Lombok Utara, Jurnalekbis.com – Tim penilai Innovative Government Award (IGA) 2025 mulai melakukan verifikasi lapangan terhadap dua inovasi unggulan milik Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (18/11/2025). Dua program yang menjadi fokus penilaian adalah inovasi ROSSI (Rekonstitusi Obat Oral dan Injeksi) di RS Mandalika dan inovasi Tumpangsari Kurma dengan Kacang Sacha Inchi di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Keduanya dinilai sebagai inovasi strategis yang menyentuh langsung hajat hidup masyarakat: kesehatan dan pertanian.
Tahapan verifikasi ini dilakukan oleh Tim IGA yang terdiri dari Yogi Suwarno, S.IP., M.A., Ph.D. dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai Ketua Tim, serta Nuril Fikri Aulia, S.E., M.Si. dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri. Verifikasi dilakukan melalui wawancara mendalam, dialog terbuka dengan pengelola inovasi, serta peninjauan langsung untuk memastikan efektivitas implementasinya.
Ketua Tim IGA, Yogi Suwarno, menyampaikan apresiasi terhadap inovasi ROSSI di RS Mandalika. Ia menilai sistem tersebut merupakan terobosan penting dalam meningkatkan keselamatan pasien. “Inovasi ini sangat bagus dan perlu diterapkan secara cepat karena berkaitan langsung dengan keamanan dan ketepatan pemberian obat kepada pasien. Ke depan, kami berharap inovasi ini bisa direplikasi di rumah sakit lainnya di NTB maupun nasional,” ujar Yogi.
ROSSI sendiri merupakan sistem berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk mempercepat proses pelayanan obat sekaligus meningkatkan akurasi dosis. Dengan sistem ini, potensi medication error dapat diminimalkan, sementara efisiensi operasional rumah sakit meningkat signifikan. Direktur RS Mandalika, dr. Oxy Cahyowahyuni, Sp.EM., FICEP., FISQua, menjelaskan bahwa ROSSI sejalan dengan arah pembangunan kesehatan NTB yang menekankan keselamatan pasien, transformasi digital, dan budaya kerja modern. Ia menambahkan bahwa teknologi tersebut telah memberikan pengalaman layanan yang lebih baik bagi pasien.
Usai melakukan verifikasi di RS Mandalika, tim IGA melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Lombok Utara untuk meninjau inovasi Tumpangsari Kurma dengan tanaman Sacha Inchi. Inovasi ini dinilai memiliki potensi ekonomi besar, terutama dalam penguatan sektor pertanian berkelanjutan. Ketua Tim IGA menilai bahwa pengembangan perkebunan kurma di KLU menunjukkan prospek yang menjanjikan untuk menjadi produk unggulan NTB, bahkan nasional.
Tak hanya itu, inovasi tumpangsari kurma tersebut mendapat dukungan riset dari berbagai institusi ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), serta sejumlah profesor dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sinergi antara Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Pemerintah Provinsi NTB dinilai sangat penting untuk memperkuat pembinaan petani, memastikan hilirisasi berjalan, dan membuka pasar yang lebih luas.
Melalui dua inovasi yang diverifikasi ini, NTB diharapkan mampu menunjukkan performa kuat dalam IGA 2025 sekaligus menghadirkan dampak nyata di tingkat lokal. Di sektor kesehatan, ROSSI Mandalika mendorong peningkatan keselamatan dan kualitas layanan medis. Sementara di sektor pertanian, tumpangsari kurma–Sacha Inchi menawarkan peluang besar dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan petani.
BRIDA NTB menyatakan optimistis bahwa keberhasilan dua inovasi ini akan mendorong tercapainya visi “NTB Maju, Makmur, dan Mendunia”. Pemerintah provinsi menilai bahwa penguatan inovasi daerah bukan hanya menjadi ajang lomba, tetapi strategi jangka panjang untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.












