jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2022/10/Screenshot_2021-02-25-11-41-03-15-250x190.jpg" alt="" width="250" height="190" />Jurnalekbis.com- jokowi">Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekagumannya melihat impor jagung di Tanah Air mengalami penurunan yang cukup tajam selama 7 tahun terakhir ini. Keberhasilan menurunkan jumlah impor jagung, menurut Jokowi, karena ada pendampingan terhadap para petani jagung.
Dengan begitu, para petani jagung mampu meningkatkan produktivitas jagung. Apabila sebelumnya para petani jagung hanya bisa menghasilkan 4 ton dalam 1 hektare, sekarang sudah mampu 1 hektare memanen 8 ton jagung.
“Tadi saya melihat, yang saya kagum, urusan jagung. Jagung itu sudah sekian tahun kita impor 3,5 juta ton per tahun dan sudah 7 tahun ini sudah anjlok, impor kita tinggal 800.000 ton per tahun,” kata Jokowi saat menghadiri peluncuran Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di gedung Smesco, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2022)
Lebih lanjut, Jokowi meminta keberhasilan meningkatkan produktivitas komoditas pangan yang berdampak pada penurunan impor tidak hanya terjadi di komoditas jagung saja. Namun, dengan pola yang sama dapat juga dilakukan dengan komoditas pangan lainnya, seperti padi, singkong, kopi dan komoditas lainnya.
“Ini jangan di jagung saja. Harusnya komoditas yang lain harus didampingi dengan pola yang sama. Kalau jagung bisa, mestinya padi bisa, singkong bisa, kopi bisa, poram bisa,” terang Jokowi.
Sumber: BeritaSatu.com