Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Ratusan pedagang asongan di kawasan mandalika/">Kuta Mandalika menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025. Mereka bahkan berkomitmen untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban selama event balap internasional itu berlangsung.
Dukungan ini muncul setelah adanya riak-riak kecil penolakan dari pihak yang disebut warga sebagai provokator tak bertanggung jawab. Para pedagang menegaskan, kehadiran MotoGP justru membawa berkah besar bagi perekonomian masyarakat, terutama pelaku UMKM dan pedagang kecil di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Ketua Paguyuban Pedagang Asongan Kuta Mandalika, Latre, menilai penolakan terhadap MotoGP tidak masuk akal. Ia menyebut pihak yang menolak justru tidak memahami dampak positif event dunia tersebut bagi masyarakat.
“Siap menjamin keamanan. Orang gila mungkin yang menolak MotoGP itu. MotoGP ini menghidupkan semua masyarakat di sini. Segala bentuk event dan pembangunan di Mandalika, kami rasakan betul manfaatnya,” kata Latre, Jumat (19/9/2025).
Latre menegaskan, pedagang asongan dan pelaku UMKM di Mandalika sangat bergantung pada keramaian yang dihadirkan oleh event-event besar, khususnya MotoGP. Kehadiran wisatawan mancanegara maupun domestik membuat omset pedagang meningkat drastis.
“Kita bisa dapat rezeki untuk biaya anak sekolah dan kebutuhan lain. Rasanya pedagang asongan berubah total karena aksi kriminal berkurang, lebih damai, dan perekonomian jalan,” jelas Latre.

Ia juga memastikan para pedagang siap pindah dari area trotoar sekitar sirkuit menuju tenant UMKM yang disediakan oleh Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) di kawasan Masjid Al Hakim, Kuta Mandalika, demi kenyamanan penonton MotoGP.
“Kalau tenant sudah siap, kami akan pindah ke sana. Kami tidak keberatan. Yang penting bisa tetap berjualan dengan aman,” tambahnya.
Hal senada disampaikan pedagang asongan lainnya, Abdul Hamid. Ia menyebut, selama penyelenggaraan MotoGP sebelumnya, pedagang bisa meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah hanya dalam beberapa hari.
“Saat MotoGP kita bisa untung sampai puluhan juta lebih selama event. Jadi sangat mendukung sekali, terutama kami yang berjualan di area Sirkuit Mandalika ini,” ungkap Hamid.
Hamid menegaskan, para pedagang siap menjaga ketertiban dengan tidak berjualan di area terlarang. Mereka hanya akan menempati lokasi yang telah ditentukan ITDC agar tidak mengganggu kenyamanan penonton.
“Kami siap sekali menjaga keamanan, apalagi saya warga Mandalika asli. Saya sangat mendukung MotoGP dan akan menjaga Mandalika selama berlangsungnya event,” tegasnya.
Selain MotoGP, para pedagang juga mendukung penuh program pembangunan yang dijalankan oleh ITDC di Mandalika. Mereka menilai infrastruktur dan event yang digelar membawa manfaat langsung bagi kehidupan masyarakat.
“Kalau tidak ada event dan pembangunan di Mandalika, ekonomi masyarakat kecil tidak akan seramai ini. Kami berharap MotoGP terus digelar setiap tahun karena dampaknya nyata,” pungkas Latre.
Dengan dukungan pedagang asongan dan UMKM lokal, MotoGP Mandalika 2025 diyakini tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di NTB.
