JE-Lombok Tengah- Warga dusun Nunang Utara Desa Janapria Kecamatan Janapria kabupaten Lombok Tengah, digegerkan dengan penemuan orok jurnalekbis.com/2024/05/17/bayi-laki-laki-mungil-ditemukan-terlantar-di-lombok-barat-warga-sigap-merawat/" target="_blank" rel="noopener">bayijenis perempuan terbungkus kardus air kemasan di area sawah desa setempat.
Bayi perempuan dengan berat badan 2 Kg itu, pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga bernama Inaq Remi, saat hendak pergi ke sawah pada pukul 12.30 Wita siang.
“Dari keterangan warga yang pertama menemukan bayi bernama Remi, ia mau ke sawah siang tadi, kemudian ia menemukan kotak kardus, dikira awalnya tidak berisi anak bayi, tapi saat ia mendekat ternyata baru jelas bahwa di dalam kotak itu ada bayi,” ungkap Mansyur kepala Dusun Nunang Utara. Rabu (26/6).
Melihat ada bayi dengan kondisi memprihatinkan, Inaq Remi langsung berteriak minta tolong kepada warga sekitar, sehingga warga pun beramai-ramai merapat ke tempat pembuangan bayi.

“Jadi merasa panik menemukan bayi dibuang menggunakan kotak kardus, warga ini teriak mengganggu warga yang lain, karena dekat dengan rumahnya, dia panggil iparnya dan warga lain pun merapat,” tuturnya.
Selanjutnya warga langsung membawa bayi malang itu, ke rumah kepala dusun untuk melaporkan penemuan bayi malang itu, sebelum di bawa puskesmas desa Janapria Lombok Tengah.
“Kemudian bayi ini diangkat sama ipar nya, karena panik langsung dibawa ke rumah saya kepala dusun,” pungkasnya.
Sementara itu, Dokter Puskesmas Janapria dr Handy Fujianto mengatakan kondisi bayi saat dibawa ke puskesmas dalam keadaan kedinginan, karena tidak menggunakan baju hanya sehelai kain.
“Saat bayi pertama kali dibawa oleh warga dan langsung diterima oleh teman-teman bidan, kondisi bayinya kedinginan, karena tanpa beralasan apapun telanjang dan hanya kaian,” ucapnya.
Karena kondisinya sangat memprihatinkan, petugas medis dan bidan langsung memberikan perawatan intensif kepada bayi malang itu. Saat dilakukan pemeriksaan pihak puskesmas menemukan serpihan jerami di kulit bayi.
“Selanjutnay kita bersihkan bekas jeraminya, karena jangan sampai bekas jerami membuat kulit bayi ini gatal memerah hingga membuat iritasi,” tegasnya.
Petugas medis memperkirakan bayi perempuan malang itu, dilahirkan kurang bulan diantara 34 hingga 36 minggu, sehingga membutuhkan penanganan serius.
“Untuk jenis bayinya perempuan berat 2 Kg, kalau kita lihat dari pemeriksaan, bayi ini belum cukup bulan, kemungkinan 34 atau 36 Minggu bila dilihat dari bentuk telinganya,” pungkasnya.
Diduga bayi malang itu, sengaja dibuang oleh orang tuanya, karena hasil di luar pernikahan, dan kasus pembuangan bayi itu, tengah diselidiki oleh kepolisian dari Polsek Janapria.