jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2023/07/IMG_3152_1-250x190.jpg" alt="" width="189" height="144" />Jurnalekbis.com- Untuk pertama kalinya Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah dalam event Lombok Internasional Modest Fashion Festival (LIMOFF) menghadirkan 109 desainer dari sejumlah negara. Sabtu (8/7/2023).
Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Heru Saptaji mengatakan Modest fashion merupakan konsep berpakaian dengan gaya busana tertutup, mengajarkan values penting seperti kesederhanaan, sopan santun, dan menghormati diri sendiri.
“Modest fashion tidak hanya untuk perempuan muslim, melainkan untuk semua perempuan yang ingin mengekspresikan diri mereka dalam gaya berpakaian yang sopan, stylish namun tetap elegan. Kami yakin modest fashion akan semakin populer baik di Indonesia, maupun di belahan dunia pada umumnya,” ungkapnya
Lebih lanjut Heru mengatakan, bahwa pertumbuhan industri fashion Indonesia dan global yang semakin pesat dari tahun ke tahun, tercermin dari peningkatan data perkiraan belanja muslim seluruh dunia untuk sektor fashion yang meningkat 5,7% pada tahun 2021 menjadi US$295 miliar dan diproyeksikan tumbuh 6% per tahun selama 4 tahun ke depan, menjadi US$375 miliar pada tahun 2025.
“Indonesia di sektor modest fashion juga tercatat berada di peringkat ke 3 setelah UAE dan Turki. Menurut SGIE Report 2022, Top 5 Supplier dari produk modest fashion dunia adalah China, India, Turki, Italy dan Vietnam, yang mencakup hampir 76% dari pasokan global,” ujarnya.
Informasi itu tentunya dapat menjadi pendorong, agar Indonesia yang memiliki populasi muslim yang sedemikian besarnya, dapat termotivasi untuk menjadi subjek pelaku pasar dan supplier untuk produk modest fashion ke pasar dunia tersebut.
“Pemulihan sektor pariwisata di NTB yang masih terus berlanjut diperkirakan juga akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pasar. Pada tahun 2022, mobilitas penumpang pesawat di NTB tercatat tumbuh 83,98% (yoy) dan masih menunjukkan trend peningkatan hingga Juni 2023 ini,” bebernya.
Selain itu, aktivitas ekonomi masyarakat pasca pandemi juga semakin baik, dapat terlihat dari pertumbuhan ekonomi NTB pada tahun 2022 yang mencapai 6,95% (yoy), lebih tinggi dari nasional.
“Kondisi ini tentunya menjadi angin segar bagi para pelaku UMKM dan pariwisata di NTB, termasuk pelaku industri fashion di dalamnya,” terangnya.
Bank Indonesia dalam LIMOFF akan secara konsisten berkomitmen untuk mengembangkan sektor modest fashion sebagai salah satu strategi utama di dalam penguatan ekosistem halal nasional untuk mengakselerasi terwujudnya Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia, dan Provinsi NTB sebagai titik episentrumnya.
“Dari sisi ekosistem, Bank Indonesia terus melakukan pengembangan value chain di sektor industri fashion yang terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari bagaimana kita mengoptimalisasi industri tekstil dan mendorong inovasi fashion designer dengan fasilitasi pada berbagai kegiatan fashion show, yang kami harapkan dapat menjadi stimulan untuk terus bertumbuhnya ekosistem modest fashion,” ucapnya.
Upaya Bank Indonesia dalam mendukung LIMOFF, salah satunya adalah sebagai trigger untuk memperkenalkan wastra tenun NTB yang mempunyai ciri khas dan daya tarik, serta menjadi bagian Diplomasi Budaya dan Diplomasi Ekonomi di lingkup global, sehingga NTB tidak hanya hanya dikenal dengan destinasi wisata, event-event sport internasionalnya saja, namun NTB juga dikenal dengan keindahan wastranya yang tidak kalah eksotik.
“Kami harap LIMOFF dapat terus berkesinambungan, serta terus memberikan kesempatan para desainer dan pengrajin wastra untuk mengeksplorasi potensi mereka dalam menghasilkan karya-karya terbaik untuk menembus pasar global,” pungkasnya.