BisnisEkonomiFoods

Polresta Mataram Gelar Gerakan Pangan Murah, Beras SPHP Dijual Harga Standar Pemerintah

×

Polresta Mataram Gelar Gerakan Pangan Murah, Beras SPHP Dijual Harga Standar Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Polresta Mataram Gelar Gerakan Pangan Murah, Beras SPHP Dijual Harga Standar Pemerintah
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Polresta Mataram melaksanakan pangan-murah/">Gerakan Pangan Murah Polri di Lapangan Apel Mapolresta Mataram, Sabtu (9/8/2025), dalam upaya menjaga kestabilan harga bahan pokok dan mendukung ketahanan pangan nasional. Kegiatan yang dibuka Wakapolresta Mataram, AKBP I Wayan Sudarmanta, SIK., MH., ini berlangsung berkat kerja sama dengan Perum BULOG Kanwil Nusa Tenggara Barat (NTB).

Program ini menyediakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga sesuai standar pemerintah. Pada tahap awal, distribusi difokuskan untuk personel Polresta Mataram, sebelum diperluas ke masyarakat umum.

“Hari ini kita mulai membuka Gerakan Pangan Murah khusus di Polresta Mataram untuk personel. Sementara untuk masyarakat umum, besok Minggu akan digelar Pasar Murah di Teras Udayana saat CFD,” kata AKBP Sudarmanta kepada wartawan.

AKBP Sudarmanta menjelaskan, pembukaan pasar murah untuk umum di CFD Teras Udayana pada Minggu (10/8/2025) diharapkan memberi akses langsung kepada warga untuk mendapatkan beras SPHP dengan harga terjangkau.

Baca Juga :  Gerakan Pangan Murah di Mataram, Beras SPHP Dijual di Bawah HET

Ia menegaskan, tujuan utama program ini adalah menjaga stabilitas harga beras di pasaran menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80. “Semakin banyak beras yang dibeli masyarakat dengan harga standar, maka diharapkan harga beras di pasaran tetap stabil,” ujarnya.

Selain beras SPHP, pada Pasar Murah nanti juga direncanakan akan tersedia komoditas lain seperti minyak goreng, gula pasir, dan kebutuhan pokok lainnya, tergantung stok yang disiapkan oleh BULOG dan mitra distribusi.

Beras SPHP merupakan beras hasil program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan yang dikelola oleh BULOG. Beras ini memiliki harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketentuan pemerintah.

Berdasarkan data Perum BULOG, HET beras SPHP untuk wilayah NTB saat ini berkisar Rp10.900–Rp11.500 per kilogram, jauh di bawah harga beras premium yang di pasaran bisa mencapai Rp14.000–Rp15.000 per kilogram.

Baca Juga :  Bulog NTB Naikkan Harga Gabah dan Beras, Komitmen Serapan Tetap Tinggi

Kehadiran beras SPHP di pasar diharapkan mampu menekan potensi lonjakan harga yang sering terjadi menjelang hari besar nasional, termasuk 17 Agustus.

Berdasarkan pantauan perdagangan/">Dinas Perdagangan NTB per awal Agustus 2025, harga beras medium di beberapa pasar tradisional Kota Mataram berada di kisaran Rp12.500–Rp13.000 per kilogram, naik sekitar Rp500–Rp800 dibanding bulan sebelumnya.

Lonjakan harga ini dipicu oleh faktor cuaca yang mempengaruhi hasil panen di sejumlah sentra produksi padi, serta peningkatan permintaan menjelang perayaan HUT RI.

Melalui intervensi pasar seperti Gerakan Pangan Murah ini, diharapkan tren kenaikan harga dapat ditekan sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.

Gerakan Pangan Murah Polri bukan hanya dilaksanakan di Mataram, tetapi juga serentak di sejumlah wilayah Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Polri Peduli Ekonomi, yang mendukung kebijakan pemerintah di bidang ketahanan pangan.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Layanan Dan Apresiasi Kepuasan Pelanggan, PLN NTB Gelar Customer Award

Di beberapa daerah lain, program serupa juga dikombinasikan dengan penjualan bahan pangan lain seperti daging beku, telur, dan sayuran dengan harga di bawah pasar.

Langkah ini sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar jajaran Polri turut aktif membantu masyarakat menghadapi fluktuasi harga bahan pokok.

Selain aspek ekonomi, kegiatan ini juga mengandung makna sosial menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80. Di tengah semangat nasionalisme, Polri ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat merayakan kemerdekaan tanpa terbebani harga kebutuhan pokok yang melambung.

“Ini adalah bagian dari kepedulian kita bersama, bahwa kemerdekaan juga berarti memberi rasa aman dan nyaman, termasuk di sektor ekonomi,” tutur AKBP Sudarmanta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *