News

Pemprov NTB Fasilitasi Pemulangan Jenazah Juliana Marins ke Brasil

×

Pemprov NTB Fasilitasi Pemulangan Jenazah Juliana Marins ke Brasil

Sebarkan artikel ini
Pemprov NTB Fasilitasi Pemulangan Jenazah Juliana Marins ke Brasil
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan seluruh proses pemulangan jenazah Juliana Marins, wisatawan asal Brasil yang tewas akibat terjatuh di kawasan rinjani/">Gunung Rinjani, berjalan sesuai prosedur dan sepenuhnya difasilitasi oleh pemerintah daerah. Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses otopsi, sebelum diberangkatkan ke Denpasar, Bali, guna diterbangkan ke negara asalnya.

Plh Sekretaris Daerah NTB, Lalu Mohammad Faozal, menyatakan bahwa penanganan korban insiden pendakian ini menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi. Mulai dari proses evakuasi jenazah dari kedalaman jurang hingga pengurusan administratif dan pemulangan ke Brasil, semuanya ditangani secara terpadu dan humanis.

Menurut Faozal, jenazah Juliana sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram pada malam hari setelah berhasil dievakuasi dari kawasan Cemara Nunggal, Gunung Rinjani. Proses otopsi dijadwalkan berlangsung pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WITA, sesuai prosedur yang berlaku dalam kasus kecelakaan.

Baca Juga :  Gunung Rinjani Kembali Menyapa Pendaki: Dibuka 3 April 2025, Kuota 100%!

“Untuk otopsi, Insya Allah akan dilakukan besok pagi, sekitar pukul 8. Jika proses ini berjalan lancar, maka jenazah bisa langsung kita berangkatkan ke Denpasar,” kata Faozal,Rabu  (25/6/2025) malam.

Otopsi ini dilakukan sebagai bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam setiap penanganan kasus kematian tak wajar, terlebih yang terjadi di kawasan konservasi dan berstatus sebagai insiden internasional. Proses tersebut juga telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga korban dan Kedutaan Besar Brasil, yang saat ini turut berada di lokasi.

Faozal menjelaskan bahwa setelah otopsi selesai, jenazah akan segera diberangkatkan ke Denpasar, Bali melalui jalur darat, mengingat saat ini tidak ada maskapai penerbangan dari Lombok yang memiliki spesifikasi untuk membawa jenazah ke luar negeri secara langsung.

“Kita tidak punya pesawat dari Lombok yang bisa langsung membawa jenazah ke Bali. Maka kita akan berangkatkan lewat jalur darat ke Denpasar, baru dari sana jenazah akan diterbangkan ke rumah duka di Brasil,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sinergi Polisi dan Adat: Nyongkolan Lombok Barat Berjalan Tertib dan Aman

Pemerintah juga telah menyiapkan ambulans dan kendaraan pengantar yang akan mengawal perjalanan jenazah dari Mataram menuju Bali. Langkah ini diambil dengan pertimbangan keamanan, kenyamanan, dan penghormatan terhadap jenazah serta keluarga yang mendampingi.

Faozal turut menginformasikan bahwa saat ini keluarga Juliana telah berada di Sembalun, lokasi terakhir tempat korban terlihat hidup sebelum kejadian. Mereka bermalam di kawasan tersebut dan akan menuju Mataram pagi ini untuk mendampingi proses otopsi dan pengurusan administratif.

“Keluarga korban sudah di Sembalun dan malam ini bermalam di sana. Besok mereka akan ke rumah sakit dan selanjutnya akan kita siapkan seluruh fasilitas keberangkatan ke Bali,” ujar Faozal.

Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik dan sebagai bentuk empati, Pemerintah Provinsi NTB memastikan bahwa seluruh kebutuhan keluarga korban, termasuk akomodasi, transportasi, dan pengawalan jenazah, menjadi tanggung jawab penuh pemerintah daerah.

“Semua biaya transportasi, ambulance, fasilitas keluarga, akomodasi, semuanya ditanggung oleh pemerintah provinsi. Ini bagian dari komitmen kita,” tegas Faozal.

Baca Juga :  KAMMI NTB : 'Darurat' Lingkungan hingga Pajak Kendaraan

Ia juga menambahkan bahwa Gubernur NTB secara langsung telah memberikan arahan agar seluruh proses terkait insiden ini ditangani secara profesional dan manusiawi. Pemerintah tidak ingin keluarga korban merasa sendirian atau terbebani dalam masa sulit ini.

Kehadiran perwakilan Kedutaan Besar Brasil di Sembalun memperkuat koordinasi antarnegara dalam penanganan tragedi ini. Faozal menekankan bahwa komunikasi antara pemerintah Indonesia—dalam hal ini Pemprov NTB dan BASARNAS—dengan pihak diplomatik berjalan lancar dan penuh pengertian.

“Pihak kedutaan sudah di lokasi sejak awal. Mereka sudah menyetujui proses otopsi dan pengurusan jenazah. Besok, keluarga dan kedutaan akan kembali ke Mataram untuk menyelesaikan proses pemulangan,” terangnya.

Langkah ini menunjukkan bahwa penanganan jenazah Juliana telah mengikuti standar internasional, dan negara hadir untuk memberikan perlindungan serta fasilitas terbaik bagi warga negara asing yang mengalami musibah di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *