News

Geger Lombok Tengah: Warga Temukan Diduga Peluru Meriam Aktif di Sungai

×

Geger Lombok Tengah: Warga Temukan Diduga Peluru Meriam Aktif di Sungai

Sebarkan artikel ini
Geger Lombok Tengah: Warga Temukan Diduga Peluru Meriam Aktif di Sungai

jurnalekbis.com/tag/1/">1-5:332">Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Warga Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), digegerkan dengan penemuan benda mencurigakan yang diduga kuat merupakan peluru meriam (shrapnel) aktif. Benda berbahaya tersebut ditemukan oleh seorang warga saat hendak mandi di sungai Desa Aik Bukak, Kecamatan Batukliang Utara.

Kapolres Lombok Tengah AKBP Eko Yusmiarto, S.I.K., melalui Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) IPTU L. Brata Kusnadi, membenarkan adanya penemuan proyektil berbahaya tersebut.

“Benar, telah ditemukan benda yang diduga peluru meriam oleh seorang warga yang hendak mandi di sungai di Desa Aik Bukak Kecamatan Batukliang Utara,” ujar IPTU L. Brata Kusnadi dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).

IPTU L. Brata menjelaskan, penemuan berawal ketika seorang warga sedang melakukan aktivitas rutin mandi di sungai. Saat berada di dalam air, warga tersebut tidak sengaja menyentuh benda keras yang terasa asing. Merasa curiga, saksi kemudian memberitahukan penemuan tersebut kepada salah seorang temannya.

“Saksi kemudian memberitahukan salah satu temannya dan mengecek benda tersebut menggunakan alat detektor miliknya dan meyakini benda tersebut berbahan besi,” kata IPTU L. Brata. Kecurigaan semakin menguat setelah alat pendeteksi logam memberikan sinyal kuat adanya kandungan besi pada benda tersebut.

Menyadari potensi bahaya dari benda yang diduga kuat sebagai sisa-sisa amunisi, saksi bersama temannya mengambil inisiatif untuk membawa temuan tersebut ke rumah. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan awal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di area sungai yang sering dilalui warga.

Baca Juga :  Waspadai Cuaca Ekstrem di NTB: Curah Hujan Tinggi dan Hati-Hati dengan Angin Kencang

“Selanjutnya saksi bersama temannya membawa benda tersebut kerumahnya dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” terang IPTU L. Brata. Sesampainya di rumah, saksi kemudian segera menghubungi Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) setempat untuk melaporkan penemuan benda mencurigakan tersebut dan meminta bantuan pengamanan.

Merespons laporan dari warga dan Bhabinkamtibmas, Polres Lombok Tengah bergerak cepat dengan menerjunkan personel ke lokasi penemuan. Mengingat potensi bahaya yang tinggi, Polres Lombok Tengah juga berkoordinasi dengan Tim Gegana Satuan Brigade Mobil (Satbrimob) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) untuk melakukan evakuasi dan identifikasi lebih lanjut terhadap benda tersebut.

“Saat berada dirumahnya saksi kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas untuk mengamankan barang tersebut. Polres Lombok Tengah bersama Tim Gegana Satbrimob Polda NTB langsung menuju ke TKP,” jelas IPTU L. Brata. Kehadiran Tim Gegana yang memiliki keahlian khusus dalam penanganan bahan peledak sangat krusial dalam situasi seperti ini.

Setelah tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan secara saksama, Tim Gegana Satbrimob Polda NTB memberikan konfirmasi bahwa benda yang ditemukan warga tersebut действительно merupakan proyektil atau peluru meriam. Berdasarkan hasil pemeriksaan, panjang proyektil diperkirakan mencapai 50 centimeter dengan berat kurang lebih 20 kilogram.

“Hasil pemeriksaan dari tim Gegana panjang meriam tersebut sekitar 50 cm dan berat kurang lebih 20 kg. Kesimpulannya Benda tersebut berupa Proyektil High Explosive dan harus segera dilakukan pendisposalan,” tegas IPTU L. Brata. Kesimpulan dari Tim Gegana menunjukkan bahwa proyektil tersebut berjenis High Explosive, yang berarti memiliki daya ledak tinggi dan sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan prosedur yang tepat. Oleh karena itu, tindakan pendisposalan atau penjinakan bom harus segera dilakukan untuk menjamin keamanan masyarakat.

Baca Juga :  Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Dompu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Menyikapi penemuan proyektil berbahaya ini, Polres Lombok Tengah mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap benda-benda asing yang ditemukan, terutama di area sungai, lahan kosong, atau tempat-tempat yang berpotensi menyimpan sisa-sisa amunisi dari masa lalu.

“Pihaknya menghimbau kepada masyarakat apabila menemukan benda hal tersebut untuk segera melaporkan ke pihak kepolisian,” kata IPTU L. Brata. Masyarakat diminta untuk tidak menyentuh, memindahkan, atau mencoba mengutak-atik benda mencurigakan tersebut demi keselamatan diri dan orang lain di sekitar. Laporan yang cepat kepada pihak kepolisian akan memungkinkan penanganan yang aman dan profesional oleh tim ahli.

Penemuan benda yang diduga peluru meriam di wilayah Lombok Tengah bukan kali pertama terjadi. Kondisi geografis dan sejarah Lombok yang pernah menjadi lokasi berbagai aktivitas, termasuk pada masa penjajahan, membuka kemungkinan adanya sisa-sisa amunisi yang terkubur atau terpendam di berbagai lokasi. Erosi tanah dan aktivitas masyarakat seperti berkebun atau menggali tanah dapat memicu penemuan benda-benda berbahaya tersebut.

Oleh karena itu, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat sangat penting. Edukasi mengenai ciri-ciri benda berbahaya dan prosedur pelaporan yang benar perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah yang memiliki potensi penemuan sisa-sisa amunisi.

Penanganan benda-benda berbahaya seperti proyektil High Explosive memerlukan keahlian khusus dan peralatan yang memadai. Tim Gegana Satbrimob Polda NTB memiliki personel dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan identifikasi, evakuasi, dan pendisposalan bahan peledak. Namun, wilayah Nusa Tenggara Barat yang luas dengan potensi penemuan sisa amunisi di berbagai lokasi dapat menjadi tantangan tersendiri dalam hal jangkauan dan kecepatan respons.

Baca Juga :  Neta X: SUV Listrik Baru dari Neta Segera Hadir di Indonesia?

Data Regional Fiscal in Brief Februari 2025 menunjukkan adanya tantangan fiskal di NTB. Alokasi anggaran yang memadai untuk mendukung operasional Tim Gegana dan kegiatan sosialisasi bahaya sisa amunisi kepada masyarakat menjadi penting untuk meningkatkan keamanan dan mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan.

Keberhasilan penanganan penemuan proyektil di Batukliang Utara ini merupakan contoh sinergi yang baik antara masyarakat dan kepolisian. Laporan cepat dari warga dan respons sigap dari Polres Lombok Tengah serta Tim Gegana Polda NTB berhasil mencegah potensi bahaya yang lebih besar.

Sinergi seperti ini perlu terus ditingkatkan dan dipelihara. Kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian dan kesadaran akan pentingnya melaporkan temuan benda mencurigakan merupakan faktor krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

Setelah diidentifikasi sebagai proyektil High Explosive, langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Tim Gegana Satbrimob Polda NTB adalah melakukan pendisposalan atau penjinakan bom terhadap benda berbahaya tersebut. Proses pendisposalan akan dilakukan dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat untuk memastikan keamanan personel dan lingkungan sekitar. Lokasi pendisposalan akan dipilih dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan potensi dampak ledakan.

Masyarakat di sekitar lokasi penemuan dan rencana pendisposalan akan diinformasikan dan dievakuasi jika diperlukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa atau kerugian materiil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *