Bisnis

269 Tower di Bali Nusra, TBIG Fokus Perkuat Sinyal di Lombok dan Mandalika

×

269 Tower di Bali Nusra, TBIG Fokus Perkuat Sinyal di Lombok dan Mandalika

Sebarkan artikel ini
269 Tower di Bali Nusra, TBIG Fokus Perkuat Sinyal di Lombok dan Mandalika
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbsi.com –  PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memastikan kesiapan infrastruktur telekomunikasi di kawasan Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), sealma pelaksanaan berbagai event berskala internasional seperti MotoGP 2025. Perusahaan menegaskan sebanyak 13 menara telekomunikasi aktif menopang konektivitas digital di kawasan strategis tersebut, sementara penambahan tower baru belum menjadi prioritas karena kapasitas yang ada dinilai masih mencukupi untuk kebutuhan harian.

“Di sini kami ada tiga belas tower untuk support Mandalika, baik dari timur sampai barat di Kuta. Jadi memang fokusnya untuk mendukung kawasan pariwisata dan aktivitas masyarakat sekitar,” ujar Anandayu Ega Hardianto, Regional Manager Balinusra PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Kamis (9/10/2025).

Ega menjelaskan, secara keseluruhan di wilayah Bali Nusra terdapat sekitar 269 tower yang dikelola TBIG, dengan jumlah terbesar berada di Pulau Lombok. Hal ini disebabkan Lombok menjadi pusat pariwisata unggulan nasional dengan berbagai destinasi seperti Mandalika, Senggigi, Sembalun, hingga jurnalekbis.com/tag/gunung-rinjani/">Gunung Rinjani.

Baca Juga :  Antisipasi Kelangkaan, Pertamina Tambah Stok LPG 3kg Ke Pulau Sumbawa

“Paling banyak itu sebenarnya di Lombok karena memang support pariwisata terus ada Gunung Rinjani juga, kemudian Senggigi, sekarang ada Mandalika. Kalau secara NTB, memang Lombok jadi yang paling padat tower-nya,” jelasnya.

Menurut Ega, prioritas pembangunan tower ditentukan berdasarkan permintaan operator dan kepadatan populasi pengguna. Di Lombok, sebaran tower TBIG sudah menjangkau berbagai wilayah strategis mulai dari Lombok Utara, Lombok Barat, hingga Lombok Tengah yang menjadi lokasi Sirkuit Mandalika.

Meski infrastruktur tower permanen dinilai memadai untuk kebutuhan harian, Ega menegaskan kesiapan TBIG bersama operator seluler dalam mengantisipasi lonjakan trafik data saat perhelatan besar.

“Kalau untuk event besar seperti MotoGP, biasanya operator menambah tower temporer atau mobile combat untuk memperkuat sinyal dan menampung trafik data. Setelah acara selesai, tower sementara itu dibongkar kembali,” ujarnya.

Ia menambahkan, posisi tower yang sudah terpasang di Mandalika bersifat tetap dan tidak bisa dipindahkan karena telah dirancang sesuai kebutuhan cakupan wilayah.

Ega juga menjelaskan bahwa ketinggian tower di Lombok dan wilayah Bali Nusra disesuaikan dengan kondisi geografis masing-masing lokasi. Misalnya, di daerah dataran rendah yang dikelilingi bukit, tower dibangun lebih tinggi agar jangkauan sinyal tetap optimal.

Baca Juga :  Toko Baru MR.D.I.Y. Sambangi Sumbawa, Belanja Hemat Kini Lebih Dekat

“Kalau di wilayah selatan banyak bukit, maka towernya bisa setinggi 62 sampai 72 meter. Tapi kalau di atas perbukitan, cukup 32 atau 42 meter saja,” jelasnya.

Namun demikian, kekuatan sinyal bukan ditentukan oleh tinggi tower, melainkan oleh ketinggian antena aktif yang dipasang oleh operator. “Tower itu infrastruktur pasif. Yang menentukan luas cakupan dan kekuatan sinyal itu perangkat aktifnya, yaitu antena yang dioperasikan oleh operator seperti Telkomsel, Indosat, dan XL,” tambahnya.

Selain di Lombok, TBIG juga mengikuti sejumlah program pengembangan jaringan di wilayah lain di bawah koordinasi operator telekomunikasi. Ega mencontohkan, Telkomsel saat ini tengah memperluas jaringan ke wilayah Flores yang masih memiliki banyak titik blank spot.

“Saya sempat ikut roadshow teman-teman Telkomsel ke daerah Flores sebulan lalu. Fokus mereka sekarang memang memperluas jangkauan ke wilayah timur Indonesia,” katanya.

Baca Juga :  Dukung Ketahanan Pangan, Pupuk Indonesia NTB Diganjar Penghargaan

Sementara itu, untuk wilayah Lombok sendiri, rencana penambahan tower baru masih belum menjadi agenda prioritas. “Belum ada rencana penambahan tower di Lombok dalam waktu dekat. Karena untuk kebutuhan harian sudah tercukupi. Kalaupun nanti ada event besar, bisa disupport dengan tower mobile combat tadi,” ujarnya menegaskan.

TBIG memastikan sebaran tower di kawasan wisata seperti Senggigi, Sembalun, dan Gili sudah mampu memenuhi kebutuhan wisatawan maupun masyarakat lokal. “Kalau berdasarkan pengalaman teman-teman di lapangan, untuk kegiatan wisata sehari-hari sinyal sudah tercukupi. Tower kami tersebar di titik-titik strategis tadi,” ujar Ega.

Dengan infrastruktur yang ada saat ini, Lombok dipastikan siap secara telekomunikasi dalam mendukung kelancaran ajang internasional di kawasan Mandalika maupun aktivitas pariwisata sehari-hari.

“Artinya, untuk kegiatan normal sudah mencukupi. Kalau ada event besar, operator tinggal menambah tower sementara untuk memperkuat sinyal. Jadi secara keseluruhan infrastruktur sudah siap menopang Mandalika sebagai destinasi unggulan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *