InternasionalOtomotif

Baterai Silikon POSTECH: 1.000 Km, Lebih Murah, Lebih Efisien

×

Baterai Silikon POSTECH: 1.000 Km, Lebih Murah, Lebih Efisien

Sebarkan artikel ini
Baterai Silikon POSTECH: 1.000 Km, Lebih Murah, Lebih Efisien

jurnalekbis.com/tag/1/">1-5:483">Jurnalekbis.com – Dunia otomotif kembali dikejutkan dengan terobosan teknologi baterai yang menjanjikan revolusi besar. Para peneliti dari Pohang University of Science and Technology (POSTECH), Korea Selatan, berhasil mengembangkan baterai berbahan silikon yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 1.000 km dalam sekali pengisian daya. Pencapaian ini berpotensi mengubah lanskap industri otomotif global, mempercepat transisi ke kendaraan listrik, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Keunggulan baterai silikon terletak pada karakteristik materialnya yang berbeda dengan baterai lithium-ion konvensional. Berikut adalah perbandingan signifikan antara keduanya:

  • Ketersediaan Material:
    • Silikon: Tersedia melimpah di berbagai belahan dunia, menjamin pasokan bahan baku yang stabil.
    • Lithium-ion: Ketergantungan pada sumber daya lithium yang terbatas.
  • Densitas Energi:
    • Silikon: Densitas energi 40% lebih besar dibandingkan baterai lithium-ion standar, memungkinkan jarak tempuh yang lebih jauh.
    • Lithium-ion: Densitas energi yang lebih rendah, membatasi jarak tempuh kendaraan listrik.
  • Biaya Produksi:
    • Silikon: Lebih murah diproduksi karena menggunakan partikel mikro, bukan nano, mengurangi kompleksitas dan biaya produksi.
    • Lithium-ion: Proses produksi yang relatif lebih mahal.
  • Ketahanan Baterai:
    • Silikon: Penggunaan gel polimer elektrolit khusus mencegah baterai cepat rusak akibat perubahan ukuran silikon saat dicas, meningkatkan umur pakai baterai.
    • Lithium-ion: Masih memiliki potensi penurunan kualitas seiring waktu.
Baca Juga :  PLN Siap Pasok Listrik Andal untuk MXGP 2024 di Lombok, 73 Posko Siaga Didukung 691 Personel

77">Jika baterai silikon ini berhasil dikomersialkan, dampaknya akan sangat luas:

  • Jarak Tempuh yang Fantastis: Mobil listrik dapat menyaingi bahkan melampaui mobil bensin dalam jarak tempuh, menghilangkan kekhawatiran “jarak tempuh” (range anxiety) yang selama ini menghantui konsumen.
  • Pengurangan Ketergantungan pada BBM: Ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) dapat berkurang drastis, mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif terhadap lingkungan.
  • Akselerasi Transisi ke Kendaraan Listrik: Percepatan transisi ke kendaraan listrik global akan semakin cepat, mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan secara massal.

Meskipun potensi baterai silikon sangat besar, tantangan tetap ada. Adopsi teknologi massal membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur produksi dan pengisian daya. Selain itu, diperlukan standardisasi teknologi dan regulasi yang mendukung perkembangan kendaraan listrik.

Baca Juga :  Kecelakaan Tunggal di Lombok Utara Menewaskan Pengendara Sepeda Motor

Namun, dengan daya jelajah lebih panjang, harga lebih murah, dan efisiensi lebih tinggi, mobil bensin bisa semakin ditinggalkan. Pertanyaannya, kapan mobil listrik akan benar-benar menggantikan mobil bensin?

Prediksi para ahli bervariasi, tetapi konsensusnya adalah bahwa transisi ini sedang berlangsung dan akan semakin cepat. Faktor-faktor seperti kesadaran lingkungan, inovasi teknologi, dan kebijakan pemerintah akan memainkan peran penting dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik.

Dengan terobosan baterai silikon ini, masa depan mobil listrik tampak semakin cerah. Era kendaraan ramah lingkungan yang lebih efisien dan terjangkau tampaknya sudah di depan mata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *