News

BMKG NTB Peringatkan Hujan Ekstrem Awal November, Warga Diminta Waspada

×

BMKG NTB Peringatkan Hujan Ekstrem Awal November, Warga Diminta Waspada

Sebarkan artikel ini
BMKG NTB: Sebagian Wilayah Sudah Masuki Musim Hujan, Waspadai Potensi Banjir dan Angin Kencang

Mataram, Jurnalekbis.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluarkan peringatan dini terkait meningkatnya potensi hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi di sejumlah wilayah NTB pada awal November 2025. Warga diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan banjir, genangan air, dan angin kencang yang bisa terjadi secara tiba-tiba.

Forecaster BMKG NTB I Gede Widi Hariarta dan Angga Permana menjelaskan, curah hujan pada dasarian III Oktober 2025 menunjukkan variasi ekstrem, mulai dari kategori rendah (0–50 mm) hingga sangat tinggi (>300 mm). “Curah hujan tertinggi tercatat di pos hujan Santong, Kabupaten Lombok Utara, mencapai 384 mm per dasarian,” ujar Gede.

Menurutnya, sifat hujan di wilayah NTB secara umum berada pada kategori Atas Normal (AN), meski beberapa daerah masih menunjukkan sifat Normal (N) dan Bawah Normal (BN). Berdasarkan pemantauan, sebagian besar wilayah NTB mengalami hari tanpa hujan dalam kategori sangat pendek (1–5 hari), namun wilayah seperti Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, tercatat mengalami 33 hari tanpa hujan berturut-turut — masuk kategori Sangat Panjang (31–60 hari).

BMKG mencatat sejumlah faktor atmosfer yang berpengaruh terhadap pola hujan di NTB. Indeks Indian Ocean Dipole (IOD) tercatat pada nilai -1.29, menandakan fase IOD negatif yang diprediksi bertahan hingga Februari 2026. Sementara itu, anomali suhu di wilayah Nino3.4 sebesar -0.59, menunjukkan kondisi ENSO netral yang akan terus berlanjut hingga awal 2026.

Baca Juga :  Empat Hari Pencarian, Pemancing Hilang Ditemukan di Kayangan

“Aliran massa udara di sebagian besar wilayah Indonesia masih didominasi angin timuran, dengan belokan angin di sekitar ekuator. Suhu muka laut di perairan NTB juga lebih hangat dari normalnya dengan anomali sekitar +0.76°C,” jelas Angga Permana.
Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) pun diprediksi tetap aktif hingga awal dasarian I November, yang turut meningkatkan peluang pembentukan awan hujan di wilayah NTB.

Pada periode 1–10 November 2025, peluang hujan dengan intensitas >50 mm per dasarian mencapai lebih dari 90% di sebagian besar wilayah NTB.
Sementara hujan >100 mm per dasarian berpeluang 60–90% terjadi di Kota Mataram, sebagian Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Dompu.
Bahkan, peluang hujan >150 mm per dasarian juga mencapai 60–90% di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah bagian utara, dan Lombok Timur bagian barat.

BMKG mengeluarkan peringatan hujan lebat dengan level Waspada untuk wilayah:

  • Kota Mataram,

  • Lombok Barat (Batu Layar, Gerung, Labu Api, Lembar),

  • Lombok Tengah (Jonggat, Kopang, Praya Barat, Praya Tengah),

  • Lombok Timur (Aikmel, Sembalun, Montong Gading, Terara),

  • Lombok Utara (Bayan, Pemenang, Tanjung),

  • Sumbawa Barat (Taliwang, Brang Rea),

  • Dompu (Pekat), dan

  • Bima (Tambora).

Baca Juga :  Angkut Arus Mudik Lebaran, Pelindo Kerahkan 2 Armada Kapal dan  Penumpang Naik 16 Persen

Sementara level Siaga mencakup:

  • Kota Mataram (Sandubaya),

  • Lombok Barat (Gunung Sari, Kediri),

  • Lombok Tengah (Batukliang, Batukliang Utara, Pringgarata), dan

  • Lombok Utara (Tanjung).

Adapun level Awas ditetapkan untuk Kecamatan Lingsar dan Narmada di Lombok Barat, yang diprediksi mengalami curah hujan sangat tinggi dan berpotensi menyebabkan longsor serta banjir bandang.

BMKG mengingatkan masyarakat bahwa saat ini wilayah NTB sedang memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Potensi hujan lebat disertai angin kencang harus diantisipasi dengan menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah ke drainase.
“Masyarakat juga perlu waspada terhadap hujan disertai petir dan angin kencang yang sering muncul tiba-tiba pada masa pancaroba,” tegas Gede.

Baca Juga :  Bulog Dongkrak UMKM NTB, Suntik Dana Ratusan Juta untuk RPK

BMKG mengimbau warga agar terus memperbarui informasi cuaca resmi dari BMKG sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan aktivitas harian dan mitigasi risiko bencana. “Tetap waspada dan jaga kesehatan, terutama saat kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *