Mataram, Jurnalekbis.com – Pada Kamis, 6 Maret 2025, pukul 04.44 WITA, wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,6. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak di koordinat 9,50° LS dan 117,53° BT, tepatnya di laut pada jarak 111 km tenggara Sumbawa Barat, dengan kedalaman 26 km.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Sumawan, S.T., M.M., menjelaskan bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut. Guncangan dirasakan di wilayah Sumbawa dengan intensitas III MMI, yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan-akan ada truk berlalu.
“Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut. Selain itu, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.,” ungkapnya
BMKG juga melaporkan bahwa hingga pukul 05.01 WITA, tidak terdeteksi adanya aktivitas gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Disarankan untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memeriksa dan memastikan bahwa bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa sebelum kembali masuk ke dalam rumah,” ujarnya
Sebagai tambahan informasi, wilayah Indonesia, termasuk NTB, memang rentan terhadap aktivitas seismik karena berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait mitigasi bencana gempa bumi.
Untuk mendapatkan informasi terkini mengenai aktivitas gempa bumi, masyarakat dapat mengakses situs resmi BMKG atau menggunakan aplikasi mobile yang disediakan oleh BMKG. Penting untuk selalu mengandalkan sumber informasi resmi guna menghindari penyebaran hoaks atau informasi yang menyesatkan.
