Business

Optimalkan Stok, Bulog NTB Jemput Gabah Langsung ke Sawah

×

Optimalkan Stok, Bulog NTB Jemput Gabah Langsung ke Sawah

Sebarkan artikel ini
Optimalkan Stok, Bulog NTB Jemput Gabah Langsung ke Sawah

Mataram, Jurnalekbis.com – Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan penyerapan sebanyak 180.600 ton setara beras hingga April 2025. Hingga saat ini, Bulog NTB telah menyerap sebanyak 6.193 ton setara beras.

Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog NTB, Sri Muniati melalui Manager Administrasi dan Keuangan Perum Bulog NTB, Agung Sarianto, menjelaskan bahwa pihaknya optimistis dapat mencapai target tersebut.

“Berdasarkan data panen yang kami peroleh dari Dinas Pertanian, target penyerapan beras bisa tercapai secara maksimal. Namun, kami juga harus memiliki strategi untuk mengalokasikan stok ke kantor wilayah (Kanwil) lain yang membutuhkan,” ujar Agung, Rabu (19/2/2025).

Ia menambahkan, kebutuhan gudang dalam tiga bulan awal menjadi perhatian utama karena kapasitas penyimpanan harus dikelola dengan baik. “Kami perlu ruang untuk stok baru, sehingga harus segera memindahkan stok yang sudah penuh ke wilayah lain yang membutuhkan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Harga Jagung Naik, Petani Sumbawa Berbondong-bondong Antre di CDC Bulog: "Lebih Bagus di Sini!"

Bulog NTB menetapkan harga pembelian di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen dan Rp12.000 per kilogram untuk beras di gudang Bulog.

Untuk mempercepat proses penyerapan, Bulog NTB menerjunkan tim jemput gabah langsung ke sawah dengan berkoordinasi bersama TNI, khususnya Babinsa. “Tim kami langsung eksekusi di lapangan setelah mendapatkan informasi lokasi panen. Kami membeli langsung dari petani, sekaligus mengedukasi mereka agar dapat menawarkan gabahnya kepada Bulog melalui sistem pemesanan sederhana,” jelas Agung.

Selain kemudahan dalam administrasi, Bulog NTB memastikan pembayaran kepada petani berjalan lancar dan cepat. “Begitu dokumen diterima di kantor, uang langsung masuk ke rekening petani. Bahkan, jika proses bongkar muat selesai malam hari, pembayaran tetap bisa diproses saat itu juga,” ujarnya.

Baca Juga :  El Nino, Budi Waseso Tegaskan Stok Beras Aman

Tidak ada batasan minimal pembelian, asalkan gabah yang diserahkan sudah bersih dari jerami atau batang padi. “Kami hanya menerima gabah yang benar-benar bersih,” tegasnya.

Saat ini, kapasitas gudang Bulog NTB mencapai 110.000 ton. Kapasitas tersebut belum termasuk stok yang sudah tersedia, baik beras maupun jagung yang dikelola oleh Bulog NTB. “Karena itu, manajemen stok sangat penting. Jika gudang sudah penuh, stok harus segera dipindahkan,” kata Agung.

Bulog NTB juga tengah menjajaki opsi sewa gudang tambahan. “Tim operasional sudah mulai melakukan survei dan mencari gudang di NTB. Salah satu penawaran yang masuk berasal dari BDGR, dan saat ini masih dalam tahap evaluasi,” ungkapnya.

Baca Juga :  PLN Siap Layani Pengisian Kendaraan Listrik untuk Mudik Nataru

Terkait biaya sewa gudang, Agung menegaskan bahwa hal itu bergantung pada pemilik gudang dan tarif yang berlaku. “Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan pusat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *