BisnisEkonomi

MIM Foundation Jadi Nazir Wakaf Uang Terbaik di Indonesia Timur, Kembangkan Program Wakaf Produktif dan Inovatif

×

MIM Foundation Jadi Nazir Wakaf Uang Terbaik di Indonesia Timur, Kembangkan Program Wakaf Produktif dan Inovatif

Sebarkan artikel ini
MIM Foundation Jadi Nazir Wakaf Uang Terbaik di Indonesia Timur, Kembangkan Program Wakaf Produktif dan Inovatif

Mataram, jurnalekbis.comMIM Foundation resmi tercatat sebagai salah satu Nazir wakaf uang di Indonesia Timur sejak tahun 2026. Lembaga ini kini menjadi pelopor gerakan wakaf produktif yang menggabungkan konsep sosial dan ekonomi modern, dengan berbagai program inovatif seperti Wakafarm, Wakacil, dan Wakafe yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Ketua Badan Wakaf MIM Foundation, M. Romi Saefudin, mengatakan lembaganya telah melalui proses panjang untuk mendapatkan sertifikasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Wakaf (BNSW) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
“Alhamdulillah, MIM Foundation resmi menjadi Nazir wakaf uang di Indonesia Timur sejak tahun 2026. Setelah itu kami menjalani proses sertifikasi melalui BNSW, dan kini aktif mengelola berbagai program wakaf produktif,” ujarnya. Senin (27/10).

Romi menjelaskan, setelah resmi beroperasi, pihaknya menjalin kerja sama dengan dua Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU), yakni Bank Dinar Rasil dan Bank NTB Syariah. Melalui kemitraan ini, MIM Foundation berhasil menghimpun dana wakaf sebesar Rp1–2 miliar untuk berbagai proyek berbasis produktif.

Baca Juga :  Mandalika Experience: Sensasi Keliling Sirkuit MotoGP Pakai Bus Wisata, Tarif Mulai Rp300 Ribu

Salah satu produk unggulannya adalah Cashlink Wakaf Deposit (CWND), di mana masyarakat bisa berwakaf uang misalnya Rp100 juta dengan jangka waktu tertentu, dan dana pokok akan kembali di tahun berikutnya. Sementara hasil imbal wakaf sebesar 5–6 persen (sesuai ketentuan OJK) disalurkan untuk beasiswa dan program sosial lainnya.
“Imbal hasil dari dana wakaf ini kami berikan kepada penerima manfaat, termasuk beasiswa bagi pelajar dari keluarga kurang mampu,” jelas Romi.

Tak hanya itu, MIM Foundation juga bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengembangkan produk wakaf saham. Program ini memungkinkan masyarakat berwakaf dalam bentuk saham dengan hasil investasi yang disalurkan untuk kepentingan sosial dan pendidikan.

Baca Juga :  Jelang MotoGP 2023, MGPA Gelar Pertemuan Dengan KEMENKO MARVES

Di sektor produktif, lembaga ini telah membangun proyek Wakafarm Ayam Petelur dengan populasi sekitar 6.000 ekor ayam. Hasil produksinya tidak hanya dijual ke pasar, tapi juga dimanfaatkan untuk program penanganan stunting dan gizi buruk di NTB.
“Telur yang dihasilkan ada dua jenis, telur biasa dan telur omega-3. Sebagiannya kami gunakan untuk program gizi masyarakat, sebagian lagi diserap oleh program ketahanan pangan pemerintah,” ungkap Romi.

Ke depan, MIM Foundation menyiapkan beberapa program mikro baru seperti Wakacil (Wakaf Kecil) dan Wakafe (Wakaf Kopi). Wakafe, misalnya, akan menyerap hasil panen kopi lokal dari Sembalun dan Tepal yang dikemas dalam bentuk produk wakaf berkelanjutan.
“Nanti masyarakat bisa beli kopi wakaf yang hasilnya digunakan untuk pemberdayaan petani. Ini cara kami memperluas manfaat wakaf ke sektor riil,” katanya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Dorong Pemberdayaan Petani Bawang Putih Sembalun

Kinerja MIM Foundation pun mendapat pengakuan nasional. Lembaga ini dinobatkan sebagai Nazir Wakaf Uang Terbaik di Indonesia dalam ajang Indonesia Capital Market Conference (IC) yang diselenggarakan Bank Indonesia di Jakarta. Selain itu, MIM Foundation juga telah lulus uji Wakaf Core Principle (WCP)—standar penilaian nasional yang menentukan kelayakan lembaga dalam mengelola wakaf uang.

Romi menambahkan, tantangan utama di NTB saat ini adalah rendahnya tingkat literasi wakaf. Berdasarkan indeks BWI, NTB masih berada di peringkat 12 nasional, di bawah Bali dan Papua.
“Potensi wakaf di NTB mencapai Rp130 triliun, tapi penghimpunannya baru satu persen lebih. Tantangan kita adalah literasi. Kalau kesadaran masyarakat meningkat, insyaallah gerakan wakaf ini bisa menjadi kekuatan ekonomi umat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *