Rohmi menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat adalah hal yang fundamental dan krusial. “Masyarakat NTB punya hak untuk sehat dan cerdas,” ujarnya. Ia menggarisbawahi bahwa tanpa memenuhi kebutuhan dasar, visi dan misi yang diusung oleh calon pemimpin tidak akan tercapai.
Bersama dengan pasangan calon wakil gubernur Musyafirin, Rohmi berjanji untuk melanjutkan program-program yang sudah baik dan memperbaiki yang kurang. “Kami pernah berkarya di daerah ini, yang baik akan kami lanjutkan, yang kurang kami perbaiki,” kata Rohmi. Pernyataan ini menunjukkan keinginan mereka untuk tidak hanya mempertahankan keberhasilan yang ada, tetapi juga untuk memperbaiki kekurangan yang selama ini ada dalam pelayanan publik.
Rohmi Djalillah juga mengajak masyarakat untuk bersatu demi mencapai tujuan bersama. “Apa pun tujuan kita, kalau masyarakat NTB masih sakit, kurang cerdas, kita tidak bisa mewujudkan itu semua. Mari bersama Rohmi-Firin mewujudkan itu semua,” tegasnya, menyoroti bahwa kolaborasi masyarakat adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan.
Cawagub Musyafirin menambahkan bahwa pemilihan pemimpin harus dilakukan dengan bijak. Ia mengajak masyarakat untuk tidak memilih pemimpin hanya berdasarkan pertimbangan emosional, kedekatan, atau latar belakang sosial. “Mari kita memilih pemimpin yang benar-benar berpihak kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat,” jelas Musyafirin.
Pilgub NTB 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon), yaitu Rohmi-Firin, Zulkieflimansyah-Suhaili (Zul-Uhel), dan Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Paslon Rohmi-Firin diusung oleh empat partai politik: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Perindo, dan Partai Ummat. Sementara itu, Zul-Uhel didukung oleh tiga partai, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat, dan NasDem. Iqbal-Dinda, di sisi lain, diusung oleh sepuluh partai politik, termasuk Gerindra, Golkar, PPP, dan PAN.
Dalam Pilgub kali ini, total terdapat 3.964.325 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di NTB. Mereka akan memberikan suara di 8.405 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 1.166 desa/kelurahan dan 117 kecamatan di seluruh NTB. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran serta masyarakat dalam menentukan masa depan daerah.