Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memperkuat langkah digitalisasi transaksi ekonomi daerah, khususnya di sektor pariwisata dan UMKM. Momentum besar itu ditunjukkan melalui penerapan QRIS TAP dan pengenalan QRIS Crossborder pada ajang Lombok Sumbawa Festival (LSF) yang menjadi bagian dari rangkaian Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP Mandalika 2025) pada 4–5 Oktober 2025.
Dalam festival tersebut, BI NTB memfasilitasi 60 stan UMKM binaan Pemprov NTB untuk melayani transaksi menggunakan QRIS. Seluruh stan dilengkapi sound box dan perangkat pendukung agar pembayaran bisa dilakukan hanya dengan QRIS TAP, yang memungkinkan transaksi berlangsung lebih cepat dan efisien.
Tak hanya itu, BI juga memperkenalkan QRIS Crossborder kepada wisatawan mancanegara asal Malaysia, Singapura, dan Thailand. Fitur ini memungkinkan mereka membayar langsung di merchant QRIS dengan aplikasi pembayaran dari negara asal, tanpa perlu menukar uang tunai.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, hadir langsung dalam kegiatan tersebut didampingi Kepala BI NTB, Hario K. Pamungkas. Ia bahkan mencoba bertransaksi menggunakan QRIS TAP di salah satu stan UMKM.
“Inovasi seperti QRIS TAP dan QRIS Crossborder menunjukkan kesiapan Indonesia menghadirkan ekosistem ekonomi digital terintegrasi, baik di dalam negeri maupun lintas negara. Kami ingin memastikan UMKM dan sektor pariwisata daerah bisa menikmati manfaat nyata dari transformasi digital ini,” ujar Filianingsih. Senin (6/10)

Menurutnya, kolaborasi BI, pemerintah daerah, dan perbankan diharapkan dapat memperkuat daya saing pariwisata NTB, sekaligus menegaskan posisi Mandalika sebagai destinasi unggulan berbasis digital.
Dukungan juga datang dari Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal. Dalam pembukaan LSF, ia menyampaikan apresiasinya terhadap langkah BI. Sang gubernur bahkan ikut mencoba bertransaksi dengan QRIS TAP di stan UMKM.
“Kami mengapresiasi langkah Bank Indonesia menghadirkan QRIS TAP dan Crossborder di ajang internasional ini. Inovasi ini tidak hanya memudahkan wisatawan, tapi juga meningkatkan omzet UMKM lokal,” ucapnya.
Kepala Perwakilan BI NTB, Hario K. Pamungkas, menegaskan penerapan QRIS TAP dan Crossborder menjadi bukti kesiapan NTB bersaing di era digital. “Implementasi QRIS di MotoGP Mandalika ini adalah showcase inovasi pembayaran digital Indonesia kepada dunia,” kata Hario.
Selama penyelenggaraan MotoGP, BI bersama Pemprov NTB dan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) menghadirkan digital payment zone di berbagai titik strategis, mulai dari area kuliner, kerajinan, hingga stan festival. Tak hanya untuk memudahkan pembayaran, zona ini juga menjadi wadah promosi produk unggulan daerah, literasi keuangan digital, dan edukasi sistem pembayaran modern bagi masyarakat serta wisatawan.
Melalui penerapan QRIS TAP dan Crossborder, BI menargetkan beberapa hal:
- meningkatkan kenyamanan transaksi bagi wisatawan domestik dan mancanegara,
- mendorong digitalisasi UMKM sebagai motor penggerak ekonomi daerah,
- memperkuat citra NTB sebagai destinasi wisata digital kelas dunia,
- serta menunjukkan kesiapan Indonesia dalam implementasi sistem pembayaran lintas batas di kawasan ASEAN.
BI juga menegaskan komitmennya memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, pelaku industri, dan lembaga keuangan. Semua diarahkan untuk membangun ekonomi digital yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.
Dengan inovasi tersebut, Mandalika tak hanya menjadi sorotan dunia karena balap MotoGP, tetapi juga sebagai panggung transformasi digital yang memberi dampak nyata bagi UMKM dan pariwisata NTB.
