News

Jatuhnya Juliana Marins : Pemprov NTB Ungkap Kronologi dan Respons atas Sorotan Netizen Brasil

×

Jatuhnya Juliana Marins : Pemprov NTB Ungkap Kronologi dan Respons atas Sorotan Netizen Brasil

Sebarkan artikel ini
Jatuhnya Juliana Marins : Pemprov NTB Ungkap Kronologi dan Respons atas Sorotan Netizen Brasil
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Insiden tragis yang menimpa Juliana Marins, wisatawan sekaligus influencer asal Brasil yang tewas setelah terjatuh di kawasan Cemara Nunggal, rinjani/">Gunung Rinjani, terus menjadi sorotan internasional. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pun akhirnya angkat bicara, membantah tudingan publik internasional tentang lambatnya penanganan dan menjelaskan secara rinci kronologi kejadian serta upaya evakuasi yang dilakukan secara kolaboratif dan serius oleh berbagai pihak, termasuk sektor swasta.

Plh Sekretaris Daerah NTB, Lalu Mohammad Faozal, menegaskan bahwa negara telah menunjukkan komitmen tinggi dalam menangani insiden ini. Ia menjelaskan, sejak awal pihaknya tidak hanya mengandalkan instansi pemerintah, namun juga melibatkan pihak swasta, seperti PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), dalam misi penyelamatan yang menantang ini.

Menurut Faozal, kronologi kejadian bermula saat Juliana berada di titik ketinggian 160 meter dari jurang Cemara Nunggal. Ia sempat meminta tolong dan sinyal daruratnya masih bisa dilacak. Namun, karena faktor cuaca dan medan yang ekstrem, upaya penyelamatan mengalami hambatan signifikan.

Baca Juga :  6 Warga Binaan Lapas Lombok Barat Terima Remisi Khusus Waisak

“Dari informasi yang saya terima sebagai koordinator lapangan, awalnya korban masih bisa mengirim sinyal minta tolong dari ketinggian 160 meter,” ungkap Faozal.Rabu (25/6).

Namun ketika tim evakuasi tiba di lokasi, posisi korban sudah berpindah jauh. Juliana dilaporkan tergelincir lebih dalam dan akhirnya ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter dari titik awal. Proses pelacakan sempat dibantu oleh drone, namun visibilitas hanya memungkinkan dari pukul 06.00 hingga 09.00 WITA setiap pagi, karena kabut mulai menyelimuti area pendakian sejak siang hari.

“Begitu tim turun hari pertama, kabut sudah turun sejak pukul 11.00, membuat evakuasi tidak efektif. Kami hanya bisa memanfaatkan waktu di pagi hari,” jelasnya.

Juliana bukan pendaki sembarangan. Perempuan asal Brasil ini diketahui merupakan pendaki profesional yang telah menjelajahi banyak gunung di Asia. Ia juga dikenal sebagai seorang influencer dengan lebih dari 360 ribu pengikut di media sosial.

Baca Juga :  Batik Buatan SMKN 5 Mataram Daya Tarik Pelajar Luar Negeri

Faozal menyebut bahwa kecelakaan tersebut murni musibah yang tidak dapat diprediksi siapa pun, termasuk pendaki sekaliber Juliana.

“Juliana ini pendaki pro, sejak kecil dia mendaki gunung-gunung di Asia. Tapi namanya insiden siapa yang mau? Info terakhir, korban ingin ke belakang (buang air), kemungkinan besar dari situlah ia terpeleset,” ujar Faozal.

Salah satu sorotan publik terutama dari netizen Brasil adalah mengapa proses evakuasi memakan waktu. Terkait hal ini, Faozal menekankan bahwa berbagai upaya cepat telah dilakukan, termasuk mengerahkan helikopter milik PT AMMAN.

Namun, helikopter tersebut ternyata tidak memiliki peralatan khusus untuk evakuasi manusia, karena spesifikasinya hanya digunakan untuk angkutan logistik dan barang berat di area pertambangan.

Baca Juga :  Gernas BBI ITE Begawe Fest 2024: Kolaborasi Kreativitas dan Budaya NTB

“Coba bayangkan, PT AMMAN yang bukan institusi pemerintah kita minta bantu. Mereka kerahkan heli, lengkap dengan tim evakuasi. Tapi ternyata heli itu hanya bisa angkut barang, bukan manusia. Ini juga kendala teknis yang kami hadapi,” jelasnya.

Helikopter dari BASARNAS yang memiliki spesifikasi evakuasi manusia akhirnya menjadi solusi, meskipun masih terkendala oleh cuaca ekstrem di lokasi.

Faozal juga menanggapi kritikan dari sejumlah netizen Brasil yang menganggap pemerintah lambat bertindak. Ia menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi siapa pun untuk mengomentari kejadian ini, namun sebaiknya informasi yang digunakan juga berdasarkan fakta.

“Silakan saja berkomentar, tapi negara ini sudah membuktikan keseriusannya. Kami sudah bahu membahu, melibatkan banyak pihak, bahkan dari sektor swasta,” tegasnya.

Faozal menyebut bahwa sebagai negara berdaulat, Indonesia telah menunjukkan respons kemanusiaan terbaik sesuai dengan prosedur dan kemampuan di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *