Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menunjukkan komitmen kuat untuk mengembangkan ajang lari internasional Rinjani 100 menjadi sebuah festival berkelas dunia. Dukungan penuh ini diungkapkan usai penyerahan trofi Rinjani 100 di Sembalun, Lombok Timur, pada Sabtu (17/5/2025).
Gelaran Rinjani 100, yang telah diakui di kancah internasional, dinilai memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat setempat dan sektor pariwisata NTB secara keseluruhan. “Festival ini sudah diakui level dunia. Tugas kita, bagaimana membesarkan festival ini sehingga memiliki dampak positif bagi ekonomi masyarakat dan pariwisata,” tegas Gubernur Iqbal dengan nada optimis.
Pernyataan ini disambut antusias oleh panitia penyelenggara. Adrian Lee, selaku Venue Director, mengungkapkan kebanggaannya atas suksesnya Rinjani 100 tahun ini yang berhasil menarik perhatian hampir 1.100 peserta dari 46 negara. Lebih dari separuh peserta, yakni 53 persen, berasal dari mancanegara. Kategori paling ekstrem, Master of Rinjani 162 kilometer, diikuti oleh 70 pelari elit, di mana tujuh di antaranya merupakan wakil Indonesia (satu wanita dan enam pria).
Adrian Lee berharap, ke depannya, acara ini dapat memperoleh dukungan lebih besar dari pemerintah daerah, terutama terkait biaya masuk ke Taman Nasional Gunung Rinjani. Pasalnya, event ini terbukti memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Sembalun dan seluruh Pulau Lombok.
“Lombok ini kecil, tapi Cabai Rawit. Jalurnya susah banget dan menantang bagi peserta. Semoga disupport. Dengan kedatangan gubernur, luar biasa menjadi suatu kehormatan bagi kami,” ujar Adrian Lee penuh harap.
Rinjani 100 bukan sekadar ajang lari biasa. Dengan daya tarik internasionalnya, event ini secara langsung mempromosikan keindahan alam Gunung Rinjani dan Lombok ke mata dunia. Ribuan peserta dan pendukung dari berbagai negara hadir, yang tentu saja memberikan efek domino positif bagi industri pariwisata lokal. Mulai dari tingkat hunian hotel, restoran, transportasi, hingga penjualan produk kerajinan dan UMKM, semuanya berpotensi mengalami peningkatan signifikan.
Komitmen Gubernur Iqbal untuk menjadikan Rinjani 100 sebagai festival menandakan langkah strategis untuk memaksimalkan potensi ini. Dengan format festival, acara ini tidak hanya akan menyajikan kompetisi lari yang menantang, tetapi juga berbagai atraksi budaya, kuliner, dan hiburan lainnya yang dapat menarik lebih banyak wisatawan.
Meski telah diakui di level dunia, pengembangan Rinjani 100 menjadi festival yang lebih besar tentu bukan tanpa tantangan. Dukungan finansial, logistik, dan koordinasi antar berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan. Harapan panitia terkait dukungan biaya masuk Taman Nasional Gunung Rinjani menjadi salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah daerah.
Jika tantangan ini dapat diatasi dengan baik, bukan tidak mungkin Rinjani 100 akan menjadi ikon pariwisata NTB yang mendunia, layaknya ajang-ajang lari maraton internasional lainnya yang mampu memberikan dampak ekonomi dan promosi pariwisata yang luar biasa bagi daerah penyelenggara.
