Bisnis

Kunjungan TPID Sumut: Belajar dari Keberhasilan NTB

×

Kunjungan TPID Sumut: Belajar dari Keberhasilan NTB

Sebarkan artikel ini
Kunjungan TPID Sumut: Belajar dari Keberhasilan NTB
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih tiga penghargaan nasional pada bulan Juni 2024. Pengakuan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi provinsi tersebut, tetapi juga menarik perhatian berbagai daerah indonesia/">di Indonesia, termasuk TPID Sumatera Utara. TPID Sumut melakukan kegiatan capacity building di NTB pada 28 hingga 29 Agustus 2024, bertujuan mempelajari strategi yang digunakan oleh NTB dalam menjaga stabilitas inflasi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap, dalam kesempatan tersebut menjelaskan sejumlah langkah strategis yang telah diambil oleh TPID NTB. Salah satu inisiatif utama adalah integrasi ekosistem pengendalian inflasi melalui keterlibatan klaster pangan binaan. Teknologi budidaya pertanian organik dan digital farming menjadi kunci keberhasilan. Contoh implementasinya adalah Klaster Padi Sapurata yang bekerja sama dengan Koperasi Mutiara Amanah sebagai offtaker yang bertugas menyerap komoditas gabah dan beras, baik dari klaster secara langsung maupun dari mitra penggilingan (Rice Milling Unit).

Berry Arifsyah Harahap menekankan pentingnya pendampingan aktif dan konsisten yang dilakukan Bank Indonesia NTB kepada pemerintah daerah. “Kami secara aktif memberikan pendampingan kepada Pemerintah Provinsi NTB melalui berbagai program inovatif. Langkah konkret ini mampu menjaga ketahanan pangan dan memastikan inflasi tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5% ± 1%,” ujar Berry.

Baca Juga :  LIMOFF Dukung Fesyen Lokal dan Perajin Tekstil Lokal Dikenal Di Kancah Internasional

NTB memang dihadapkan pada tantangan yang cukup besar dalam menjaga ketersediaan pasokan, terutama karena kondisi cuaca yang tidak menentu, alih fungsi lahan, serta tingginya permintaan dari luar daerah. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai langkah strategis dilakukan, termasuk:

  • Penguatan Produksi Cabai: Melalui kerjasama dengan Pondok Pesantren Thohir Yasin.
  • Inovasi Budidaya Bawang Merah: Pada Klaster Binaan Pamali di Bima.
  • Penggunaan Bibit Unggul Gamagora 7: Pada Kelompok Tani Remaja Tani untuk peningkatan produktivitas padi.

Langkah-langkah ini telah membantu NTB menjaga pasokan pangan yang cukup, mendukung kestabilan harga, serta mengurangi risiko inflasi.

Kepala perdagangan/">Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si, juga memaparkan peran penting pemerintah dalam pengaturan keluar-masuknya komoditas gabah dari NTB. Aturan yang diterapkan bertujuan menjaga agar pasokan gabah tetap tersedia di dalam provinsi guna memenuhi kebutuhan lokal. Kolaborasi ini semakin memperkuat upaya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan.

Baca Juga :  Gerak Cepat, PLN Atasi Gangguan Tiang Roboh di Gapuk Lombok Barat

Tidak hanya itu, TPID Kabupaten Lombok Barat turut berbagi pengalaman sukses mereka dalam berkolaborasi dengan program SITEBEL, Ten Ten Tani, dan E Kaki. Sedangkan TPID Kota Mataram membagikan kisah sukses program AKU HATINYA PKK Plus, yang turut menjaga kestabilan harga di kota tersebut. Rencana optimalisasi Warung Pantasi Mentaraman juga dipaparkan sebagai salah satu solusi menjaga harga pangan di Mataram tetap stabil.

Sebagai bagian dari kegiatan capacity building, 31 peserta TPID Sumatera Utara yang terdiri dari pejabat Bank Indonesia dan pemerintah daerah, seperti Wahyu Yuwana (Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut), Mukrobin (Asisten Direktur), dan H. Khorium Rijal (Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Deli Serdang), melakukan kunjungan lapangan ke UMKM Mawar Tenun di Kabupaten Lombok Timur. UMKM ini merupakan salah satu binaan Bank Indonesia dan bagian dari Klaster Champion Orong Balak. Kunjungan ini disambut langsung oleh Penjabat Bupati Lombok Timur, Drs. H. Juani Taofik, M.AP, yang menekankan pentingnya penguatan UMKM dalam menjaga stabilitas ekonomi lokal.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil, inflasi di NTB diperkirakan tetap terkendali dalam kisaran 2,5% ± 1% sepanjang tahun 2024. Tren penurunan harga minyak global sejak puncaknya pada tahun 2022 turut mengurangi tekanan inflasi, terutama pada kelompok harga yang diatur oleh pemerintah (Administered Price). Selain itu, cuaca yang lebih stabil, peningkatan alokasi pupuk subsidi, serta beroperasinya bendungan-bendungan baru di wilayah NTB, berkontribusi terhadap pengendalian harga komoditas pangan (Volatile Food) yang cenderung fluktuatif.

Baca Juga :  Desainer Binaan DISPERIN Tampil dan Ikut Serta di LIMOFF.

Keberhasilan TPID NTB dalam meraih tiga penghargaan nasional merupakan hasil kerja keras yang didukung kolaborasi berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan pelaku usaha lokal. Langkah-langkah strategis yang diambil, seperti penerapan digital farming, integrasi klaster pangan, dan pengaturan komoditas, telah terbukti efektif dalam menjaga ketersediaan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Melalui peningkatan kapasitas yang terus-menerus, NTB diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam hal pengendalian inflasi dan pembangunan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat juga menjadi fondasi utama bagi terciptanya ekosistem ekonomi yang lebih stabil, tangguh, dan adaptif terhadap berbagai tantangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *