BisnisEkonomiFinancial

Tak Harus Beli Saham, Ini 11 Pilihan Investasi dengan Potensi Cuan untuk Pemula di 2025

×

Tak Harus Beli Saham, Ini 11 Pilihan Investasi dengan Potensi Cuan untuk Pemula di 2025

Sebarkan artikel ini
Tak Harus Beli Saham, Ini 11 Pilihan Investasi dengan Potensi Cuan untuk Pemula di 2025
Kunjungi Sosial Media Kami

Jurnalekbis.com – Banyak orang mengira investasi hanya soal saham atau trading di pasar modal. Padahal, di tengah ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi harga saham, ada banyak instrumen lain yang bisa memberikan potensi cuan menarik tanpa harus menanggung risiko tinggi. Mulai dari emas, properti, hingga reksa dana dan aset digital, semuanya punya peluang jika dikelola dengan tepat.

Berikut 11 pilihan investasi yang bisa jadi alternatif selain saham, lengkap dengan kelebihan dan risikonya.

1. Reksa Dana

Reksa dana menjadi pilihan favorit banyak pemula karena mudah dan terjangkau. Dengan modal mulai dari Rp100 ribu, investor sudah bisa memiliki portofolio yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Jenisnya pun beragam—mulai dari reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, hingga campuran.

2. Emas

Instrumen klasik ini tetap menjadi favorit masyarakat Indonesia. Emas terbukti tahan inflasi dan mudah dicairkan kapan saja. Dalam jangka panjang, harga emas cenderung naik seiring dengan ketidakpastian ekonomi global. Kini, pembelian emas juga bisa dilakukan secara digital lewat platform resmi seperti Pegadaian Digital dan Tokopedia Emas.

Baca Juga :  Buron 15 Tahun, Tersangka korupsi Pinjaman Dana Kredit Usaha Tani Ditangkap

3. Obligasi dan Sukuk Ritel

Pemerintah rutin menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) seperti ORI dan Sukuk Ritel yang dijamin negara. Keuntungannya stabil dengan risiko rendah. Cocok untuk investor konservatif yang mencari penghasilan tetap melalui kupon.

4. Deposito Berjangka

Meskipun imbal hasilnya tak setinggi saham, deposito tetap menjadi pilihan aman bagi yang mengutamakan stabilitas. Dengan bunga yang kompetitif dan dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), deposito cocok untuk penyimpanan dana darurat jangka menengah.

5. Properti

Investasi properti seperti rumah, kos, atau tanah masih menjadi primadona. Nilai jualnya cenderung naik tiap tahun. Namun, modal yang besar dan likuiditas yang rendah menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga :  Baznas Lobar Distribusian Zakat, Infaq dan Sedekah

6. Peer to Peer Lending (P2P)

P2P lending memungkinkan masyarakat meminjamkan uang secara langsung kepada individu atau UMKM melalui platform digital. Potensi imbal hasilnya tinggi, bisa mencapai 12–18% per tahun. Namun, risikonya juga besar jika peminjam gagal bayar, sehingga penting memilih platform berizin OJK.

7. Tabungan Emas Digital

Selain emas fisik, kini ada tabungan emas digital yang bisa dimulai dari nominal kecil. Keunggulannya, transaksi dilakukan online dan bisa dicetak menjadi emas batangan kapan pun.

8. Valas (Foreign Exchange)

Investasi valas atau mata uang asing bisa menjadi pilihan menarik, terutama saat rupiah melemah. Namun, fluktuasi nilai tukar yang tinggi membuat instrumen ini cocok bagi investor yang memahami analisis pasar global.

9. Crypto Assets

Meski penuh kontroversi, aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum tetap diminati. Potensi cuannya tinggi, tapi risikonya ekstrem. Pastikan hanya berinvestasi di platform yang terdaftar di Bappebti.

Baca Juga :  Melek Finansial Makin Tinggi, Inklusi Keuangan RI Sentuh 80 Persen

10. Produk Asuransi Investasi (Unit Link)

Unit link menggabungkan proteksi dan investasi. Cocok bagi mereka yang ingin perlindungan sekaligus potensi imbal hasil. Namun, penting memahami biaya dan risiko produk sebelum membeli.

11. Investasi pada Diri Sendiri

Tak kalah penting, investasi terbaik bisa dimulai dari diri sendiri—seperti pendidikan, keterampilan, dan kesehatan. Dengan kemampuan yang meningkat, peluang cuan di masa depan pun makin besar.

Dengan banyaknya opsi ini, masyarakat tak perlu terjebak pada stigma bahwa investasi hanya untuk orang kaya atau pemain saham. Kuncinya adalah memahami profil risiko, tujuan keuangan, dan memilih instrumen yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Sebagaimana diingatkan para pakar finansial, “investasi bukan soal cepat kaya, tapi soal konsistensi dan manajemen risiko.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *