Jakarta, Jurnalekbis.com – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat relasi sosial dengan masyarakat sekitar kawasan pariwisata yang dikelolanya. Melalui program penyaluran kurban/">hewan kurban, ITDC menyalurkan sapi kurban di tiga destinasi unggulan, yakni The Nusa Dua di Bali, The Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan The Golo Mori di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Inisiatif ini bukan sekadar bagian dari perayaan Idul Adha, melainkan juga wujud nyata implementasi nilai keberlanjutan, kepedulian sosial, dan penguatan inklusivitas di kawasan pariwisata nasional yang dikembangkan ITDC. Kegiatan ini menandai bahwa pembangunan kawasan tidak hanya berfokus pada infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga mengedepankan keberlangsungan hubungan sosial yang harmonis.
Sejak lama, Idul Adha telah menjadi momentum penting dalam mempererat nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan. ITDC memanfaatkan momen ini sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa saling peduli dan membangun sinergi antara pengelola kawasan pariwisata dan masyarakat lokal.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menegaskan bahwa kegiatan penyaluran hewan kurban bukanlah agenda sesaat, melainkan bagian dari visi jangka panjang perusahaan untuk berkembang bersama masyarakat.
“Kegiatan penyaluran hewan kurban ini merupakan salah satu cara kami menjaga dan memperkuat kedekatan sosial dengan masyarakat di sekitar kawasan. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai pengelola destinasi, tetapi juga sebagai mitra yang tumbuh dan berkembang bersama masyarakat,” ujar Ari dalam keterangan resminya.
Penyaluran hewan kurban dimulai dari kawasan The Golo Mori, NTT, pada Jumat (30/5). Kawasan ini dikenal sebagai proyek pengembangan Sustainable Marine-Based MICE Tourism Destination, yang dirancang untuk menjadi destinasi wisata berbasis kelautan dan pertemuan (meeting, incentive, convention, and exhibition) berkelanjutan.
Sebanyak dua ekor sapi diserahkan langsung kepada Imam Masjid Dusun Nggoer dan Imam Masjid Dusun Jarak, dua tokoh agama yang mewakili komunitas di sekitar kawasan. Penyaluran hewan kurban ini menjadi simbol kolaborasi awal antara pengelola kawasan dan komunitas lokal.
ITDC menekankan bahwa keberadaan destinasi pariwisata baru harus membawa manfaat langsung bagi masyarakat sekitar, tidak hanya dalam bentuk lapangan kerja atau peluang ekonomi, tetapi juga kepedulian sosial yang berkelanjutan.

Puncak dari kegiatan sosial ini terjadi di kawasan The Mandalika, NTB, pada Rabu (4/6). Kawasan ini, yang telah menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional seperti MotoGP dan World Superbike, menjadi contoh pengembangan pariwisata yang inklusif.
Sebanyak 10 ekor sapi disalurkan ITDC kepada tujuh desa penyangga, yaitu Desa Kuta, Desa Mertak, Desa Sengkol, Desa Sukadana, Desa Rembitan, Desa Prabu dan Desa Pengengat
Selain kepada desa, hewan kurban juga disalurkan kepada perwakilan Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah lombok-tengah/">Kabupaten Lombok Tengah, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lombok Tengah.
Kegiatan ini menegaskan bahwa ITDC berkomitmen untuk tidak meninggalkan masyarakat lokal dalam geliat kemajuan pariwisata. Justru, keterlibatan aktif masyarakat merupakan elemen kunci dalam keberhasilan kawasan seperti The Mandalika.
Sebagai destinasi pariwisata premium bertaraf internasional, The Nusa Dua di Bali turut menjadi bagian dari agenda penyaluran kurban ITDC. Pada Sabtu (7/6), satu ekor sapi diserahkan kepada masyarakat sekitar, dan prosesi pemotongan dilakukan di Mushola ITDC Nusa Dua.
Daging kurban kemudian didistribusikan kepada warga sekitar kawasan, memastikan bahwa keberadaan kawasan eksklusif seperti The Nusa Dua tetap memberikan manfaat bagi komunitas lokal.
Kegiatan ini menjadi penutup dari rangkaian penyaluran hewan kurban ITDC tahun ini, sekaligus menegaskan bahwa komitmen sosial perusahaan tak terbatas pada wilayah tertentu saja, melainkan berlaku merata di seluruh kawasan yang dikelola.
Dalam pernyataannya, Ari Respati menjelaskan bahwa ITDC tidak ingin dikenal hanya sebagai pengembang kawasan wisata, tetapi juga sebagai entitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan penghormatan terhadap budaya lokal.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan penghormatan terhadap nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian sosial yang menjadi bagian penting dari budaya kita. Terlebih di momen Idul Adha yang penuh makna, kami berharap kehadiran ITDC dapat memberikan manfaat nyata serta memperkuat harmoni antara kawasan pariwisata dan komunitas lokal,” ujar Ari.
Penyaluran hewan kurban yang dilakukan setiap tahun oleh ITDC merupakan bagian dari strategi keberlanjutan (sustainability strategy) yang tidak hanya mencakup aspek lingkungan dan ekonomi, tetapi juga aspek sosial dan budaya.
Keberhasilan pengembangan destinasi wisata, menurut ITDC, sangat bergantung pada dukungan masyarakat lokal. Oleh karena itu, membangun kepercayaan dan kerja sama jangka panjang menjadi prioritas utama.
“Kami menyadari bahwa keberlanjutan sebuah kawasan pariwisata tidak hanya dibangun melalui infrastruktur fisik atau event berskala internasional semata, melainkan juga melalui hubungan yang kokoh dan saling menghargai dengan masyarakat di sekitar,” tambah Ari.
ITDC percaya bahwa kawasan yang tumbuh bersama masyarakat lokal akan menjadi kawasan yang mampu bertahan dalam jangka panjang dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan.