambah perekonomian mereka. Ini kali pertama LWC berbagi bersama dengan teman-teman warga binaan LPP Kota Mataram dan Insya Allah di dua bulan ke depan kita akan terus di sini,” imbuhnya.

Dalam kegiatan pelatihan perdana ini, LWC menerjunkan tim yang solid. Indah menjelaskan bahwa ada enam sesi kelas pelatihan yang berbeda, dengan total 30 anggota LWC yang terlibat, termasuk tujuh orang mentor yang akan berbagi ilmu secara bergantian. Warga binaan diberikan kebebasan untuk memilih pelatihan sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing, mulai dari cooking, baking, kerajinan tangan, hingga spa.

Pemilihan LPP Kota Mataram sebagai lokasi pelatihan memiliki alasan yang kuat bagi LWC. Indah Purwanti menekankan bahwa fokus utama mereka adalah pemberdayaan perempuan, sehingga mereka berharap dapat memberikan perhatian khusus kepada para warga binaan di sana.

Baca Juga :  Kemendag Temukan 11 SPBBE Curangi Konsumen, Isi Gas Elpiji 3 Kg Kurang!

“Kami memilih LPP Kota Mataram sebagai pusat pelatihan, karena objeknya dan subjeknya adalah perempuan, jadi kita berharap semoga orang-orang di sini mendapatkan perhatian dari kita. Sebelumnya LWC juga hampir sering dan secara konsisten berbagi ke anak yatim, janda, orang jompo, namun pada hari ini kita coba ke warga binaan,” tuturnya.

Indah juga menyampaikan harapan agar program ini tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga menyentuh hati para warga binaan dan memotivasi mereka untuk menjadi perempuan yang lebih baik dan melakukan kegiatan positif yang dapat menghasilkan pendapatan setelah bebas nanti.

Sebagai puncak dari program pelatihan ini, LWC berencana untuk memamerkan dan mempromosikan produk-produk hasil karya warga binaan dalam acara Womenpreneur Day yang akan diadakan pada bulan Juli mendatang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LPP Mataram, Romana Maria, menyambut baik inisiatif LWC ini. Ia menyampaikan apresiasinya atas pelatihan baking yang menjadi pembuka rangkaian program pemberdayaan ini.

“Kegiatan hari ini adalah pelatihan baking yang dimulai dari dengan pembuatan roti dan pai susu, Rencana ke depan, karena dari LWC memprogramkan itu selama dua bulan, jadi kegiatannya satu hari dalam satu minggu dan program ini akan berkelanjutan,” ujar Romana Maria.

Romana juga menambahkan bahwa selain baking, pelatihan lain seperti memasak, kerajinan mutiara, dan spa juga akan diberikan kepada warga binaan. Ia menekankan bahwa momen Hari Kartini menjadi sangat bermakna dengan adanya kegiatan berbagi soft skill dari LWC ini.

Baca Juga :  Hari Lingkungan Sedunia, Pertamina Ajak Komunitas dan Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Menjaga Lingkungan

“Momen ini dilaksanakan pada Hari Kartini, jadi di LWC berbagi dalam bentuk soft skill untuk warga binaan Lapas Perempuan Mataram,” katanya.

Dengan adanya pelatihan ini, Romana Maria berharap besar agar para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) LPP Mataram memiliki bekal yang cukup untuk mandiri secara ekonomi setelah kembali ke masyarakat atau keluarga mereka.

“Dengan adanya pelatihan ini, saya sangat berharap bahwa WBP Lapas Perempuan Mataram setelah keluar dari sini, kembali ke masyarakat ataupun ke keluarganya, bisa mempunyai lapangan pekerjaan secara mandiri,” harapnya.

Romana juga menjelaskan bahwa sekitar 20 orang warga binaan mengikuti pelatihan ini, termasuk mereka yang masih menjalani pembebasan bersyarat di bawah bimbingan Balai Pemasyarakatan (Bapas). Ia mencontohkan bagaimana ilmu yang didapatkan di LPP Mataram telah membantu para mantan warga binaan untuk berwirausaha melalui wadah Pas Kreatif dan Kampung Pas yang diinisiasi oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTB.

“Yang mengikuti pelatihan ini sekitar 20 orang warga binaan, seperti yang ada di Bapas, warga binaan yang masih menjalani pembebasan bersyarat. Di Bapas itu mereka akan mengembangkannya di bawah naungan Pas Kreatif. Mereka mengembangkan ilmu yang mereka dapatkan di Lapas Perempuan ini, jadi bisa sampai sekarang masih bisa berwirausaha. Kalau hari Senin sampai hari Sabtu mereka berwirausaha berjualan kue yang mereka buat mulai dari pukul 06.00 WITA sampai jam 09.00 WITA, habis itu mereka lanjut ke GA Griya Abdi Fire. Sekarang ada wadah yang dibuatkan oleh Kakanwil, yaitu Kampung Pas, di situ warga binaan yang masih badan pengawas (Bapas) maupun eks-binaan LPP Mataram juga berkreasi di situ,” pungkas Romana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *