JE-Mataram, NTB – Dalam sebuah langkah monumental, Tim Pengendalian jurnalekbis.com/tag/inflasi/">Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah meraih tiga penghargaan nasional yang prestisius, menandai keberhasilan mereka dalam menjaga laju harga/" target="_blank" rel="noopener">TPIDbps-catat-inflasi-y-on-y-ntb-mencapai-277-persen/" target="_blank" rel="noopener">inflasiyang stabil. Penghargaan ini mencakup TPID Provinsi NTB sebagai TPID Provinsi Berkinerja Terbaik di Wilayah Nusamapua, TPID Kota Mataram sebagai TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik, dan TPID Kabupaten Lombok Barat sebagai TPID Kabupaten/Kota Berprestasi 2024.
Penghargaan ini diserahkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi yang berlangsung di Istana Negara pada 14 Juni 2024. Penerima penghargaan termasuk Pj. Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, S.Sos., MH, dan Pj. Bupati Lombok Barat, H. Ilham, S.Pd, M.Pd.
TPID NTB mendapatkan pengakuan ini berkat serangkaian langkah inovatif yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2023, berhasil menekan angka inflasi ke target 3,02% (yoy), angka yang signifikan lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 6,32% (yoy).
Inisiatif yang telah dijalankan oleh TPID NTB meliputi Sidak Pasar Pemantauan Harga Bahan Pokok, Gerakan Operasi Pasar Murah, dan sinergi dengan asosiasi serta pengusaha untuk pengendalian inflasi. Selain itu, komunikasi efektif untuk menjaga ekspektasi masyarakat dan pembuatan peraturan gubernur (Pergub) untuk mengendalikan ketersediaan pasokan komoditas di NTB, telah membawa provinsi ini menjadi lumbung pangan nasional.

Program inovatif lainnya adalah “Tancapkan Gas (Tanam Cabe Pelihara Ikan dan Unggas)”, yang mencakup Kampung Aneka Cabai, Kampung Unggas, Perbenihan Ikan, dan NTB MALL. Program ini merupakan bagian dari strategi 4 K, yang fokus pada ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga, dengan hasil akhir adalah inflasi NTB yang terkendali sebesar 3,02% (yoy), sesuai dengan target inflasi nasional tahun 2023 yaitu 3,0 ±1%.
Rakornas tahun ini, dengan tema “Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga”, dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh para pemimpin lembaga tinggi negara, termasuk Menko Perekonomian, Gubernur Bank Indonesia, dan Menteri Keuangan.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan TPIP dan TPID untuk memperkuat sinergi dan inovasi dalam pengendalian inflasi pangan, didukung oleh Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Arahan ini diberikan untuk menjaga inflasi tetap rendah di tengah tantangan global yang berkelanjutan.
Bank Indonesia juga berkomitmen untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi, termasuk melalui peran aktif 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh negeri. Proyeksi Bank Indonesia untuk inflasi tahun 2024 hingga 2025 adalah terus terkendali dalam kisaran sasaran yang akan menurun menjadi 2,5±1%.
Dengan sinergi dan inovasi yang kuat, TPID NTB dan para pemangku kebijakan lainnya telah menunjukkan komitmen yang tak tergoyahkan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.