BeritaNews

NTB Siap Hadapi Musim Kemarau: Pencegahan Bencana Kekeringan dan Karhutla Jadi Prioritas

×

NTB Siap Hadapi Musim Kemarau: Pencegahan Bencana Kekeringan dan Karhutla Jadi Prioritas

Sebarkan artikel ini
NTB Siap Hadapi Musim Kemarau: Pencegahan Bencana Kekeringan dan Karhutla Jadi Prioritas
Kunjungi Sosial Media Kami
JE-Mataram, NTB – Menjelang musim jurnalekbis.com/2024/06/06/gempa-m-51-guncang-sumbawa-barat-ntb-getaran-terasa-di-11-daerah/" target="_blank" rel="noopener">kemarau, pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama pemangku kebijakan terkait menggelar koordinasi strategis dengan kabupaten/kota untuk mengantisipasi dampak pergantian musim. Selain kebakaran hutan (karhutla), kekeringan menjadi fokus utama dengan strategi rekayasa cuaca dan upaya pencegahan permanen.

Penjabat Sekretaris Daerah NTB, Ibnu Salim, menekankan pentingnya langkah perempuan-berdaya-demokrasi-semakin-kuat-apresiasi-tinggi-mi6-untuk-kandidat-pilkada-serentak-2024/" target="_blank" rel="noopener">strategis dan pencegahan dalam menangani dampak musim kemarau, termasuk solusi permanen untuk mengatasi kekeringan. “Koordinasi ini diharapkan menghasilkan langkah strategis. Selain dukungan anggaran, pencegahan atau mitigasi harus dilakukan terus menerus untuk mengurangi risiko bencana, seperti pembuatan sumur bor dan sumber air lebih awal,” ujarnya di Graha Bhakti Praja kantor Gubernur, Kamis (13/6/2024).

Sekretaris tni-polri-dan-bpbd-evakuasi-pohon-tumbang-di-lombok-tengah/" target="_blank" rel="noopener">BPBD NTB, Ahmad Yani, mengungkapkan salah satu strategi yang dibahas adalah rekayasa cuaca di delapan zona merah di NTB. BPBD juga telah menyiapkan 200 unit tangki air untuk setiap kabupaten/kota.

Baca Juga :  Presiden Tugaskan Bulog Akselerasi Bantuan Pangan Tahap II

“Delapan zona merah untuk Karhutla itu selain KLU dan Dompu, sedangkan potensi kekeringan berada di selatan Lombok dan timur pulau Sumbawa,” jelas Yani.

Rekomendasi kesiapsiagaan bencana kekeringan dan karhutla ini dihasilkan dari koordinasi teknis pihak terkait se-kabupaten/kota, dihadiri 80 orang perwakilan dari TNI/Polri, instansi, lembaga swadaya, dan pihak terkait lainnya.

Upaya proaktif dan kolaboratif ini diharapkan dapat meminimalisir dampak musim kemarau di NTB, memastikan ketersediaan air bagi masyarakat, dan mencegah terjadinya bencana kekeringan dan karhutla.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *