Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Sebuah video tawuran pelajar di pinggir jalan Desa Sengkerang, praya-timur/">Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, viral di media sosial. Dalam rekaman berdurasi singkat itu, puluhan remaja yang diduga siswa SMPN 2 Praya Timur terlihat saling serang menggunakan tangan kosong di tepi jalan raya.
Belum diketahui pasti penyebab bentrokan tersebut, namun dugaan sementara berawal dari saling tantang antar kelompok. Peristiwa ini memicu perhatian publik lantaran melibatkan pelajar berseragam sekolah.
Amrillah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 2 Praya Timur, menegaskan tawuran itu terjadi di luar jam belajar dan di luar pengawasan sekolah.

“Kejadian itu murni di luar sepengetahuan pihak sekolah. Siswa sudah pulang, bahkan di depan sekolah ada satpam yang mengawasi. Setelah semua siswa pulang, pengawasan dari pihak sekolah otomatis selesai,” jelas Amrillah saat ditemui, Sabtu (9/8/2025).
Menurutnya, pihak sekolah baru mengetahui kejadian tersebut setelah video tawuran itu beredar luas di Facebook pada Jumat (8/8). Padahal, kata dia, seluruh guru hadir mengajar penuh pada hari itu dan tidak ada kegiatan di luar sekolah.
Pihak sekolah telah memanggil sejumlah siswa yang wajahnya terlihat dalam video untuk klarifikasi. Dari hasil pengecekan awal, ada dua hingga tiga pelajar yang terekam ternyata bukan siswa SMPN 2 Praya Timur.
“Hari ini kami panggil yang ada di video untuk kami klarifikasi. Ada beberapa yang kami lingkari di tangkapan layar, dan ternyata bukan siswa kami,” ujarnya.
Amrillah mengaku tidak mengetahui pasti identitas kelompok lawan yang terlibat dalam tawuran tersebut.
Meski terjadi di luar sekolah, pihak SMPN 2 Praya Timur menegaskan akan memberi sanksi tegas jika terbukti ada siswa yang terlibat. Surat pemberitahuan telah dilayangkan kepada wali murid untuk memanggil dan membicarakan kasus ini.
“Kalau nanti terbukti melakukan pelanggaran berat, sekolah bisa melakukan pemindahan siswa. Kami tidak mentolerir tindakan tawuran,” tegas Amrillah.
