Mataram, Jurnalekbis.com – Rencana perayaan hari ulang tahun mantan Gubernur NTB periode 2018-2023, Dr. H. Zulkieflimansyah, yang diinisiasi oleh Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6, memicu gelombang antusiasme publik yang luar biasa. Ide perayaan ini disambut hangat dan banjir apresiasi dari berbagai kalangan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tak disangka, sebelum undangan resmi diedarkan, sejumlah tokoh, lembaga, dan figur sentral dari berbagai profesi di NTB telah menghubungi langsung pihak Mi6. Mereka menyatakan kesiapan untuk hadir dan memberikan testimoni, sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap kepemimpinan Bang Zul.
“Tidak ada yang diminta, tidak ada yang diperintah. Tapi semua ingin datang dengan sukarela. Sebagai pihak yang menginisiasi perayaan ini, kami benar-benar merasa terhormat,” ungkap Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, yang akrab disapa Didu, di Mataram, Jumat (25/4/2025) malam.
Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode (1996-2002) ini menegaskan bahwa perayaan ulang tahun Bang Zul ini murni didasari rasa hormat dan syukur. Tidak ada kepentingan atau tendensi politik apa pun di balik acara ini. “Perayaan ini murni rasa hormat dan syukur kami karena pernah dipimpin oleh seseorang yang tahu bagaimana rasanya menjadi rakyat kecil,” jelas Didu.
Didu mengungkapkan bahwa dirinya telah dihubungi langsung oleh sejumlah tokoh sentral di NTB, yang menyatakan keinginan untuk hadir. Figur-figur dari beragam profesi juga menyampaikan kehendak yang sama, bahkan tanpa undangan sekalipun.
“Sejumlah pentolan aktivis di NTB juga tidak hanya ingin hadir semata. Tapi ingin melibatkan diri sebagai panitia sukarela. Bahkan siap untuk urunan pembiayaan perayaan ini,” tambahnya. Hal ini menunjukkan betapa besar rasa hormat dan apresiasi masyarakat NTB terhadap Bang Zul.
Direktur Eksekutif Walhi NTB, Amri Nuryadin, juga telah menyatakan kesiapannya untuk hadir dan memberikan testimoni. Walhi, sebagai organisasi lingkungan hidup yang independen dan bagian dari jaringan Friends of the Earth International, menunjukkan bahwa apresiasi terhadap Bang Zul melintasi berbagai sektor dan kepentingan.
“Tidak banyak pemimpin yang meninggalkan jejak di hati rakyat. Kami tahu, Bang Zul salah satunya. Respons dan antusiasme luas dari berbagai kalangan untuk perayaan ini, menunjukkan mereka yang hadir bukan karena undangan. Tapi karena rasa terima kasih yang tulus,” tegas Didu.
Mi6 telah menyiapkan 250 undangan untuk perayaan yang akan digelar di Tuwa Kawa Coffee & Roastery, pada 18 Mei 2025 pukul 20.30 Wita. Namun, mereka tidak membatasi kehadiran. Siapa pun dipersilakan untuk datang dan ikut merayakan.

Soal pembiayaan, Didu mengungkapkan bahwa semuanya akan ditanggung bersama. Sudah ada kesepakatan dan kesanggupan secara sukarela dari berbagai kalangan untuk ikut urunan dan berbagi tanggung jawab. “Sungguh, ini benar-benar rasa terima kasih kolektif yang diekspresikan secara nyata,” ungkap Didu, yang mengaku merinding melihat antusiasme tersebut.
Didu menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas respons dan antusiasme publik yang luar biasa ini. Menurutnya, hal ini adalah wujud kerinduan terhadap Bang Zul, dan simbol penghargaan non-formal dari masyarakat. “Kita mungkin sering bicara soal pemimpin hebat. Antusiasme dan respons yang luar biasa ini menunjukkan masyarakat NTB tidak sekadar mengenang Bang Zul, tapi juga merawat memori dengan kehangatan yang luar biasa,” tutup Didu.
Antusiasme publik yang tinggi terhadap perayaan ulang tahun Bang Zul tidak terlepas dari sosoknya yang dikenal dekat dengan rakyat. Selama menjabat sebagai Gubernur NTB, Bang Zul dikenal sebagai pemimpin yang sering turun langsung ke lapangan untuk berdialog dengan masyarakat.
Pendekatan yang merakyat ini membuat Bang Zul dicintai oleh masyarakat NTB. Ia dikenal sebagai pemimpin yang peduli dengan masalah-masalah yang dihadapi rakyat kecil, dan selalu berusaha mencari solusi terbaik.
“Bang Zul tahu bagaimana rasanya menjadi rakyat kecil,” kata Didu. Ungkapan ini menggambarkan betapa Bang Zul memahami kondisi dan aspirasi masyarakat NTB.
Perayaan ulang tahun Bang Zul ini menjadi momentum bagi masyarakat NTB untuk menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kepemimpinannya. Ini adalah penghargaan non-formal dari masyarakat, yang jauh dari seremoni resmi.
“Ini adalah wujud kerinduan terhadap Bang Zul, dan simbol penghargaan non-formal dari masyarakat,” jelas Didu.
Antusiasme publik yang tinggi menunjukkan bahwa masyarakat NTB tidak melupakan jasa-jasa Bang Zul selama memimpin. Mereka ingin merayakan ulang tahunnya sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi.
Solidaritas dan gotong royong menjadi ciri khas dalam persiapan perayaan ulang tahun Bang Zul. Berbagai kalangan masyarakat, termasuk aktivis dan tokoh-tokoh sentral, bersedia untuk ikut urunan dan berbagi tanggung jawab dalam pembiayaan acara.
“Sungguh, ini benar-benar rasa terima kasih kolektif yang diekspresikan secara nyata,” kata Didu.
Semangat gotong royong ini menunjukkan betapa kuatnya rasa kebersamaan masyarakat NTB dalam menghormati dan mengapresiasi Bang Zul.
Perayaan ulang tahun Bang Zul ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi momentum untuk merajut harapan untuk NTB yang lebih baik. Masyarakat NTB berharap agar nilai-nilai kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Bang Zul dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.
“Kita mungkin sering bicara soal pemimpin hebat. Antusiasme dan respons yang luar biasa ini menunjukkan masyarakat NTB tidak sekadar mengenang Bang Zul, tapi juga merawat memori dengan kehangatan yang luar biasa,” tutup Didu.
Perayaan ulang tahun Bang Zul ini menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan yang merakyat dan peduli terhadap masyarakat akan selalu dikenang dan diapresiasi. Antusiasme publik yang tinggi menunjukkan betapa Bang Zul dicintai dan dihormati oleh masyarakat NTB.