News

Banjir Besar Terjang Dompu, 342 KK Terdampak dan Jembatan Hu’u Terancam Ambruk

×

Banjir Besar Terjang Dompu, 342 KK Terdampak dan Jembatan Hu’u Terancam Ambruk

Sebarkan artikel ini
Banjir Besar Terjang Dompu, 342 KK Terdampak dan Jembatan Hu’u Terancam Ambruk

Dompu, Jurnalekbis.com Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Dompu sejak Sabtu (8/11/2025) sore hingga Minggu (9/11/2025) dini hari menyebabkan bencana banjir meluas di sejumlah kecamatan. Sedikitnya 342 kepala keluarga (KK) terdampak dan lebih dari 90 hektare lahan pertanian terendam air.

Banjir yang terjadi mulai pukul 18.00 WITA hingga 04.10 WITA itu juga menimbulkan kerusakan infrastruktur. Sayap jembatan di Desa Hu’u longsor sepanjang 6 meter dan kini terancam ambruk. Selain itu, longsor juga terjadi di Dusun Ria, Desa Riwo, dengan panjang sekitar 5 meter yang mengganggu akses jalan warga.

Ratusan Rumah Warga Terendam Air hingga 70 Sentimeter

Berdasarkan laporan awal BPBD Dompu, banjir melanda empat kecamatan utama yakni Dompu, Kempo, Woja, dan Hu’u.
Di Kecamatan Kempo, Desa Tolokalo menjadi salah satu wilayah paling terdampak, dengan 75 KK harus mengungsi sementara karena ketinggian air mencapai 70 sentimeter.

Baca Juga :  Chery Hadirkan Omoda 7: SUV Hybrid Canggih dengan Jarak Tempuh Luar Biasa

Sementara di Kecamatan Dompu, banjir menggenangi Desa Mbawi, Kelurahan Potu, Bali Satu, dan Bada. Sedikitnya 80 KK terdampak, dengan ketinggian air antara 20–70 sentimeter.
“Air datang tiba-tiba sekitar pukul 8 malam. Kami tidak sempat menyelamatkan banyak barang, hanya pakaian dan dokumen penting,” ujar Yani, warga Kelurahan Potu, Minggu (9/11/2025).

Kecamatan Woja juga mengalami dampak cukup parah. Banjir merendam rumah warga di Kelurahan Kandai II, Simpasai, serta Desa Wawonduru dan Baka Jaya. Di Wawonduru, 100 KK terdampak dengan air setinggi 70 sentimeter, sedangkan di Simpasai 30 KK ikut terdampak.
Di Kecamatan Hu’u, 7 KK dilaporkan terdampak akibat genangan air yang masuk ke permukiman warga.

Puluhan Hektare Sawah Terendam

Selain merendam rumah, banjir juga menggenangi lahan pertanian warga di beberapa desa produktif.
Antara lain, 10 hektare sawah di Desa Baka Jaya, 50 hektare di Desa Wawonduru (tersebar di Dusun Bolonduru dan So Rato Baka), serta 30 hektare di So Mbawi To’i, Desa Mbawi.
Total sekitar 90 hektare lahan pertanian terendam air banjir.

Baca Juga :  KAMMI NTB Desak Presiden Bentuk Tim Investigasi Independen Pasca Kerusuhan Agustus

Upaya Penanganan dan Koordinasi Lintas Instansi

BPBD Kabupaten Dompu bersama Tim Reaksi Cepat (TRC-PB) telah melakukan assesment di lokasi terdampak sejak Minggu pagi. Koordinasi dilakukan bersama aparat kecamatan, TNI/Polri, serta dinas teknis seperti PUPR, Dinas Perumahan, Dinas Pertanian, dan Dinas Kesehatan.
Dinas PUPR diminta segera meninjau kondisi jembatan Hu’u yang longsor, sementara Dinas Kesehatan bersama puskesmas setempat mulai melakukan pemantauan potensi penyakit pascabanjir seperti diare dan ISPA.

Banjir Mulai Surut, Warga Bersihkan Rumah

Hingga Minggu siang, kondisi banjir di sebagian besar wilayah dilaporkan sudah mulai surut. Warga bersama aparat desa dan TRC melakukan pembersihan material lumpur dan sampah yang terbawa air.
Meski begitu, BPBD mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat peralihan musim dan curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Dompu dan sekitarnya.

Baca Juga :  Antisipasi Lonjakan Penumpang Mudik Lebaran, Gapasdap NTB Siapkan 27 Armada Kapal

Pemerintah Kabupaten Dompu juga tengah menyiapkan bantuan logistik dan peralatan kebersihan bagi warga terdampak. Fokus utama saat ini adalah pemulihan infrastruktur dan normalisasi saluran air agar banjir serupa tidak terulang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *