Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Proses pengiriman kargo internasional di Bandara Lombok kini dipastikan akan lebih cepat, efisien, dan terintegrasi. Hal itu menyusul peresmian Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) yang berlokasi di Gedung Kargo Bandara Lombok, Kamis (11/9).
TPFT berfungsi sebagai pusat pemeriksaan terpadu dari sisi karantina, kepabeanan, dan keamanan penerbangan untuk angkutan udara kargo internasional. Kehadirannya disebut sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.
Dengan adanya fasilitas ini, eksportir tidak perlu lagi berpindah-pindah lokasi untuk pemeriksaan barang. Semua proses dapat dilakukan di satu tempat, mulai dari pemeriksaan Badan Karantina Indonesia, Bea Cukai, hingga otoritas keamanan penerbangan.
General Manager Bandara Lombok, Stephanus Millyas Wardana, menegaskan TPFT menjadi wujud nyata kolaborasi antarinstansi dalam meningkatkan layanan logistik internasional.
“Dengan adanya TPFT ini diharapkan dapat memangkas waktu dan biaya pengiriman, menjamin keamanan, serta mempermudah bagi para eksportir dalam proses pemeriksaan fisik barang yang akan dikirim,” ujar Millyas dalam sambutannya.
Dorong Efisiensi dan Daya Saing Ekspor
Menurut Millyas, kehadiran TPFT akan memangkas rantai birokrasi yang selama ini dianggap memperlambat arus barang. Dengan proses pemeriksaan terintegrasi, pengiriman kargo internasional bisa lebih efisien, baik dari sisi waktu maupun biaya.
“Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing ekspor dari NTB, khususnya Lombok. Kami berharap fasilitas ini dapat menarik lebih banyak eksportir untuk menggunakan Bandara Lombok,” tambahnya.
Sebelum TPFT diresmikan, pemeriksaan kargo internasional dilakukan di beberapa lokasi berbeda sesuai kewenangan masing-masing instansi. Kondisi itu membuat waktu pengiriman lebih lama dan menambah biaya logistik.

Kini, dengan sistem terpadu, semua pihak terkait bisa melakukan pemeriksaan bersama di satu lokasi. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah untuk menghilangkan hambatan perdagangan internasional serta menekan biaya logistik nasional.
Dorong Perekonomian NTB
Selain aspek efisiensi, Millyas juga menekankan bahwa fasilitas TPFT akan berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat Lombok. Dengan layanan kargo yang lebih cepat dan murah, jumlah pengiriman internasional diharapkan meningkat signifikan.
“Kami berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi biaya arus barang dalam perdagangan internasional. Harapannya, fasilitas ini bisa meningkatkan jumlah pengiriman kargo internasional dari Bandara Lombok dan pada akhirnya memberi manfaat bagi perekonomian masyarakat NTB,” tegas Millyas.
Sementara itu, peresmian TPFT di Bandara Lombok turut dihadiri pimpinan instansi terkait, di antaranya Otoritas Bandara, Bea Cukai, Badan Karantina Indonesia, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi NTB. Kehadiran mereka menjadi simbol sinergi antarinstansi dalam memperkuat ekosistem logistik nasional.
Harapan ke Depan
Keberadaan TPFT disebut dapat membuka peluang baru bagi NTB, terutama dalam sektor ekspor komoditas unggulan seperti hasil perikanan, pertanian, dan kerajinan. Proses yang lebih singkat diharapkan menambah kepercayaan eksportir terhadap Bandara Lombok sebagai pintu keluar produk lokal menuju pasar internasional.
“Dengan dukungan fasilitas ini, kami optimistis akan ada peningkatan aktivitas ekspor dari Lombok. Jika arus barang lancar, maka pertumbuhan ekonomi daerah juga akan semakin kuat,” tutup Millyas.
Dengan peresmian TPFT, Bandara Lombok resmi menjadi bagian dari upaya nasional untuk menciptakan sistem logistik yang lebih modern, efisien, dan berdaya saing tinggi di kancah internasional.
