BeritaBerita ViralBisnisDaerahEkonomiPariwisata

Peringati Hari Lingkungan Sedunia,Pertamina dan Turis Ikut Lepas Ratusan Tukik

×

Peringati Hari Lingkungan Sedunia,Pertamina dan Turis Ikut Lepas Ratusan Tukik

Sebarkan artikel ini
Kunjungi Sosial Media Kami

jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2023/06/IMG_7045-250x190.jpg" alt="" width="250" height="190" />Jurnalekbis.com- Memperingati lingkungan-sedunia/">Hari Lingkungan Sedunia, PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus) bersama Pemerintah Provinsi NTB serta Turtle Conservation Community (TCC) menggelar pelepasan ratusan ekor tukik (Anak Penyu) di pantai Nipah Desa Malaka pemenang/">Kecamatan Pemenang lombok-utara/">Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat. Sabtu (10/6/2023).

Dalam kegiatan ini, sejumlah turis mancanegara ikut berpartisipasi dalam pelepasan ratusan tukik hasil penangkaran warga setempat, bahkan sejumlah turis, rela menunggu hingga berjam-jam demi dapat melepas ratusan ekor penyu ke pantai.

Area Manager Pertamina Patra Niaga Region Jatim Bali Nusra, Ahad Rahedi mengatakan kegiatan pelepasan tukik di pantai Nipah ini, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati seperti tukik.

“Untuk mengubah mindset kesadaran masyarakat akan pelestarian keanekaragaman hayati khususnya tukIk jenis tertentu yang sandar di pantai Nipah untuk bertelur tiap tahunnya, untuk meningkatkan populasi tukIK di alam,” ungkapnya

Baca Juga :  NTB Masih Dilanda Hujan Lebat, Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi

Selain itu, kegiatan pelepasliaran tukik tersebut, untuk menciptakan iklim pariwisata di pulau lombok, dimana  telur penyu masih banyak diperjual belikan oleh warga masyarakat sehingga mengancam keberlangsungan hidup ekosistem penyu.

“Harapan saya, pelepasan tukik ini, mampu mengubah mindset seluruh warga indonesia/">di Indonesia, secara khusus di Nifah,” harapnya.

Sementara salah seorang wisatawan asing asal Portugal Monica mengaku senang bisa ikut terlibat dalam pelepasan tukik tersebut, menurutnya kegiatan tersebut menjadi pengalaman terbaik selama berlibur di pulau lombok.

“Inilah project yang sangat luar biasa inilah pengalaman yang terbaik  proses pengumpulan telur dan pelepasan tukik  memastikan semua selamat adalah sangat luar biasa saya pikir ini salah contoh untuk seluruh dunia saya sangat menyukai komunitas ini,” ungkapnya

Selain itu, ia pelepasan tukik di pantai Nipah tersebut, menjadi suatu hal untuk menjaga lingkungan dan kepunahan penyu di dunia, bahkan Monica menilai kegiatan ini, menjadi contoh negara lain di dunia, agar bisa menjaga kelestarian penyu.

Baca Juga :   ITDC Fokus Jadikan The Mandalika Sebagai Destinasi Utama Sport Tourism di Indonesia

“Mereka membuat tempat ini, mereka menjaga lingkungan ini, Jika orang punya waktu mereka berhenti dan memberikan sapa dan memberikan kesempatan untuk melihat karena mereka akan belajar banyak dan menghormati laut lebih” ujarnya

Lebih lanjut Monica yang didampingi suaminya Diego menegaskan, tukik atau penyu ini, jarang di lihat di negaranya, karena kondisi letak laut di negaranya di Portugal, memiliki ombak cukup besar sehingga penyu jarang ditemukan.

“Kita tidak pernah melihat di negara kita. Kita berkeliling dunia sejak Desember ini pertama kali melihat kura kura itu di sini. Kita tidak punya laut di Portugal karena ombaknya terlalu deras. Kalau mau melihat kura kura harus ke tengah laut  dan airnya harus hangat . Di Portugal airnya dingin inilah kesempatan luar biasa,” pungkasnya

Ketua Komunitas Turtle Conservation Community (TCC) Musnain mengatakan pantai Nipah merupakan salah satu tempat yang sering dijadikan penyu untuk bertelur, namun karena kurang pengetahuan warga masyarakat sekitar, hingga banyak warga mengambil telur penyu untuk di jual belikan.

Baca Juga :  Kapolres Loteng Tinjau Pos Sekat dan Tempat Wisata.

“Pada saat musim penyu bertelur, masyarakat tahunya, mengambil telur untuk dikonsumsi sendiri bahkan di jual, kadang-kadang induknay juga diambil untuk di perjual belikan, dari situ lah kami bersama teman-teman, untuk kedepan agar penyu ini tidak punah,” ungkapnya.

Lebih lanjut Musnain mengungkapkan, bahwa dengan perubahan iklim dan tercemarnya lingkungan lebih khusus  laut, membuat beberapa jenis penyu terancam punah diantaranya penyu jenis sisik, karena penyu jenis ini, banyak diburu oleh warga, baik dagingnya maupun karapasnya.

“Yang paling terancam punah itu yang penyu jenis sisik, karena dulu sebelum di lindungi undang-undang , selain dagingnya diperjualbelikan  dan yang paling nilai ekonomisnya karapasnya itu yang bikin dia cepat punah,” ucapnya.

Selain melepaskan ratusan tukik, kegiatan juga dilakukan aksi bersih poantai di sepanjang pantai Nipah, yang dilakukan oleh pejabat hingga siswa serta para nelayan setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *