Mataram, Jurnalekbis.com- Kabar gembira bagi calon jemaah haji asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi NTB mengumumkan kesiapan pemberangkatan 4.499 jemaah haji dari seluruh penjuru kabupaten/kota di Bumi Gora menuju Tanah Suci melalui Embarkasi Lombok.
“Jumlah total jemaah haji NTB tahun ini mencapai 4.499 orang. Mereka terdiri dari 4.230 jemaah reguler, 225 jemaah prioritas lanjut usia (lansia) yang mendapatkan perhatian khusus, 36 anggota Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) yang akan membantu kelancaran ibadah, serta 8 jemaah yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU),” unkap Kepala Kanwil Kemenag NTB, Zamroni Aziz, Selasa (29/4/2025).
Pemberangkatan ribuan jemaah haji NTB ini akan dibagi dalam 12 kelompok terbang (kloter). Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dipercaya untuk mengangkut para tamu Allah ini menggunakan pesawat Boeing 777 berkapasitas besar, mampu menampung hingga 393 penumpang dalam setiap penerbangan.
Demi kelancaran dan kenyamanan ibadah para jemaah, Kanwil Kemenag NTB telah menyiapkan petugas yang kompeten untuk mendampingi setiap kloter. “Setiap kloter akan didampingi oleh 4 orang Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter. Mereka terdiri dari seorang Ketua Kloter yang bertanggung jawab atas koordinasi, seorang Pembimbing Ibadah Haji yang akan membimbing manasik dan menjawab pertanyaan seputar ibadah, serta dua tenaga kesehatan haji yang siap memberikan pertolongan medis jika dibutuhkan,” terang Zamroni.
Selain itu, dukungan di tingkat daerah juga diperkuat dengan penugasan Petugas Haji Daerah (PHD). “Setiap kloter juga akan diperkuat oleh 3 orang Petugas Haji Daerah (PHD), sehingga total petugas PHD yang akan diberangkatkan sebanyak 36 orang. Mereka ini adalah putra-putri terbaik NTB yang memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi daerah dan siap membantu jemaah,” imbuh Zamroni.

Proses rekrutmen petugas haji tahun ini dilakukan secara transparan dan profesional. “Seluruh petugas haji telah melalui serangkaian tahapan seleksi yang ketat, mulai dari rekrutmen berbasis online, seleksi administrasi, Computer Assisted Test (CAT) untuk menguji kompetensi, wawancara untuk menilai kemampuan komunikasi dan pemahaman agama, hingga bimbingan teknis terintegrasi selama lima hari. Bimbingan teknis ini bertujuan untuk membekali para petugas dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah di lapangan,” papar Kepala Kanwil Kemenag NTB.
Jadwal keberangkatan jemaah haji NTB telah ditetapkan. “Kloter pertama (LOP 01) akan memasuki Asrama Haji pada Kamis, 1 Mei 2025, pukul 06.00 WITA. Setelah proses administrasi dan pemeriksaan kesehatan, kloter pertama dijadwalkan terbang menuju Tanah Suci pada Jumat, 2 Mei 2025, pukul 01.50 WITA,” ungkap Zamroni.
Operasional pemberangkatan jemaah haji dari Embarkasi Lombok akan berlangsung selama 17 hari, dimulai dari keberangkatan kloter pertama pada 2 Mei hingga kloter terakhir yang dijadwalkan terbang pada 17 Mei 2025.
Setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, para jemaah haji NTB dijadwalkan akan kembali ke Tanah Air melalui Embarkasi Lombok. “Proses kepulangan jemaah haji NTB direncanakan akan dimulai pada 12 Juni 2025 dan berlangsung hingga 27 Juni 2025,” kata Zamroni menambahkan.
Kanwil Kemenag NTB mengimbau seluruh jemaah haji untuk mempersiapkan diri dengan baik, menjaga kesehatan, dan mengikuti arahan dari petugas haji selama berada di Tanah Suci. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran persiapan pemberangkatan jemaah haji NTB tahun ini.
Embarkasi Lombok telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kedatangan dan keberangkatan ribuan jemaah haji NTB. Asrama haji telah disterilkan dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk kenyamanan para calon tamu Allah. Petugas kesehatan juga telah disiagakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan vaksinasi jika diperlukan.
Selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti pihak bandara, maskapai penerbangan, dan instansi keamanan juga terus dilakukan untuk memastikan proses pemberangkatan berjalan lancar dan aman. Simulasi pemberangkatan juga telah dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kendala yang mungkin terjadi.
Keberadaan Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pendampingan kepada jemaah haji NTB. TPHD yang merupakan putra daerah memiliki pemahaman yang baik tentang adat dan budaya lokal, sehingga dapat membantu jemaah dalam beradaptasi dengan lingkungan baru di Tanah Suci.
Sementara itu, KBIHU telah memberikan bimbingan manasik haji secara intensif kepada para jemaahnya sejak jauh hari sebelum keberangkatan. Dengan bimbingan yang komprehensif, diharapkan para jemaah KBIHU dapat melaksanakan ibadah haji dengan benar dan khusyuk.