[ytplayer id='15931']
BisnisEkonomi

BI Gelar Karya Kreatif NTB 2025, UMKM Catat Omzet Rp450 Juta

×

BI Gelar Karya Kreatif NTB 2025, UMKM Catat Omzet Rp450 Juta

Sebarkan artikel ini
BI Gelar Karya Kreatif NTB 2025, UMKM Catat Omzet Rp450 Juta
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Barat (NTB) agar mampu naik kelas dan berdaya saing. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui gelaran Karya Kreatif NTB (KK-NTB) 2025 yang berlangsung di Lombok Epicentrum Mall, Kota Mataram, sejak 19 hingga 21 September 2025.

Event ini menghadirkan lebih dari 100 UMKM mitra dan binaan Kantor Perwakilan BI (KPwBI) Provinsi NTB. Menariknya, KK-NTB tak hanya menjadi etalase produk lokal, tapi juga ruang bagi UMKM baru yang dinilai potensial atau “hidden gem” untuk memperluas pasar, mengakses pembiayaan, hingga memperkuat literasi digital.

Hingga penutupan pada Minggu (21/9/2025) malam, total omzet transaksi UMKM di arena KK-NTB tercatat mencapai Rp450 juta dan diperkirakan masih bertambah. Selain itu, pembiayaan atau kredit UMKM dari perbankan di NTB juga dilaporkan sudah menembus Rp19,314 miliar.

Baca Juga :  Viral, Pedagang Kain di Lombok Bisa Berbahasa Inggris, Italia, Prancis, Jerman, dan Spanyol

Menariknya, kegiatan ini juga disisipi gerakan sosial berupa penggalangan wakaf. Dari omzet penjualan, terkumpul wakaf senilai Rp5,6 juta, sehingga total akumulasi wakaf sepanjang KK-NTB kini mencapai Rp31,9 juta. Dana tersebut akan disalurkan melalui MIM Foundation sebagai nazhir wakaf.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Hario K. Pamungkas, menekankan pentingnya pelajaran yang bisa diambil dari penyelenggaraan KK-NTB 2025. Ia merangkumnya dalam konsep 3-Si:

  1. Kolaborasi – UMKM tidak bisa berkembang sendiri, tetapi harus mengedepankan sinergi agar kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk tetap terjaga.

  2. Inovasi – Pelaku usaha dituntut membaca tren pasar dan selera konsumen sehingga mampu menghadirkan produk kreatif dan berdaya saing.

  3. Digitalisasi – Pengalaman pandemi menjadi bukti bahwa teknologi digital adalah kunci ketahanan UMKM, khususnya dalam transaksi non-tunai.

Baca Juga :  Bulog NTB Fokus Distribusi Beras SPHP Tekan Harga di Pasar

KK-NTB 2025 juga menjadi momentum peluncuran QRIS Tap sebagai inovasi pembayaran digital terbaru di NTB. Teknologi ini memungkinkan transaksi non-tunai yang lebih cepat, praktis, dan aman. Seluruh tenant UMKM peserta event telah dibekali perangkat soundbox sebagai penunjang QRIS Tap.

“Langkah ini bukan hanya mempermudah transaksi, tapi juga menguatkan literasi dan inklusi keuangan digital masyarakat NTB,” ujar Hario.

Asisten III Provinsi NTB, Hj. Eva Dewiyani, turut memberikan apresiasi. Menurutnya, KK-NTB bukan sekadar pameran, melainkan wadah penting untuk mendorong karya kreatif lokal agar memiliki nilai tambah dan mampu menembus pasar global.

“Kegiatan ini punya makna strategis bagi masa depan ekonomi NTB. Dengan inovasi dan kolaborasi, produk unggulan kita bisa bersaing di pasar internasional,” katanya.

Baca Juga :  Pupuk Indonesia Ancam Cabut Izin Distributor dan Pengecer Nakal

KK-NTB sendiri merupakan bagian dari rangkaian Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang digelar di Jakarta pada Agustus 2025. Saat itu, 20 UMKM binaan KPwBI NTB yang lolos kurasi nasional sukses mencatat omzet Rp5,8 miliar dari transaksi offline dan online.

Melalui event berkelanjutan ini, BI berharap tercipta ekosistem UMKM yang adaptif, berdaya saing, dan mampu berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi NTB maupun nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *