Lombok Tengah – Perum jurnalekbis.com/tag/bulog/">BULOG bersama TNI, Polri, Forkopimda Lombok Tengah serta sinergi BUMN menggelar pangan-murah/">Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di seluruh Indonesia, Sabtu (30/8/2025). Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), kegiatan ini dilaksanakan di 146 titik yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
Wakil Pimpinan Wilayah Perum BULOG NTB, Rizal P Sukmaadijaya, mengatakan program ini digelar untuk menjaga stabilitas harga pangan serta memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, BULOG menyiapkan stok besar berupa 552 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), 25 ton gula pasir, serta 14 kiloliter minyak goreng untuk disalurkan ke masyarakat.
“Seluruhnya serentak dilakukan di 146 titik, mencakup 108 kecamatan di NTB. Jadi seluruh kecamatan melaksanakan kegiatan ini di hari yang sama, di waktu yang sama,” kata Rizal.
Ia menegaskan, stok yang dikuasai BULOG NTB dalam kondisi aman. Hingga hari ini tercatat ada 180 ribu ton beras SPHP yang siap digelontorkan ke pasar untuk menjaga kestabilan harga. Jumlah tersebut, menurutnya, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun 2025.
“Kami tegaskan sekali lagi, stok beras 180 ribu ton cukup sampai akhir tahun. Bahkan masih bisa meng-cover bila ada bencana atau kebutuhan bantuan pangan mendesak,” ujarnya.

Gerakan pangan murah ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Wakil Bupati Lombok Tengah, H. Nursiah, yang hadir dalam kegiatan di daerahnya menyebut program tersebut sangat membantu masyarakat, khususnya dalam menghadapi fluktuasi harga menjelang perayaan Maulid Nabi dan akhir tahun.
“Alhamdulillah, hari ini kita bersama BULOG, Korpo Binda, Ketua DPRD, dan seluruh camat melaksanakan gerakan pangan serentak se-Indonesia. Untuk Lombok Tengah sendiri, kegiatan ini berlangsung di 12 kecamatan dengan penyaluran sekitar 84 ribu kilogram beras,” kata Nursiah.
Menurutnya, masyarakat sangat antusias menyambut program ini. Selain beras, kebutuhan pokok lain seperti gula dan minyak goreng juga disalurkan dengan harga terjangkau. Hal ini diharapkan mampu menekan laju inflasi daerah sekaligus meringankan beban belanja rumah tangga.
“Ini bagian dari perhatian nyata pemerintah dan BULOG pada masyarakat. Insyaallah kegiatan seperti ini akan terus berlanjut sampai Desember 2025,” tegasnya.
Gerakan pangan murah serentak ini digelar BULOG secara nasional sebagai upaya memastikan stabilitas harga pangan tetap terkendali di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat. Di NTB, seluruh kecamatan terlibat langsung dalam distribusi pangan murah, sehingga akses masyarakat terhadap bahan pokok lebih merata.
Selain itu, ketersediaan stok beras yang mencapai ratusan ribu ton diyakini dapat menekan potensi gejolak harga, terutama pada momen-momen penting seperti Maulid Nabi dan perayaan akhir tahun. Pemerintah daerah pun mengapresiasi langkah BULOG yang bersinergi dengan aparat keamanan dan BUMN dalam pelaksanaan program ini.
Dengan adanya kepastian stok hingga akhir tahun, masyarakat diharapkan tidak panik atau melakukan aksi borong bahan pangan. BULOG menegaskan, penyaluran beras SPHP, gula, dan minyak goreng akan terus digelar secara berkala melalui GPM maupun jalur distribusi resmi di pasar.