Lombok Utara, Jurnalekbis.com – Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H.,bersama Kepala Pusat pengembangan riset tanaman pangan Brin Nasional, Dr. Yudistira dan Bupati Lombok Utara, Direktur PT. Tani Makmur, PT. ukhuah Datu Nusantara dan sejumlah tokoh lainnya melaksanakan Panen Raya Sacha Inchi dan Kurma Lokal di Dusun Gondang Timur, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Acara ini menjadi penanda keberhasilan pengembangan riset dan inovasi agro ekosistem lahan kering untuk budidaya dan hilirisasi hasil kurma tumpangsari kacang sacha ici di wilayah agroekosistem kering yang digagas oleh masyarakat dan kelompok tani bersama mitra Ukhuwah Datu Nusantara.
Dalam sambutannya, Kepala BRIDA NTB menyampaikan apresiasi terhadap model pertanian inovatif ini yang berhasil mengoptimalkan lahan kering menjadi sumber produktivitas dan peningkatan kesejahteraan petani. Tercatat, sebanyak 5.000 pohon kurma telah ditanam, dan kacang Sacha Inchi telah dikembangkan di atas lahan seluas 15,75 hektar melalui sistem tumpangsari yang efisien dan berkelanjutan.
“Inovasi ini bukan sekadar panen atau hasil budidaya. Ini adalah bagian dari transformasi pembangunan daerah yang berbasis pengetahuan, teknologi, dan kekuatan lokal,” tegas Aryadi.
Lebih lanjut, Kepala BRIDA NTB menegaskan bahwa pihaknya siap memfasilitasi riset lanjutan terhadap inovasi ini dan akan mengusulkannya sebagai inovasi unggulan asal NTB dalam ajang Innovative Government Award (IGA) Tahun 2025.

Komitmen tersebut, kata beliau, sejalan dengan peran BRIDA sebagai lembaga yang mendorong riset terapan, pendampingan teknologi, dan penguatan kelembagaan petani di daerah. Program ini juga dinilai selaras dengan tiga program prioritas Gubernur NTB, yaitu: Pengentasan kemiskinan ekstrem, karena inovasi ini terbukti meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan, Ketahanan pangan, dengan diversifikasi komoditas unggulan lokal yang adaptif terhadap lahan kering dan iklim tropis, dan Wisata NTB mendunia, melalui potensi pengembangan agro-eduwisata berbasis inovasi pertanian khas daerah.
“Melalui riset dan sinergi lintas sektor, kita membangun kemandirian pangan, memberdayakan petani, dan memperkenalkan pertanian NTB ke panggung nasional,” ujar Aryadi.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang memberikan sambutan, antara lain Anggota DPD RI Evi Apita Maya, yang menyampaikan dukungan terhadap hilirisasi hasil pertanian lokal, serta mantan Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, yang turut memberikan dukungan terhadap keberlanjutan program ini. Bupati Lombok Utara diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Utara, yang menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong produktivitas komoditas unggulan lokal berbasis riset.
Hadir pula Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, pimpinan dan anggota DPRD, OPD terkait, serta perwakilan kelompok tani dari lima kecamatan di KLU. Selain panen simbolis, acara juga mencakup penandatanganan kontrak hilirisasi produk, penguatan kelembagaan tani, serta pengumuman pembangunan pabrik pengolahan Sacha Inchi berkapasitas 4.000 hektar di Desa Rempek yang direncanakan mulai dibangun tahun 2026.
Dengan tema “Lestari Alamku, Sejahtera Rakyatku,” kegiatan ini menjadi bukti bahwa inovasi berbasis lokalitas, jika dikawal dengan riset dan kebijakan yang tepat, dapat menjadi kekuatan utama dalam membangun NTB yang mandiri dan sejahtera