Mataram, Jurnalekbis.com– Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap bahaya penggunaan rokok elektrik atau vape. Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, menegaskan bahwa vape tidak lebih aman dari rokok konvensional, bahkan cairan (liquid) vape bisa saja mengandung zat berbahaya hingga dicampur dengan narkotika.
“Baik rokok konvensional maupun vape sama-sama merusak kesehatan. Klaim bahwa vape lebih aman itu tidak benar. Justru risikonya lebih besar karena cairannya tidak selalu jelas kandungannya,” ujar Yosef di Mataram. Rabu (20/8).
Yosef mencontohkan fenomena di Amerika Serikat dan Singapura, di mana sejumlah orang tiba-tiba tumbang di ruang publik hingga terkapar di jalan setelah mengisap vape rasa buah yang diduga mengandung zat narkotika.
Menurutnya, hal ini harus menjadi peringatan serius bagi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, untuk tidak terjebak pada tren penggunaan vape.

Lebih lanjut, Yosef menjelaskan bahwa beberapa obat seperti fentanyl dan ketamin rawan disalahgunakan. Dalam dunia medis, obat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit hebat, tetapi penggunaannya sangat ketat dan hanya dengan resep dokter.
“Fentanyl masuk golongan narkotika, sedangkan ketamin termasuk obat tertentu yang hanya boleh digunakan untuk keperluan medis. Jika dicampurkan ke dalam cairan vape, dampaknya sangat berbahaya karena bisa menimbulkan adiksi dan merusak sistem saraf,” tegasnya.
Yosef menerangkan, BPOM memiliki kewenangan terbatas hanya pada rokok konvensional, meliputi uji kandungan nikotin dan tar, pengawasan iklan, serta peringatan kesehatan bergambar (pictorial health warning).
“Sementara untuk pengawasan peredaran vape, itu bukan ranah BPOM. Meski begitu, kami tetap gencar melakukan edukasi, termasuk di sekolah-sekolah, agar generasi muda memahami bahaya rokok dan vape,” jelasnya.
BBPOM Mataram pun mengajak masyarakat memilih pola hidup sehat tanpa rokok maupun vape. Yosef menekankan, langkah tersebut bukan hanya untuk menjaga kesehatan, tetapi juga untuk mencegah potensi penyalahgunaan zat adiktif berbahaya.
“Mari kita membangun gaya hidup sehat tanpa rokok agar terhindar dari risiko penyakit serius maupun bahaya narkotika yang bisa disalahgunakan lewat cairan vape,” imbaunya.
