jurnalekbis.com/tag/jakarta/">Jakarta, Jurnalekbis.com – Palestina resmi mengajukan pendaftaran untuk bergabung dengan forum ekonomi BRICS. Langkah ini diambil setelah mayoritas negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk sejumlah negara Barat, memberikan pengakuan atas kemerdekaan Palestina di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di Gaza.
Duta Besar Palestina untuk Rusia, Abdel-Hafiz Nofal, menyebutkan pendaftaran tersebut telah diajukan secara resmi oleh Otoritas Palestina (PA) baru-baru ini. Namun hingga kini, Palestina masih menunggu tanggapan dari negara-negara anggota BRICS.
“Seperti yang Anda ketahui, Palestina memiliki beberapa kondisi tertentu. Palestina saat ini akan berpartisipasi sebagai negara undangan sampai kondisi-kondisi ini mengizinkan kami untuk menjadi anggota penuh,” ujar Nofal kepada kantor berita Rusia, RIA, Jumat (26/9).
Forum Ekonomi Penyeimbang Barat
BRICS merupakan forum ekonomi internasional yang awalnya digawangi oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Organisasi ini dibentuk untuk menyeimbangkan dominasi ekonomi dan politik negara-negara Barat, khususnya di forum global seperti PBB, IMF, dan Bank Dunia.
Sejak 2024, BRICS memperluas keanggotaannya dengan menerima Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Ethiopia, dan Iran. Sementara itu, Indonesia secara resmi bergabung pada Januari 2025, menjadikannya salah satu negara Asia Tenggara pertama yang masuk dalam blok tersebut.
Sambutan China
China menyambut positif langkah Palestina mendaftar ke BRICS. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan dukungan negaranya terhadap Palestina.

“(BRICS) adalah platform penting untuk kerja sama antara pasar berkembang dan negara-negara berkembang, serta menjadi sumber dorongan kuat bagi multipolaritas dan demokrasi yang lebih besar dalam hubungan internasional. Platform ini telah diakui secara luas oleh negara-negara Global South,” kata Guo, dikutip dari Anadolu Agency.
Dukungan Beijing dipandang sebagai sinyal kuat bahwa Palestina berpeluang besar untuk diterima, setidaknya sebagai anggota undangan dalam pertemuan puncak BRICS berikutnya.
Pengakuan Kemerdekaan Palestina Meluas
Langkah Palestina ini tidak lepas dari gelombang pengakuan internasional atas kedaulatannya. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah negara Barat seperti Prancis, Inggris, Australia, Kanada, dan Portugal secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Pengakuan tersebut menambah daftar panjang negara-negara anggota PBB yang telah lebih dulu menyatakan dukungan terhadap Palestina. Saat ini, lebih dari dua pertiga anggota PBB telah mengakui keberadaan Palestina sebagai negara berdaulat.
Krisis Gaza Jadi Sorotan
Pengakuan dan dukungan internasional terhadap Palestina datang di tengah meningkatnya tragedi kemanusiaan di Gaza. Agresi militer Israel yang berlangsung sejak tahun lalu telah menewaskan lebih dari 65 ribu warga Palestina, mayoritas di antaranya perempuan dan anak-anak.
Situasi ini mendorong semakin banyak negara untuk menekan Israel sekaligus memberikan legitimasi politik bagi Palestina di panggung global. Dengan pendaftaran ke BRICS, Palestina berusaha memperluas dukungan diplomatik sekaligus menguatkan posisinya dalam percaturan geopolitik internasional.
Harapan Palestina di Forum BRICS
Jika kelak diterima sebagai anggota penuh, Palestina akan menjadi salah satu simbol penting dalam transformasi BRICS dari sekadar forum ekonomi menjadi wadah politik global bagi negara-negara berkembang.
Bagi Palestina, keanggotaan di BRICS diyakini bisa memberikan ruang diplomasi baru untuk memperjuangkan kedaulatan negara serta menekan dominasi Israel yang selama ini mendapat dukungan kuat dari negara-negara Barat.
