KesehatanNews

DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis di Lombok Timur

×

DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis di Lombok Timur

Sebarkan artikel ini
DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis di Lombok Timur
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Pemerintah pusat melalui DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperkuat upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat Indonesia, khususnya bagi anak-anak dan generasi muda. Salah satu inisiatif unggulan yang kini mulai disosialisasikan secara masif di berbagai daerah adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kali ini, Yayasan Ar Rahmah di Masbagik Selatan, Lombok Timur, menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi MBG yang dihadiri lebih dari 300 peserta dari berbagai kalangan masyarakat. Dengan mengusung semangat kolaborasi dan pemberdayaan lokal, kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkenalkan lebih jauh pentingnya akses terhadap makanan bergizi secara rutin.

Dalam kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WITA tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI, Muazzim Akbar, hadir langsung untuk menyampaikan pentingnya program MBG sebagai bagian dari agenda strategis nasional dalam menurunkan angka kekurangan gizi dan meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia.

“Program MBG tidak hanya sekadar memberikan makanan gratis kepada peserta didik, tetapi juga untuk mengajarkan pola makan sehat dan membentuk kebiasaan konsumsi makanan bergizi sejak dini,” jelas Muazzim di hadapan peserta.

Ia menambahkan, selama ini masih banyak anak-anak Indonesia yang tidak mendapatkan asupan gizi secara rutin, baik karena keterbatasan ekonomi keluarga maupun minimnya edukasi tentang pentingnya gizi seimbang.

Baca Juga :  ITDC Bantu 36 Pemudik Yogyakarta dengan Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Hasil riset menunjukkan bahwa banyak anak belum mendapat makanan bergizi setiap hari. Karena itu, MBG sangat relevan dan penting untuk membentuk generasi yang kuat, cerdas, dan sehat,” tegasnya.

Menurut Muazzim, keberhasilan program MBG tidak bisa dicapai hanya oleh satu pihak. Oleh sebab itu, program ini didesain untuk melibatkan berbagai elemen, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, hingga perusahaan swasta.

“MBG berjalan karena kolaborasi banyak pihak. Termasuk keterlibatan perusahaan swasta dalam pendanaan dan logistik, serta masyarakat lokal yang menjadi bagian dari operasional dapur MBG,” kata Muazzim.

Salah satu keunggulan program ini adalah keberpihakan terhadap masyarakat sekitar. Dapur-dapur MBG dioperasikan oleh warga lokal, yang mendapat pelatihan serta pengawasan langsung dari Badan Gizi Nasional.

“Setiap dapur MBG mempekerjakan sekitar 47 orang staf, yang sebagian besar adalah warga sekitar. Artinya, ini tidak hanya berdampak pada gizi anak, tetapi juga membuka lapangan kerja dan mendukung ekonomi lokal,” lanjutnya.

Menariknya, dalam implementasi program MBG di Lombok Timur, pemerintah daerah juga menjalin kerja sama langsung dengan petani dan peternak lokal di wilayah Masbagik dan sekitarnya. Tujuannya adalah untuk menjamin ketersediaan bahan makanan bergizi yang segar, berkualitas, dan terjangkau.

Baca Juga :  Kapolres Lombok Utara Pimpin Patroli Air, Pastikan Keamanan Liburan Lebaran Ketupat

“Ini menjadi ekosistem yang saling mendukung. Dapur MBG butuh pasokan bahan makanan, petani dan peternak mendapat pasar tetap, anak-anak mendapat asupan gizi, dan warga mendapatkan pekerjaan,” ujar Muazzim menjelaskan efek domino dari program ini.

Wakil Bupati Lombok Timur, Edwin Hadiwidjaya, dalam kesempatan yang sama menegaskan komitmen Pemda untuk mendukung penuh program MBG melalui pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai kecamatan.

“Kita menargetkan pendirian 100 SPPG untuk menjangkau 150.000 penerima manfaat. Ini harus direalisasikan segera. Dan Pemda siap dukung baik dari sisi anggaran, infrastruktur, maupun partisipasi masyarakat,” tegas Edwin.

Ia menekankan pentingnya sinergi dengan DPRD Lombok Timur agar semua kebutuhan pendukung seperti dapur, peralatan, dan logistik bahan makanan bisa tersedia sesuai standar nasional yang telah ditetapkan oleh BGN.

Sementara itu, Lalu Muhammad Iwan Mahardan, Sekretaris Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN, memaparkan tentang bagaimana dapur MBG dijalankan dengan sistematis dan pengawasan ketat.

“Setiap SPPG dikelola oleh seorang kepala yang ditunjuk langsung oleh BGN. Ia bekerja bersama ahli gizi dan akuntan, serta tim memasak yang terdiri dari 45 hingga 46 orang petugas dapur,” kata Iwan.

Baca Juga :   Arus Balik Padati Pelabuhan Lembar, Pemotor Rela Antre Berjam-jam ke Bali

Dengan sistem yang sudah dirancang matang, program MBG juga diawasi secara berkala oleh tim monitoring dari BGN dan mitra strategis lainnya.

MBG di Masbagik Selatan ini mencerminkan betapa pentingnya pendekatan holistik dalam program gizi nasional. Pemerintah pusat dan daerah tak hanya memberikan bantuan makanan, tetapi juga membangun sistem berkelanjutan yang berdampak jangka panjang bagi masyarakat.

Mulai dari edukasi gizi, dukungan terhadap petani lokal, hingga penciptaan lapangan kerja baru di tingkat desa, semua menjadi komponen integral dalam program ini. Masyarakat pun menyambut baik pendekatan baru ini, yang terbukti membawa manfaat tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar mereka.

Program MBG di Lombok Timur merupakan contoh nyata bagaimana sinergi antar lembaga mampu menghasilkan solusi konkret untuk persoalan mendasar seperti kekurangan gizi dan ketimpangan akses pangan.

“Gizi bukan hanya soal makan, tapi soal investasi masa depan bangsa. Dan MBG adalah investasi yang sangat berharga,” pungkas Muazzim.

Dengan terus diperluas dan ditingkatkan kualitas pelaksanaannya, program ini diyakini mampu menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat, tangguh, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *