Mataram, Jurnalekbis.com — Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan stok beras di wilayahnya masih dalam kondisi aman, meski sebagian cadangan masih berbentuk gabah hasil panen petani. Bulog menargetkan proses pengolahan gabah menjadi beras rampung dalam dua pekan ke depan, sehingga distribusi lintas wilayah dapat kembali dimaksimalkan.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar, mengatakan sebagian stok saat ini masih berada dalam bentuk gabah karena masih tersisa hasil panen petani di sejumlah daerah. Namun, Bulog memastikan proses pengeringan dan penggilingan terus berjalan.
“Masih ada stok dalam bentuk gabah, tapi insya Allah akhir bulan ini sudah selesai. Dua minggu ke depan itu sudah tuntas,” kata Mara Kamin.
Ia menjelaskan, keterlambatan distribusi yang terjadi beberapa waktu lalu lebih disebabkan oleh proses penyesuaian stok, bukan karena kekurangan pasokan. Setelah gabah selesai diproses menjadi beras, Bulog NTB akan kembali menggeser stok ke daerah yang membutuhkan.
Bulog NTB, lanjut Mara Kamin, telah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Bulog Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendukung ketersediaan beras di kedua wilayah tersebut. NTB disebut masih menjadi salah satu daerah penyangga pangan nasional, khususnya untuk wilayah Indonesia bagian timur.
“Stok yang ada di kita nanti akan kita geser lagi ke wilayah NTT dan Bali. Koordinasi dengan Kanwil Bali dan NTT sudah dilakukan,” ujarnya.
Menurut Mara Kamin, pada November 2025 lalu Bulog NTB sempat menargetkan capaian distribusi hingga 100 persen untuk memenuhi kebutuhan nasional, termasuk pengiriman ke Jakarta. Target tersebut, kata dia, berhasil dicapai menjelang akhir November.
“Alhamdulillah, sampai dengan hari ini kita masih melakukan penyaluran. Masih ada sisa-sisa beras dari panen petani NTB yang sedang kita selesaikan,” katanya.
Ia menegaskan, serapan gabah dan beras petani lokal tetap menjadi prioritas Bulog NTB. Langkah ini dilakukan untuk menjaga harga di tingkat petani sekaligus memastikan cadangan beras pemerintah tetap terjaga.
Bulog juga memastikan bahwa stok yang ada saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan daerah, termasuk untuk program penyaluran beras pemerintah apabila kembali digulirkan. Dengan selesainya proses pengolahan gabah dalam waktu dekat, distribusi dipastikan akan kembali normal.
Pemerintah daerah dan Bulog NTB berharap stabilitas pasokan beras dari NTB dapat terus mendukung ketahanan pangan nasional, terutama untuk wilayah Bali dan NTT yang selama ini bergantung pada pasokan dari daerah lumbung pangan seperti NTB.
Dengan masuknya sisa panen petani ke gudang Bulog dan rampungnya proses pengolahan dalam dua pekan ke depan, Bulog NTB optimistis stok beras akan tetap terjaga hingga akhir tahun, sekaligus memperkuat peran NTB sebagai daerah penyangga pangan strategis nasional.
