BisnisEkonomiFinancial

Pertumbuhan Kredit NTB Moncer, NPL Tetap Aman di 1,71%

×

Pertumbuhan Kredit NTB Moncer, NPL Tetap Aman di 1,71%

Sebarkan artikel ini
Pertumbuhan Kredit NTB Moncer, NPL Tetap Aman di 1,71%
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com– Penyaluran kredit di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga kuartal II/2025 berdasarkan lokasi proyek mencapai Rp108,83 triliun, tumbuh 16,96% secara tahunan (year-on-year/YoY). Pertumbuhan ini terutama ditopang kredit modal kerja dan investasi yang mayoritas mengalir ke sektor pertambangan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap, mengungkapkan bahwa jika dilihat berdasarkan lokasi bank, pertumbuhan kredit mencapai 13,89% dengan nominal Rp73,63 triliun.

“Jika dilihat berdasarkan penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh terakselerasinya pertumbuhan kredit modal kerja sebesar 28,81% (YoY) dan kredit investasi 10,72% (YoY), yang mayoritas disalurkan ke sektor pertambangan. Sementara itu, kredit konsumsi cenderung tumbuh melandai 7,74% (YoY),” jelas Berry dalam keterangan pers, Selasa (12/8/2025).

Baca Juga :  Tennis Open 2K24 Bulog Next: Menggairahkan Olahraga dan Ekonomi di Mataram

Berry menambahkan, pertumbuhan kredit yang tinggi di NTB masih berada pada level sehat karena rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat hanya 1,71%, di bawah ambang batas yang ditetapkan regulator.

Sejalan dengan itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal II/2025 tumbuh 3,16% (YoY) menjadi Rp48,33 triliun. Kenaikan ini didorong akselerasi DPK pemerintah daerah (Pemda) dan perbaikan DPK sektor swasta, meskipun DPK rumah tangga melambat menjadi 5,73% (YoY).

Sementara itu, total aset perbankan di NTB hingga kuartal II/2025 tercatat Rp88,37 triliun atau naik 12,77% (YoY).

Data Bank Indonesia menunjukkan, pada kuartal III/2025 (hingga 7 Agustus), NTB mengalami aliran kas masuk (net inflow) Rp271 miliar, berbalik dari net outflow pada kuartal sebelumnya. Perbaikan ini sejalan dengan normalisasi aktivitas ekonomi pasca periode Ramadhan dan libur sekolah di kuartal II/2025.

Baca Juga :  Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Gelar Mandalika EV Experience

Meski transaksi kliring, Real Time Gross Settlement (RTGS), dan BI-FAST tumbuh lebih rendah di kuartal II/2025 akibat bergesernya periode Ramadhan ke kuartal I, penggunaan instrumen pembayaran digital di NTB tetap meningkat.

Pengguna kartu APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu) tumbuh 10,35% (YoY), sedangkan Uang Elektronik (UE) melonjak 162,19% (YoY).

Untuk transaksi QRIS, hingga Juni 2025 tercatat 493 ribu pengguna dan 369 ribu merchant. Selama 2025, volume transaksi QRIS di NTB mencapai sekitar 24 juta transaksi.

Dengan tren pertumbuhan kredit, perbaikan arus kas, dan peningkatan adopsi pembayaran digital, perbankan di NTB diproyeksikan tetap tumbuh positif pada paruh kedua 2025, khususnya di sektor produktif seperti pertambangan dan usaha penunjangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *