Mataram, Jurnalekbis.com – Pemerintah terus berupaya menyalurkan subsidi Bahan Bakar Minyak (pertamina-patra-niaga-tawarkan-solusi-energi-bersih-di-giias-2024/" target="_blank" rel="noopener">BBM) secara tepat sasaran. Salah satu langkah konkrit yang tengah dilakukan adalah pendaftaran pengguna Pertalite, terutama bagi pemilik kendaraan roda empat.
Seperti diketahui, Pertalite merupakan salah satu jenis BBM yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sama halnya dengan Bio Solar, penyaluran Pertalite juga perlu dilakukan secara cermat agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak berhak.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa pendaftaran ini bertujuan untuk mendata seluruh pengguna Pertalite indonesia/">di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). “Dengan adanya data yang akurat, pemerintah dapat memastikan bahwa subsidi BBM benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak,” ujar Ahad. Jumat (2/8).
Bagi pemilik kendaraan roda empat yang saat ini menggunakan spbu-di-mataram-polisi-pastikan-stok-bbm-aman-dan-harga-stabil/" target="_blank" rel="noopener">Pertalite, sangat disarankan untuk segera mendaftarkan kendaraannya melalui situs google.com/url?q=http://Subsiditepat.mypertamina.id&source=gmail&ust=1722663729469000&usg=AOvVaw03VnY45-dTN45tmfFULyYz">Subsiditepat.mypertamina.id. “Proses pendaftaran ini cukup mudah dan dapat dilakukan secara mandiri,” imbuhnya.
Ahad menjelaskan bahwa proses pendaftaran subsidi Pertalite tidaklah rumit. Masyarakat hanya perlu menyiapkan beberapa dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Setelah itu, ikuti langkah-langkah yang tertera pada situs web Subsiditepat.mypertamina.id.
“Kami telah melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat mengenai pentingnya pendaftaran ini. Selain itu, seluruh SPBU di wilayah NTB juga telah dilengkapi dengan fasilitas digitalisasi untuk mendukung proses pendaftaran,” terang Ahad.
Pendaftaran subsidi Pertalite dilakukan secara bertahap. Saat ini, program ini telah diterapkan di 41 kabupaten/kota di Indonesia dan akan terus meluas ke seluruh wilayah. “Pendaftaran secara bertahap dilakukan untuk memastikan kelancaran proses dan meminimalisir kendala yang mungkin terjadi,” jelas Ahad.
Ahad menambahkan bahwa pengalaman penerapan program serupa untuk Bio Solar menjadi pelajaran berharga. “Dengan adanya pengalaman tersebut, kami optimis bahwa pendaftaran subsidi Pertalite akan berjalan lebih lancar,” ujarnya.
Meskipun proses digitalisasi telah berjalan cukup baik, namun Ahad mengakui bahwa masih ada beberapa kendala yang perlu diatasi, terutama terkait dengan jaringan internet. “Kami terus berkoordinasi dengan penyedia layanan internet untuk memastikan seluruh SPBU memiliki koneksi yang stabil,” ujarnya.
Ahad berharap masyarakat dapat mendukung penuh program pendaftaran subsidi Pertalite ini. “Dengan adanya data yang akurat, pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam rangka menjaga stabilitas harga BBM dan memastikan ketersediaannya bagi masyarakat,” pungkasnya.
