Mataram, Jurnalekbis.com— Dari kaki rinjani/">Gunung Rinjani, tepatnya di kawasan Sembalun, Lombok Timur, hadir sebuah brand kopi lokal yang siap mengguncang pasar nasional hingga internasional: YS Coffee. Didirikan pada awal tahun 2025 oleh pengusaha muda Nerry, YS Coffee hadir dengan semangat mengangkat potensi kopi robusta lokal yang selama ini belum mendapatkan sorotan maksimal di pasar domestik, apalagi global.
Dengan pendekatan langsung ke petani kopi dan konsep pemasaran yang inklusif, YS Coffee menjelma sebagai kekuatan baru dalam industri kopi Nusantara, dengan cita rasa khas Sembalun yang mulai mencuri perhatian para pecinta kopi di berbagai daerah.
YS Coffee merupakan hasil dari kecintaan terhadap potensi pertanian Lombok Timur, khususnya tanaman kopi yang tumbuh subur di wilayah Sembalun. Nerry, pendiri YS Coffee, menegaskan bahwa kopi yang mereka produksi adalah 100% robusta murni, dipanen langsung dari kebun-kebun milik petani lokal.
“Produk YS Coffee ini mulai kami rintis awal tahun 2025. Kopi yang kami angkat adalah kopi robusta asli dari Sembalun, Lombok Timur, yang memang memiliki karakteristik kuat, aromatik, dan tahan lama,” ujar Nerry saat diwawancarai, Kamis (5/6/2025).
Cita rasa robusta Sembalun dikenal memiliki kekuatan pahit yang seimbang dengan aroma tanah dan cokelat, cocok bagi para penikmat kopi yang menyukai karakter kopi yang kuat dan tidak terlalu asam.
Di tengah menjamurnya produk kopi premium dengan harga selangit, YS Coffee hadir dengan pendekatan berbeda. Meskipun menawarkan kualitas tinggi dan proses penyortiran biji yang ketat, produk ini tetap menyasar semua kalangan, dari penikmat kopi rumahan hingga pebisnis kuliner.
Harga yang ditawarkan pun sangat bersaing mulai 100 gram kopi YS Coffee dibanderol mulai Rp15.000 dan untuk paket besar bisa mencapai hingga Rp100.000, tergantung varian dan kemasan
“Kami ingin kopi Sembalun ini tidak hanya bisa dinikmati oleh pecinta kopi kelas atas. Semua orang harus bisa merasakan cita rasa kopi lokal berkualitas dengan harga yang terjangkau,” tegas Nerry.
Meski baru berjalan selama lima bulan, perjalanan bisnis YS Coffee terbilang impresif. Produk ini telah dipesan oleh pelanggan dari berbagai kota besar indonesia/">di Indonesia seperti Surabaya, Jakarta, dan sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri.

“Kami cukup kaget dengan antusiasme dari luar daerah. Alhamdulillah permintaan datang dari berbagai kota, bahkan beberapa reseller dari Jakarta dan Surabaya sudah rutin memesan,” tambah Nerry.
YS Coffee juga memiliki visi jangka panjang untuk memasuki pasar internasional. Menurut Nerry, potensi ekspor tinggal selangkah lagi, tergantung pada kesiapan tim pemasaran yang saat ini sedang digarap serius.
“Target ekspor ke mancanegara sebenarnya sudah kami susun. Tinggal penguatan di aspek marketing saja. Kami optimis, dengan kerja sama yang tepat, kopi Sembalun akan dikenal dunia,” pungkasnya.
Untuk menjawab tingginya permintaan pasar, YS Coffee menjaga konsistensi produksi yang cukup besar untuk skala UMKM. Dalam sehari, YS Coffee mampu memproduksi 50 hingga 100 kilogram kopi sangrai berkualitas.
Proses produksi dilakukan dengan cermat mulai dari pemilihan biji, pengeringan, sangrai (roasting), hingga pengemasan. Tidak hanya menjaga kualitas, YS Coffee juga menjamin setiap batch produksi sesuai standar kebersihan dan rasa.
Salah satu kekuatan utama YS Coffee terletak pada kemitraannya langsung dengan para petani kopi di Sembalun. Alih-alih mengambil bahan baku dari pihak ketiga, YS Coffee justru membangun relasi bisnis yang adil dan berkelanjutan dengan para petani.
“Kami membeli langsung dari petani kopi. Setiap hari, petani bisa menyuplai 60 kilogram lebih biji kopi ke tempat kami. Ini bentuk pemberdayaan ekonomi lokal yang kami terapkan,” jelas Nerry.
Model bisnis seperti ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memastikan traceability produk—dimana konsumen bisa mengetahui asal-usul kopi yang mereka nikmati.
YS Coffee juga berkembang pesat berkat dukungan para reseller yang tersebar di berbagai kota. Strategi ini memudahkan penetrasi pasar tanpa perlu membuka banyak cabang fisik.
“Kami senang karena banyak reseller yang antusias. Mereka tidak hanya jualan, tapi juga ikut mengenalkan kopi Sembalun ke komunitas pecinta kopi,” ujar Nerry.
Selain itu, YS Coffee juga aktif dalam berbagai event UMKM, pameran lokal, dan komunitas kopi, yang menjadi ajang untuk memperkenalkan produknya lebih luas.
Cerita sukses YS Coffee menjadi bukti bahwa produk lokal dengan pendekatan yang tepat bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Tidak hanya mengandalkan cita rasa, YS Coffee juga mengusung nilai-nilai keberlanjutan, pemberdayaan petani, dan inklusi ekonomi.
“Kopi ini bukan sekadar bisnis bagi kami. Ini tentang membangun ekonomi daerah, tentang memberdayakan petani, dan tentang memperkenalkan Lombok Timur ke dunia melalui secangkir kopi,” pungkas Nerry.