Bisnis

Ekspedisi Rupiah 2025 Jangkau 5 Pulau Terpencil di NTB

×

Ekspedisi Rupiah 2025 Jangkau 5 Pulau Terpencil di NTB

Sebarkan artikel ini
Ekspedisi Rupiah 2025 Jangkau 5 Pulau Terpencil di NTB
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Barat, Jurnalekbis.com – Bank Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kedaulatan Rupiah hingga ke pelosok negeri melalui program Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB). Di tahun 2025 ini, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menjadi salah satu fokus utama pelaksanaan program, dengan total Rp8,085 miliar uang tunai didistribusikan ke wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).

Momentum penting ini secara resmi dilepas oleh Kepala Kantor Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, dari Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat. ERB kali ini akan menjangkau lima pulau 3T yang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat lokal, yaitu Pulau Moyo, Medang, Maringkik, Bajo Pulo, dan Pusu Langgudu.

Dalam keterangannya, Deputy Kepala BI NTB, Ignatius Adhi Nugroho, menyampaikan bahwa angka distribusi tahun ini mengalami peningkatan sekitar 6 persen dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini menjadi refleksi dari meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap uang layak edar di wilayah-wilayah terpencil.

“Kita bawa Rp8 miliar lebih. Angka itu naik 6 persen dari tahun lalu. Harapannya, dana tersebut dapat terserap habis melalui penukaran uang yang bersih, tidak lusuh, dan utuh di lima pulau 3T yang kita kunjungi,” ujar Ignatius saat pelepasan ekspedisi, Selasa (29/7).

Tak hanya sekadar distribusi uang tunai, pelaksanaan ERB juga disertai dengan kegiatan edukasi masyarakat tentang Rupiah, mencakup pemahaman terhadap pentingnya penggunaan uang Rupiah yang layak edar serta meningkatkan kebanggaan terhadap simbol negara.

Baca Juga :  Pelaku Pengoplos Gas LPG 3 Kg Asal Bima  Dibekuk Polisi

Kegiatan ERB tahun ini menyasar lima pulau utama yang secara administratif masuk dalam kategori wilayah terluar, terpencil, dan berpenghuni aktif. Pulau-pulau tersebut merupakan lokasi strategis yang menjadi titik sentral perputaran ekonomi lokal di tengah keterbatasan akses perbankan.

Kelima pulau itu adalah  Pulau Moyo,  Pulau Medang (sumbawa/">Kabupaten Sumbawa), Pulau Maringkik (Kabupaten Lombok Timur), Pulau Bajo Pulo (Kabupaten Bima) dan Pulau Pusu Langgudu (Kabupaten Bima)

Menurut Ignatius, penentuan pulau-pulau tersebut bukan tanpa dasar. Selain merupakan wilayah yang berpenghuni padat, lokasi-lokasi ini juga memiliki aktivitas ekonomi aktif, baik dalam sektor perikanan, pertanian, hingga perdagangan kecil.

“Pulau-pulau ini terdaftar sebagai pulau terluar dan berpenghuni dengan aktivitas ekonomi yang cukup signifikan. Ini adalah tahun keempat NTB mendapatkan program ini,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pulau-pulau 3T lain dengan populasi padat dan ekonomi aktif akan terus dipertimbangkan untuk dijangkau di tahun-tahun mendatang.

Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat tidak semata menyasar perputaran uang tunai. Lebih dari itu, BI juga menanamkan kesadaran pentingnya cinta, bangga, dan paham Rupiah kepada masyarakat. Hal ini mencakup edukasi mengenai yaitu Cara merawat uang Rupiah agar tetap layak edar, Bahaya penggunaan uang palsu dan cara mengenalinya serta arti penting Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara

Baca Juga :  Kandang Berisi 3500 Ekor Bibit Ayam di Lembar Hangus Terbakar

“Edukasi ini menjadi penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam merawat dan menggunakan uang Rupiah dengan baik. Rupiah adalah identitas bangsa,” ujar Ignatius.

Kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi langsung, pembagian materi edukatif, dan sesi interaktif bersama warga di tiap titik kunjungan. Tujuannya agar pesan ini tersampaikan dengan lebih efektif dan membumi.

Distribusi uang Rupiah yang layak edar di wilayah 3T membawa dampak nyata. Masyarakat lokal, yang sebelumnya masih banyak menggunakan uang lusuh bahkan rusak karena keterbatasan akses ke lembaga keuangan, kini mendapatkan kesempatan untuk menukar uang lama dengan uang baru yang layak pakai.

Beberapa manfaat nyata yang dirasakan masyarakat antara lain Transaksi lebih efisien karena uang yang digunakan tidak rusak, Keamanan meningkat, menghindari risiko pemalsuan atau penolakan, dan Perputaran ekonomi lokal lebih sehat, karena didukung uang Rupiah dalam kondisi baik.

“Jadi, dampak langsungnya adalah membuat transaksi menjadi lebih efisien dan aman. Uang yang layak edar mendukung kegiatan ekonomi masyarakat secara langsung,” tegas Ignatius.

Program ini juga membantu meningkatkan literasi keuangan dasar masyarakat yang selama ini masih minim akses terhadap edukasi finansial, terutama di daerah terpencil.

Baca Juga :  Bank NTB Syariah dan Bank Jatim Teken Perjanjian KUB, Sinergi untuk Dongkrak Ekonomi Daerah

Nusa Tenggara Barat telah menjadi lokasi pelaksanaan ERB selama empat tahun berturut-turut. Hal ini menegaskan bahwa wilayah ini termasuk prioritas dalam upaya distribusi Rupiah yang merata di seluruh nusantara. Tantangan geografis, terbatasnya layanan perbankan, serta kebutuhan masyarakat menjadi pertimbangan utama.

Dengan jarak yang jauh dan akses transportasi yang terbatas, banyak masyarakat pulau-pulau kecil di NTB yang kesulitan mendapatkan uang Rupiah dalam kondisi layak edar. Bahkan, beberapa wilayah masih menggunakan uang lusuh dalam transaksi sehari-hari karena tidak ada lembaga penukaran uang resmi.

Melalui ERB, Bank Indonesia ingin memastikan bahwa tidak ada warga negara yang tertinggal dalam hal akses keuangan dan simbol kedaulatan bangsa, sekalipun mereka berada di pulau terpencil.

Kegiatan ERB ini tidak dilakukan sendirian. Bank Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak seperti TNI Angkatan Laut, pemerintah daerah, dan aparat desa setempat. Armada laut digunakan untuk menjangkau pulau-pulau yang tidak bisa diakses kendaraan darat.

Perjalanan dilakukan selama beberapa hari dengan jadwal ketat, termasuk singgah di masing-masing pulau untuk melakukan edukasi dan penukaran uang.

Keterlibatan aparat lokal juga sangat membantu dalam memastikan kelancaran distribusi dan pengumpulan uang lama, serta menjaga keamanan selama pelaksanaan kegiatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *