Mataram, Jurnalekbis.com — Penyaluran Bantuan Pangan (Banpang) alokasi Oktober dan November 2025 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mencapai 81,29 persen. Hingga 15 Desember 2025 pukul 08.00 WITA, Perum Bulog Kantor Wilayah NTB mencatat sebanyak 423.688 Penerima Bantuan Pangan (PBP) telah menerima bantuan dari total 521.185 PBP yang menjadi sasaran program pemerintah tersebut.
Capaian penyaluran tertinggi tercatat di wilayah kerja Kantor Cabang (KC) Lombok Timur. Dari total 132.039 PBP, sebanyak 126.993 PBP telah menerima bantuan atau setara 96,18 persen. Persentase ini menjadi yang tertinggi dibandingkan seluruh wilayah kerja Bulog di NTB.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar, menyebut capaian Lombok Timur menunjukkan efektivitas koordinasi antara Bulog, pemerintah daerah, dan aparat desa. Distribusi yang relatif merata serta kesiapan data penerima dinilai menjadi faktor utama tingginya realisasi di wilayah tersebut.
Sementara itu, wilayah kerja Kanwil NTB yang meliputi Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Kota Mataram juga mencatat progres signifikan. Dari total sasaran 257.136 PBP, realisasi penyaluran mencapai 235.804 PBP atau 91,70 persen. Kota Mataram bahkan telah menuntaskan penyaluran dengan capaian 100 persen. Adapun Lombok Utara mencapai 98,21 persen, Lombok Tengah 89,72 persen, dan Lombok Barat 87,84 persen.
Di wilayah KC Sumbawa, penyaluran bantuan pangan juga menunjukkan tren positif. Dari total 49.359 PBP, bantuan telah disalurkan kepada 45.411 PBP atau sekitar 92 persen. Kabupaten Sumbawa Barat mencatat capaian hampir sempurna dengan realisasi 99,37 persen, sedangkan Kabupaten Sumbawa mencapai 89,68 persen.
Namun, kondisi berbeda terjadi di wilayah KC Bima. Dari total sasaran 82.651 PBP, bantuan baru tersalurkan kepada 15.480 PBP atau sekitar 18,73 persen. Rinciannya, penyaluran di Kabupaten Bima belum terealisasi, Kabupaten Dompu baru mencapai 27,45 persen, sementara Kota Bima mencatat capaian 80,04 persen.
Regar—sapaan akrab Mara Kamin Siregar menyatakan Bulog Kanwil NTB terus melakukan percepatan penyaluran, khususnya di wilayah dengan capaian rendah. Upaya tersebut dilakukan melalui intensifikasi koordinasi dengan pemerintah daerah, aparat desa, serta pemangku kepentingan terkait di lapangan.
“Kami terus mendorong percepatan agar seluruh PBP dapat menerima bantuan sesuai jadwal, terutama menjelang akhir tahun 2025,” ujar Regar.
Program Bantuan Pangan merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat sekaligus menekan dampak inflasi, khususnya bagi keluarga penerima manfaat. Bantuan ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan membantu memenuhi kebutuhan pangan pokok di tengah dinamika harga menjelang akhir tahun.
Perum Bulog berharap sisa penyaluran yang belum terealisasi dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat, sehingga manfaat program dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat di seluruh wilayah NTB.












