DaerahEkonomiFoods

TNI dan Mentan Kawal Panen Raya Jagung NTB, Targetkan Swasembada

×

TNI dan Mentan Kawal Panen Raya Jagung NTB, Targetkan Swasembada

Sebarkan artikel ini

Sumbawa, Jurnalekbis.com – Semangat pangan/">ketahanan pangan nasional kembali digelorakan dari ujung timur Pulau Sumbawa. Senin (21/4/2025), Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, menjadi saksi keberhasilan panen raya jagung seluas 32 hektar yang dilakukan secara seremonial bersama Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, didampingi oleh Komandan Korem 162/Wira Bhakti (Danrem 162/WB), Brigjen TNI Sjasul Arief, S.Sos.

Kegiatan ini bukan sekadar panen raya biasa, melainkan simbol kuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan petani dalam mewujudkan visi besar Indonesia sebagai negara swasembada pangan. Apalagi, dengan luas lahan jagung Desa Penyaring yang mencapai 1.078 hektar, daerah ini telah menempatkan dirinya sebagai salah satu sentra produksi jagung terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kegiatan ini berlangsung bertepatan dengan momen Hari Kartini, yang secara filosofis memperkuat pesan kemandirian dan kebangkitan peran masyarakat desa—terutama petani—sebagai garda terdepan ketahanan pangan nasional. Di tengah fluktuasi harga pangan dan tantangan distribusi nasional, inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa kekuatan pangan Indonesia bisa tumbuh dari desa-desa produktif seperti Penyaring.

Menteri Pertanian RI, Dr. Andi Amran Sulaiman, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian para petani jagung Sumbawa. Ia menegaskan pentingnya pendampingan intensif dari berbagai pihak, termasuk Bulog dan hukum/">aparat penegak hukum, untuk menjaga rantai pasok pangan dari hulu ke hilir.

Baca Juga :  Enam Pelaku Pengeroyokan Dibekuk Polisi, 4 Diantaranya Anak Dibawah Umur

“Produktivitas pertanian tidak bisa berjalan sendiri. Kita perlu dukungan dari semua lini, dari teknologi, kebijakan, hingga keamanan distribusi. NTB adalah contoh bahwa ketika petani, pemerintah, dan aparat bersatu, hasilnya bisa luar biasa,” tegas Menteri Amran.

Dalam kesempatan yang sama, Danrem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Sjasul Arief, menyampaikan bahwa panen raya ini merupakan wujud konkret dari peran aktif TNI dalam program swasembada pangan nasional. Sebagai bagian dari komitmen TNI mendukung ketahanan nasional, sektor pangan menjadi prioritas yang terus dijaga melalui kolaborasi dengan instansi pemerintah maupun kelompok tani.

“Kehadiran kami di tengah petani bukan hanya hari ini. Korem 162/WB senantiasa siap mendampingi program pertanian baik dari sisi edukasi, keamanan, maupun logistik. Panen hari ini harus menjadi semangat baru untuk meningkatkan kapasitas produksi kita,” ujar Brigjen Sjasul Arief.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa dukungan TNI tidak hanya dalam bentuk simbolik, tetapi juga pengawalan distribusi pupuk, penyuluhan pertanian, hingga fasilitasi program-program pertanian skala lokal dan nasional.

Desa Penyaring di Kecamatan Moyo Utara memang telah lama dikenal sebagai daerah penghasil jagung utama di Kabupaten Sumbawa. Dengan total lahan jagung mencapai 1.078 hektar, desa ini tidak hanya menyuplai kebutuhan lokal tetapi juga menjadi salah satu penopang stok jagung nasional.

Baca Juga :  Desa Segala Anyar dan Desa Ketara Sepakat Berdamai.

Menurut data dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, rata-rata produksi jagung di kawasan ini mencapai 6,5 ton per hektar. Dengan demikian, panen dari Desa Penyaring sendiri mampu menyumbangkan lebih dari 7.000 ton jagung dalam satu musim tanam. Ini merupakan angka yang signifikan dalam menjaga stabilitas pasokan jagung nasional, terutama untuk kebutuhan pangan dan pakan ternak.

Di tengah tantangan iklim dan kenaikan harga input pertanian seperti pupuk dan benih, produktivitas ini merupakan hasil dari kolaborasi intens antara kelompok tani, pemerintah daerah, dan dukungan dari TNI serta stakeholder lain.

Turut hadir dalam acara panen raya ini Gubernur NTB, Kapolda NTB, Bupati Sumbawa, serta para pejabat tinggi dari berbagai lembaga. Keterlibatan lintas sektor ini menunjukkan bahwa pembangunan pertanian tidak bisa lagi hanya menjadi tanggung jawab satu instansi saja.

Gubernur NTB dalam sambutannya mengapresiasi langkah cepat dan terukur dari Menteri Pertanian dan Danrem 162/WB yang aktif turun ke lapangan. Ia menilai kehadiran tokoh nasional dan pimpinan TNI di lahan pertanian adalah bentuk nyata bahwa sektor pangan adalah prioritas utama bangsa.

“Kita ingin NTB bukan hanya dikenal karena pariwisata, tapi juga sebagai provinsi agraris yang kuat dan mandiri. Apa yang dilakukan di Sumbawa hari ini harus menjadi model untuk kabupaten lain,” ujar Gubernur NTB.

Baca Juga :  PLN Hadirkan Promo "Smash": Hemat Tambah Daya, Dukung Proliga 2024!

Dalam beberapa bulan terakhir, harga jagung dan bahan pangan lainnya mengalami gejolak yang cukup signifikan di pasar. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mendorong peningkatan produksi dalam negeri agar tidak terlalu tergantung pada impor. Salah satu strategi utamanya adalah dengan memperkuat lumbung pangan lokal seperti di NTB, NTT, Sulawesi, dan Jawa Timur.

Menteri Pertanian juga menekankan pentingnya menjaga harga di tingkat petani agar mereka tetap memperoleh keuntungan yang layak. Oleh karena itu, peran Bulog menjadi sangat strategis dalam menjaga stabilisasi harga dengan mekanisme serap gabah dan jagung secara adil.

“Kita ingin petani untung, konsumen tidak rugi. Maka perlu mekanisme distribusi yang sehat dan transparan. Bulog, TNI, dan pemerintah daerah harus bersinergi dalam hal ini,” ujar Menteri Amran.

Panen raya bukanlah akhir, melainkan awal dari siklus pertanian berikutnya. Pemerintah pusat dan daerah kini tengah menyiapkan program lanjutan berupa fasilitasi alat mesin pertanian (alsintan), subsidi benih, serta pelatihan manajemen pertanian modern berbasis teknologi.

Sementara itu, Korem 162/WB juga akan memperluas pendampingan petani melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang mencakup pembangunan irigasi, jalan usaha tani, serta edukasi pertanian organik.

Dengan kombinasi antara pendekatan modern dan semangat gotong royong tradisional, NTB diharapkan bisa menjadi model ketahanan pangan daerah yang sukses dan berkelanjutan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *