News

Panen Memuaskan, Lapas Lombok Barat Kembali Pacu Ketahanan Pangan

×

Panen Memuaskan, Lapas Lombok Barat Kembali Pacu Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini
Panen Memuaskan, Lapas Lombok Barat Kembali Pacu Ketahanan Pangan
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Barat, Jurnalekbis.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lombok Barat (Lobar) tak henti menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pangan/">ketahanan pangan nasional yang merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Republik Indonesia. Setelah sukses dengan panen padi sebelumnya, kini Lapas Lobar kembali bergerak cepat mempersiapkan lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) seluas 1,5 hektare untuk kembali ditanami padi dalam waktu dekat. Persiapan intensif ini terlihat pada Minggu (27/04/2025).

Kepala Lapas Lombok Barat, M Fadli, dalam berbagai kesempatan terus memompa semangat jajarannya, terutama di seksi kegiatan kerja, untuk mempertahankan motivasi tinggi dalam menjalankan program pembinaan kemandirian yang memiliki korelasi erat dengan agenda ketahanan pangan nasional. Baginya, keberhasilan panen sebelumnya menjadi tolok ukur dan penyemangat untuk terus meningkatkan produktivitas.

“Alhamdulillah, panen padi kemarin hasilnya memuaskan dan sesuai dengan harapan. Ini adalah motivasi untuk kita semua agar lebih produktif lagi dan lebih bersemangat, sehingga ke depannya hasil yang diraih bisa lebih baik lagi,” ungkap Fadli dengan nada penuh harap.

Melihat potensi besar dan tata letak strategis lahan SAE yang dimiliki Lapas Lobar, Fadli menyatakan optimismenya terhadap keberlanjutan pengelolaan lahan pangan ini. Keterlibatan aktif warga binaan dalam setiap prosesnya menjadi kunci keberhasilan dan kesinambungan program ini.

“Kita harus bersyukur, lahan SAE Lapas Lobar sebagian besarnya termasuk dalam kategori sawah irigasi teknis. Ini sangat memudahkan kita karena dalam kurun waktu satu tahun kita dapat melaksanakan tiga kali penanaman padi sebagai bentuk dukungan nyata kita dalam melaksanakan program ketahanan pangan nasional,” jelas Fadli, menekankan betapa strategisnya kondisi lahan yang dimiliki.

Baca Juga :  4 Pemain Muda Indonesia Dipuji Legenda Italia, Layak Bermain di Serie B Italia!

Dalam implementasi program ketahanan pangan ini, Lapas Lombok Barat memberdayakan secara langsung warga binaan asimilasi. Mereka terlibat aktif dalam setiap tahapan penyiapan lahan tanam, mulai dari proses pembajakan tanah yang membutuhkan ketelitian dan kekuatan fisik, hingga tahap pembibitan yang memerlukan kehati-hatian dalam memilih bibit unggul.

Setelah lahan siap dan bibit terpilih, warga binaan juga turut serta dalam proses penanaman bibit padi di lahan seluas 1,5 hektare tersebut. Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis di bidang pertanian, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kerja keras, dan tanggung jawab dalam diri para WBP.

Tak berhenti di situ, keterlibatan warga binaan juga berlanjut pada tahap pemupukan awal yang krusial untuk memastikan pertumbuhan padi yang optimal. Mereka belajar tentang jenis-jenis pupuk yang tepat dan cara aplikasinya yang benar, sehingga dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan. Puncak dari seluruh proses ini tentu saja adalah saat panen tiba, di mana warga binaan merasakan langsung hasil dari kerja keras mereka.

Dalam setiap kegiatan pertanian, para warga binaan tidak dibiarkan bekerja sendiri. Petugas Lapas secara langsung mendampingi dan memberikan bimbingan. Sebelum terjun langsung ke lahan pertanian, para WBP diberikan pembelajaran teori mengenai teknik bercocok tanam padi yang baik dan benar. Mereka belajar tentang pemilihan bibit unggul, cara mengolah tanah yang efektif, teknik penanaman yang tepat, hingga cara pemupukan dan pengendalian hama yang ramah lingkungan.

Setelah memahami teori dasar, barulah para warga binaan diarahkan untuk mempraktikkannya langsung di lahan pertanian Lapas. Pendampingan intensif dari petugas memastikan bahwa mereka tidak hanya bekerja secara fisik, tetapi juga memahami setiap tahapan proses pertanian secara komprehensif. Dengan demikian, keterampilan yang mereka peroleh tidak hanya bersifat praktis, tetapi juga memiliki dasar pengetahuan yang kuat.

Baca Juga :  Bulog NTB Serap 52.672 Ton Jagung Petani, Bantu Stabilisasi Harga dan Serap Hasil Panen

Keberhasilan panen padi sebelumnya di lahan SAE Lapas Lombok Barat menjadi modal berharga dan penyemangat bagi seluruh jajaran serta warga binaan. Hasil panen yang memuaskan dan sesuai dengan harapan membuktikan bahwa pengelolaan lahan pertanian di Lapas dapat dilakukan secara efektif dan produktif.

M Fadli mengungkapkan bahwa keberhasilan panen sebelumnya telah meningkatkan motivasi seluruh pihak untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Target ke depan adalah untuk mencapai hasil panen yang lebih baik lagi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dengan lahan irigasi teknis yang memadai, target tiga kali panen dalam setahun bukan lagi sekadar mimpi, melainkan sebuah potensi nyata yang siap diwujudkan.

Inisiatif Lapas Kelas IIA Lombok Barat dalam mengoptimalkan lahan pertaniannya merupakan kontribusi nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Di tengah berbagai tantangan di sektor pertanian, langkah proaktif dari Lapas ini menunjukkan bahwa lembaga pemasyarakatan juga dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

Dengan memanfaatkan lahan yang ada secara maksimal dan memberdayakan warga binaan, Lapas Lombok Barat tidak hanya menghasilkan produk pangan, tetapi juga memberikan bekal keterampilan yang berharga bagi para narapidana. Diharapkan, setelah bebas nanti, mereka dapat memanfaatkan keterampilan bertani ini untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Melihat keberhasilan dalam budidaya padi, Lapas Lombok Barat memiliki potensi besar untuk mengembangkan lahan pertaniannya dengan melakukan diversifikasi tanaman. Selain padi, lahan SAE juga berpotensi untuk ditanami berbagai jenis sayuran, buah-buahan, atau bahkan tanaman palawija lainnya.

Baca Juga :  Viral! Praktik Perkawinan Anak di NTB Jadi Sorotan, Ini Kata Aktivis

Diversifikasi tanaman ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga memberikan variasi produk pangan yang dihasilkan oleh Lapas. Selain itu, dengan adanya variasi tanaman, warga binaan juga akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas di bidang pertanian.

Untuk semakin meningkatkan produktivitas dan membantu pemasaran hasil pertanian dari Lapas, sinergi dengan berbagai pihak terkait sangat diperlukan. Kerjasama dengan Dinas Pertanian setempat dapat memberikan akses kepada bibit unggul, pelatihan teknis yang lebih mendalam, serta informasi mengenai tren pasar dan harga komoditas pertanian.

Selain itu, kerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) atau distributor hasil pertanian juga dapat membantu dalam pemasaran hasil panen secara lebih luas dan terjamin. Dengan adanya kerjasama yang solid, diharapkan hasil pertanian dari Lapas Lombok Barat dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi ketahanan pangan di tingkat regional maupun nasional.

Keterlibatan warga binaan dalam program pertanian di Lapas Lombok Barat bukan hanya sekadar mengisi waktu luang atau menghasilkan produk pangan. Lebih dari itu, program ini merupakan bentuk pemberdayaan yang memiliki nilai investasi sosial jangka panjang.

Melalui kegiatan bertani, para warga binaan belajar tentang kedisiplinan, kerja keras, tanggung jawab, dan kerjasama tim. Keterampilan yang mereka peroleh dapat menjadi bekal berharga ketika mereka kembali ke masyarakat. Dengan memiliki keterampilan yang produktif, diharapkan mereka dapat lebih mudah mencari pekerjaan atau bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri, sehingga mengurangi risiko untuk kembali melakukan tindak pidana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *