jurnalekbis.com/tag/1/">1 1 []">Mataram, Jurnalekbis.com – Bulan Ramadhan menjadi momentum peningkatan konsumsi pangan di masyarakat, terutama di sentra takjil yang ramai dikunjungi. Untuk memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, perdagangan/">Dinas Perdagangan, serta Satuan Karya (SAKA) Pramuka Pengawas Obat dan Makanan melakukan Intensifikasi Pengawasan Pangan selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1446 H.
Sejak dimulai pada 24 Februari 2024 hingga 5 Maret 2024, pengawasan telah dilakukan di 24 sarana distribusi makanan, termasuk distributor, grosir, retail modern, serta pasar tradisional di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur. Hasilnya, seluruh sarana tersebut dinyatakan memenuhi syarat dan tidak ditemukan produk pangan yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK).
Meski begitu, pengawasan tetap ditingkatkan di sentra-sentra penjualan takjil. Tim BBPOM di Mataram menggunakan Mobil Laboratorium Keliling untuk melakukan sampling dan uji cepat (rapid test) terhadap makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya seperti Formalin, Boraks, Rhodamin B, dan Methanyl Yellow.
Dalam kegiatan terbaru di kawasan Jl. Airlangga, Jl. Majapahit, dan Jl. Panji Tilar, sebanyak 50 sampel makanan takjil diuji cepat. Dari hasil pengujian, 49 sampel dinyatakan bebas dari bahan berbahaya, sementara 1 sampel kerupuk terigu yang diambil di Jl. Airlangga terdeteksi mengandung Boraks.
Sebelumnya, BBPOM Mataram juga telah melakukan uji cepat terhadap 75 sampel makanan di Pasar Mandalika, Pasar Jelojok, dan Pasar Renteng. Hasilnya, 69 sampel aman dikonsumsi, sementara 6 sampel lainnya terdeteksi mengandung Boraks, terdiri dari 3 sampel kerupuk terigu dan 3 sampel mie basah.
Secara keseluruhan, hingga 5 Maret 2024 telah dilakukan uji cepat terhadap 125 sampel makanan dengan hasil:
- 118 sampel (94,4%) aman dikonsumsi
- 7 sampel (5,6%) positif Boraks
Menurut Kepala BBPOM di Mataram, sebagian besar kerupuk terigu yang mengandung Boraks berasal dari luar daerah, meskipun ada juga produksi lokal. Namun, beberapa produsen lokal telah mulai beralih ke proses produksi yang aman dan bebas Boraks.
“Kami akan mendorong pelaku usaha untuk mengurus izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Dinas Kesehatan, agar masyarakat lebih mudah memilih produk yang aman,” ujar Yosef, Kepala BBPOM di Mataram.
Dinas Kesehatan Kota Mataram juga menegaskan pentingnya makanan yang tidak hanya bebas dari bahan berbahaya tetapi juga terlindung dari kontaminasi lingkungan. Kadis Kesehatan Kota Mataram, Emirald Isfihan, mengingatkan para pedagang untuk menjaga kebersihan makanan yang dijual, terutama di lokasi yang berada di tepi jalan raya.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, BBPOM Mataram juga membagikan brosur terkait keamanan pangan, kampanye Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kedaluwarsa), serta mengedukasi penggunaan aplikasi BPOM Mobile. Selain itu, BBPOM menampilkan contoh produk ilegal seperti kosmetik, obat bahan alam tanpa izin, serta pangan mengandung bahan berbahaya untuk memberikan pemahaman langsung kepada masyarakat.
Kepala BBPOM Mataram mengapresiasi peran media dalam mendukung pengawasan pangan selama Ramadhan. “Media memiliki peran strategis sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Dengan penyebaran informasi yang masif, diharapkan bisa memutus supply and demand produk pangan yang mengandung bahan berbahaya,” jelasnya.
Kegiatan Intensifikasi Pengawasan Pangan Ramadhan 1446 H akan terus berlanjut hingga Idul Fitri. Masyarakat yang ingin melaporkan temuan terkait obat dan makanan berbahaya dapat menghubungi layanan informasi BBPOM Mataram di nomor 087871500533 atau datang langsung ke kantor BBPOM di Jl. Catur Warga, Mataram.
Dengan adanya pengawasan ketat ini, diharapkan masyarakat dapat lebih tenang dalam mengonsumsi makanan selama bulan suci Ramadhan. Keamanan pangan menjadi tanggung jawab bersama, baik dari pemerintah, pelaku usaha, hingga konsumen untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi semua.