Mataram, Jurnalekbis.com — Tim Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menunjukkan ketegasannya dalam memberantas peredaran narkotika. Seorang pria berinisial WD (32), yang diduga kuat sebagai bandar narkoba di wilayah Sekotong, Lombok Barat, tewas tertembak saat berusaha melarikan diri dari penggerebekan petugas pada Selasa (8/7/2025).
Peristiwa dramatis ini terjadi di Desa Batu Putih, tempat di mana WD diketahui selama ini secara terang-terangan menjual narkoba jenis sabu. Rumah WD bahkan disebut kerap dijadikan lokasi transaksi dan konsumsi narkoba, sehingga menimbulkan keresahan luas di kalangan warga.
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP NTB, Dr. Gede Suyasa, mengungkapkan bahwa WD telah menjadi target lama pihaknya. Informasi mengenai aktivitas mencurigakan WD sebenarnya sudah masuk sejak tahun lalu, namun intensitasnya kembali meningkat awal Juli 2025.
“Memang informasi ini sudah kami terima tahun lalu. Tapi tanggal 7 dan 8 Juli kemarin, informasi itu muncul lagi, dan kami sambut dengan serius. Kami langsung menurunkan tim ke lapangan untuk mapping ulang lokasi sesuai dengan laporan terbaru,” kata Gede Suyasa, Kamis (10/7/2025).
Menurutnya, pengintaian dilakukan sejak pukul 15.00 WITA oleh tim yang telah disebar di berbagai sisi rumah target. Petugas kemudian memutuskan untuk melakukan penggerebekan setelah mengkonfirmasi kehadiran WD di lokasi.
Namun, upaya penangkapan tidak berjalan mulus. Saat petugas BNN mengetuk pintu depan dan mengumumkan identitas mereka, WD langsung kabur melalui pintu belakang.

“Pelaku melarikan diri ke arah belakang rumah. Kami beri tembakan peringatan, tapi dia tetap lari. Bahkan dia lompat pagar rumah yang tingginya 1,5 meter. Jalur pelariannya terlihat sudah sering dipakai karena tanahnya licin,” ujar Gede.
Petugas kemudian kembali memberi tembakan peringatan kedua. Namun karena WD terus berlari menjauh dan sulit dikejar, anggota terpaksa mengarahkan tembakan ke bagian bawah tubuh. Setelah itu, petugas kehilangan jejak pelaku. Mereka hanya berhasil mengamankan seorang pria lain berinisial SD yang berada di lokasi saat penggerebekan.
“SD kami interogasi di tempat. Bersama kepala dusun dan RT setempat, kami juga lakukan penggeledahan di rumah WD. Kami temukan alat isap sabu, klip kosong, dan beberapa ponsel, tapi tidak ada sabu saat itu,” jelas Gede.
Setelah satu setengah jam pencarian tanpa hasil, tim BNNP NTB memutuskan kembali ke kantor. Namun lima menit kemudian, mereka mendapat telepon dari warga sekitar yang melaporkan adanya sosok pria tergeletak di kamar mandi milik tetangga WD.
“Kami pikir dia sembunyi. Tapi setelah kami dan warga kembali ke lokasi, ternyata WD sudah tergeletak terlentang di dalam WC. Di dekat tubuhnya masih ada tas selempang,” terang Gede.
Saat tas tersebut dibuka di hadapan warga, kepala dusun, dan RT, ditemukan beberapa paket sabu siap edar. Penemuan itu mengonfirmasi bahwa WD memang sedang membawa barang bukti saat kabur dari penggerebekan.
Tim BNN bersama warga kemudian bahu-membahu mengangkat tubuh WD dan membawanya ke RS Bhayangkara Mataram untuk penanganan medis. Sayangnya, saat diperiksa di rumah sakit, WD dinyatakan telah meninggal dunia.
“Kami tiba di rumah sakit sekitar jam tujuh malam. Setelah diperiksa oleh tim medis, pelaku sudah meninggal,” ujar Gede.
Selain menangkap SD, BNNP NTB juga mengamankan beberapa barang bukti dari lokasi penggerebekan dan dari tas milik WD beberapa paket sabu siap edar, alat hisap sabu (bong), klip plastik bekas sabu dan beberapa unit ponsel yang diduga digunakan untuk transaksi. Seluruh barang bukti kini diamankan di kantor BNNP NTB untuk proses penyidikan lebih lanjut.