BisnisNasionalTechnology

Gebrakan Teknologi Lokal! Sahabat-AI Siap Saingi ChatGPT

×

Gebrakan Teknologi Lokal! Sahabat-AI Siap Saingi ChatGPT

Sebarkan artikel ini
Gebrakan Teknologi Lokal! Sahabat-AI Siap Saingi ChatGPT
Kunjungi Sosial Media Kami

Jakarta, Jurnalekbis.com – Dunia teknologi Indonesia mencatat tonggak baru dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) lokal. Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo Group) secara resmi meluncurkan Sahabat-AI, sebuah model Large Language Model (LLM) open-source berkapasitas 70 miliar parameter. Peluncuran ini menandai fase penting dalam upaya memperkuat kedaulatan digital nasional serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan AI yang relevan, canggih, dan mudah digunakan.

Dengan kemampuan multibahasa dan integrasi layanan melalui situs sahabat-ai.com serta aplikasi GoPay pada menu “Layanan Favorit Warga”, Sahabat-AI diharapkan menjadi pusat kecerdasan digital yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan pelaku bisnis di seluruh Indonesia.

Sejak pertama kali diperkenalkan dalam ajang Indosat Indonesia AI Day pada November 2024, Sahabat-AI terus dikembangkan untuk menjawab kebutuhan lokal. Kini, dengan kapasitas 70 miliar parameter, model ini menjanjikan akurasi yang lebih tinggi serta kemampuan penalaran yang lebih baik.

Melalui fitur layanan chat multibahasa, pengguna bisa berinteraksi menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta empat bahasa daerah utama: Bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan Batak. Teknologi ini menjawab kebutuhan masyarakat yang beragam, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pelopor pengembangan AI berbasis budaya lokal.

Baca Juga :  Pemerintah Indonesia Larang TikTok Shop, Ini Alasannya

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menekankan bahwa pengembangan Sahabat-AI adalah bagian dari misi memperkuat kedaulatan digital Indonesia. Dengan platform merdeka/">GPU Merdeka yang dikembangkan oleh Lintasarta, Indosat menyediakan cloud AI yang aman, lokal, dan relevan secara budaya.

“Sahabat-AI bukan sekadar model. Ini adalah aset nasional, hasil kolaborasi lintas sektor yang dibangun untuk rakyat Indonesia. Kami memastikan bahwa seluruh data dan infrastruktur tetap berada di Indonesia, mendukung keamanan nasional dan pertumbuhan ekonomi digital,” ujar Vikram.

Dengan pendekatan infrastructure-first, Indosat memastikan bahwa pelatihan, pengolahan data, dan pengembangan teknologi dilakukan sepenuhnya di dalam negeri, sejalan dengan peraturan pemerintah dan prinsip data sovereignty.

Salah satu keunggulan Sahabat-AI adalah kemudahannya diakses oleh masyarakat luas. Dalam kolaborasi strategis bersama GoTo, fitur chat AI kini tersedia langsung dalam aplikasi GoPay yang digunakan oleh jutaan orang setiap hari.

Direktur Utama GoTo Group, Patrick Walujo, mengungkapkan bahwa integrasi ini tidak hanya memperluas adopsi teknologi AI, tetapi juga memberikan manfaat konkret seperti peningkatan efisiensi layanan dan penurunan biaya operasional.

Baca Juga :  QRIS Jelajah Indonesia: Mendorong Digitalisasi Pembayaran di Destinasi Pariwisata Super Prioritas NTB

“Sahabat-AI mencerminkan visi kami untuk membangun teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga bermanfaat dan mudah digunakan. Model ini memperkuat komitmen GoTo terhadap digitalisasi yang berakar pada identitas lokal,” kata Patrick.

Sahabat-AI dikembangkan dengan pendekatan gotong royong khas Indonesia. Proyek ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari universitas, lembaga riset, hingga organisasi media dan instansi pemerintah.

Beberapa mitra strategis dalam pengembangan ini termasuk Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), IPB University, Universitas Udayana dan Universitas Sumatera Utara (USU).

Media nasional seperti Kompas Group, Republika, Tempo, dan Hukumonline juga ikut berperan dalam menyempurnakan model agar tetap kontekstual dan etis.

Menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia, Sahabat-AI membuka program magang terstruktur bagi mahasiswa dari universitas-universitas mitra. Dalam program ini, peserta magang berkesempatan langsung ikut dalam pelatihan model, pengolahan data, dan eksperimen teknis bersama tim ahli dari Indosat dan GoTo.

Langkah ini membentuk ekosistem yang tidak hanya berorientasi pada teknologi, tetapi juga pada penguatan kapasitas SDM dalam negeri. Dengan menyediakan pengalaman praktis, Sahabat-AI turut mencetak generasi baru pengembang AI Indonesia yang siap bersaing secara global.

Baca Juga :  LWC Dorong Perempuan NTB Berkarya: Womanpreneur Day Raup Transaksi Rp 11 Miliar

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Sahabat-AI. Ia menegaskan pentingnya memastikan data dan infrastruktur teknologi berada di bawah kendali nasional.

“Kedaulatan data adalah bagian tak terpisahkan dari kedaulatan bangsa. Dengan inisiatif seperti Sahabat-AI, kita tidak hanya menjaga kemandirian digital, tetapi juga menciptakan solusi yang menghargai keragaman budaya dan bahasa kita,” tegas Luhut.

Model seperti Sahabat-AI memungkinkan pemerintah dan lembaga layanan publik untuk mengembangkan aplikasi yang lebih aman, personal, dan kontekstual, tanpa harus bergantung pada layanan asing.

Dengan model AI lokal yang kuat dan infrastruktur teknis yang memadai, Sahabat-AI berpotensi mempercepat transformasi digital di berbagai sektor, termasuk Layanan public, UMKM dan startup, Media dan jurnalistik dan Pendidikan

Kemudahan integrasi dan fleksibilitas penggunaan model ini membuka peluang besar, terutama bagi pelaku bisnis kecil dan institusi pendidikan di daerah, untuk mengadopsi AI tanpa perlu infrastruktur mahal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *