Olahraga

Lalu Winengan Sentil Prabowo: NTB Selalu Menang, Tapi Diabaikan!

×

Lalu Winengan Sentil Prabowo: NTB Selalu Menang, Tapi Diabaikan!

Sebarkan artikel ini
Lalu Winengan Sentil Prabowo: NTB Selalu Menang, Tapi Diabaikan!
Ketua Cabang Olahraga (Cabor) Tarung Derajat Nusa Tenggara Barat (NTB), HK. Lalu Winengan
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Ketua Cabang Olahraga (Cabor) Tarung Derajat Nusa Tenggara Barat (NTB), HK. Lalu Winengan, melontarkan kritik pedas sekaligus harapan besar kepada Presiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Dalam forum Rapat Kerja KONI NTB yang digelar di Mataram pada Kamis (10/4/2025), Lalu Winengan secara terbuka menyampaikan kekecewaannya atas kurangnya perhatian pemerintah pusat terhadap NTB, terutama terkait penetapan tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.

Dengan nada bicara yang tegas, Lalu Winengan mengingatkan bahwa NTB selama ini telah menjadi basis suara yang kuat bagi Prabowo Subianto dalam setiap Pemilihan Umum (Pemilu). Bahkan, dalam dua periode terakhir, Prabowo berhasil meraih kemenangan signifikan di provinsi ini. Namun, kontribusi besar masyarakat NTB tersebut seolah tidak berbanding lurus dengan perhatian yang diberikan oleh pemerintah pusat.

“Presiden Prabowo selalu menang di NTB. Periode pertama beliau menang 70 persen, dan kemarin 60 persen. Tapi jangankan dilirik untuk posisi menteri, jadi tuan rumah PON saja masih diragukan. Ini menyakitkan bagi masyarakat NTB,” ujar Lalu Winengan dengan nada getir, seusai mengikuti rangkaian acara Rakerprov KONI NTB.

Lebih lanjut, Lalu Winengan mendesak Presiden Prabowo untuk segera mengambil tindakan konkret. Ia meminta Prabowo untuk secara langsung memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) agar segera menetapkan NTB sebagai tuan rumah bersama PON 2028. Menurutnya, penundaan penetapan ini semakin menimbulkan rasa ketidakadilan dan pengabaian di kalangan masyarakat NTB.

Baca Juga :  Kolaborasi InJourney dan ITDC Berfokus Pada Pengembangan Hospitality

“Jangan sampai NTB merasa bukan bagian dari Indonesia. SK penetapan tuan rumah PON 2028 saja belum turun sampai sekarang. Alasannya selalu soal anggaran, padahal waktu Aceh dan Sumut ditetapkan, tidak pernah ada perdebatan soal dana,” tegasnya dengan nada tinggi. Pernyataan ini menyiratkan adanya perbandingan yang tidak adil dalam proses penetapan tuan rumah PON.

Tak hanya soal PON, Lalu Winengan juga melontarkan kritik keras terhadap minimnya representasi tokoh-tokoh NTB di level nasional. Ia menyayangkan tidak adanya menteri, direktur jenderal (dirjen), atau tokoh nasional dari NTB yang secara aktif memperjuangkan kepentingan daerah.

Secara khusus, Lalu Winengan menyoroti peran Fahri Hamzah, salah satu tokoh nasional yang berasal dari NTB. Menurutnya, Fahri Hamzah belum pernah secara terbuka menyuarakan dukungan yang kuat terhadap NTB sebagai tuan rumah PON 2028.

“Kalau Fahri benar wakil NTB, kenapa dia tidak pernah bicara tentang PON? Ini soal masa depan anak-anak muda NTB,” ucapnya dengan nada bertanya. Pernyataan ini menyiratkan kekecewaan atas kurangnya dukungan dari tokoh yang seharusnya menjadi representasi daerah di tingkat nasional.

Selain menyoroti pemerintah pusat dan representasi di tingkat nasional, Lalu Winengan juga mempertanyakan ketidakhadiran Gubernur dan Wakil Gubernur NTB dalam acara penting Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI NTB tersebut. Baginya, kehadiran kepala daerah dalam forum olahraga tingkat provinsi merupakan wujud nyata dukungan dan kepedulian terhadap perkembangan olahraga dan generasi muda di NTB.

“Kalau gubernurnya tidak hadir, wakilnya juga tidak, maka harus dipertanyakan juga kepedulian mereka terhadap generasi NTB,” tambahnya dengan nada kecewa. Absennya kedua pimpinan daerah ini dinilai sebagai sinyal kurangnya perhatian terhadap aspirasi dan kebutuhan para penggiat olahraga di NTB.

Baca Juga :  Indonesia Tahan Bahrain 2-2 dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026

Lebih lanjut, Lalu Winengan dengan tegas menyatakan bahwa NTB sudah sangat siap untuk menjadi tuan rumah PON 2028. Ia meyakini bahwa infrastruktur olahraga dan dukungan masyarakat di NTB sudah memadai untuk menggelar event olahraga nasional bergengsi tersebut.

Menurutnya, jika kepala daerah terkesan kurang memiliki inisiatif yang kuat dalam memperjuangkan status tuan rumah PON, maka masyarakat dan para penggiat olahraga di NTB harus berani bersuara lantang untuk memperjuangkan hak daerah.

“Presiden Prabowo harus membuktikan bahwa NTB masih bagian dari Indonesia. Kami tidak minta lebih, kami hanya ingin diberi kepercayaan,” pungkas Lalu Winengan dengan nada penuh harap. Pernyataan ini menjadi penutup dari kritiknya yang tajam, sekaligus menjadi pesan kuat kepada Presiden terpilih untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada NTB, terutama dalam hal penetapan tuan rumah PON 2028.

Pernyataan keras dari Ketua Tarung Derajat NTB ini tentu bukan tanpa alasan. NTB memiliki sejumlah potensi dan alasan kuat mengapa layak dipertimbangkan sebagai tuan rumah bersama PON 2028:

  • Dukungan Masyarakat yang Kuat: Sebagaimana diungkapkan Lalu Winengan, masyarakat NTB memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Prabowo Subianto, yang tercermin dalam hasil Pemilu. Pemberian status tuan rumah PON bisa menjadi wujud apresiasi dan perhatian pemerintah pusat terhadap dukungan ini.
  • Infrastruktur Olahraga yang Memadai: NTB telah memiliki sejumlah fasilitas olahraga yang representatif, terutama setelah menjadi tuan rumah berbagai event olahraga skala nasional dan internasional sebelumnya. Peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur ini terus dilakukan.
  • Potensi Pariwisata: Gelaran PON di NTB akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap sektor pariwisata. Ribuan atlet, ofisial, dan suporter dari seluruh Indonesia akan datang ke NTB, yang tentu akan menggerakkan roda perekonomian daerah.
  • Semangat Olahraga yang Tinggi: NTB memiliki bibit-bibit atlet yang potensial di berbagai cabang olahraga. Menjadi tuan rumah PON akan semakin memotivasi para atlet lokal untuk berprestasi dan mengharumkan nama daerah.
  • Kesiapan Penyelenggaraan: Pengalaman NTB dalam menggelar event-event besar sebelumnya menunjukkan kesiapan daerah dalam hal organisasi dan logistik.
Baca Juga :  Semangat Hardiknas, Sejuta Langkah Menuju Pendidikan Bermutu

Meskipun memiliki potensi besar, NTB tentu juga menghadapi tantangan dalam mewujudkan status tuan rumah PON 2028, terutama terkait anggaran dan persaingan dengan daerah lain. Namun, dengan dukungan kuat dari pemerintah pusat, pemerintah daerah yang proaktif, serta suara lantang dari masyarakat dan penggiat olahraga, harapan NTB untuk menjadi tuan rumah bersama PON 2028 bukanlah sesuatu yang mustahil.

Pernyataan Lalu Winengan ini menjadi momentum penting untuk mendorong pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto, untuk memberikan perhatian yang lebih serius terhadap aspirasi NTB. Keputusan terkait tuan rumah PON 2028 diharapkan dapat segera dikeluarkan, dengan mempertimbangkan potensi dan kontribusi NTB selama ini. Jangan sampai rasa “dianaktirikan” yang diungkapkan Lalu Winengan benar-benar dirasakan oleh masyarakat NTB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *