BisnisDaerahKulinerUKM

 Pecel Sasak Jalan Majapahit Mataram, Sarapan Favorit Warga NTB

×

 Pecel Sasak Jalan Majapahit Mataram, Sarapan Favorit Warga NTB

Sebarkan artikel ini
 Pecel Sasak Jalan Majapahit Mataram, Sarapan Favorit Warga NTB
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Di tengah hiruk-pikuk Kota Mataram, tepatnya di Jalan Majapahit No. 12, berdiri sebuah warung makan sederhana yang kini menjadi buruan warga dari berbagai penjuru. Namanya Warung Pondok Sasak, yang menawarkan menu andalan khas LombokPecel Sasak. Warung ini terletak strategis di belakang ntb/">Mapolda NTB, menjadikannya mudah dijangkau oleh warga lokal maupun pendatang.

Meski sekilas terlihat seperti warung pecel pada umumnya, namun begitu suapan pertama menyentuh lidah, sensasinya berbeda. Pecel Sasak bukan hanya menggugah selera, tapi juga membawa pengalaman rasa yang khas, membuat banyak pelanggan kembali lagi untuk sarapan atau makan siang.

Yang menjadi daya tarik utama dari Pecel Sasak adalah bumbu kacangnya yang kental dan kuat di lidah. Tidak terlalu manis, tidak terlalu asin, dan memiliki tingkat kepedasan yang bisa disesuaikan dengan selera pelanggan.

Baca Juga :  Sambut Pengunjung, Sirkuit Mandalika Tetap Buka Saat Libur Lebaran

“Cukup mantep! Bumbu kacangnya sangat terasa, pedasnya juga pas,” ujar Rida, salah satu pelanggan setia yang ditemui saat makan siang di Warung Pondok Sasak, Rabu  (4/6/2025).

Rida juga menyoroti keunikan tekstur tahu dan sayuran yang digunakan, yang berbeda dari pecel lainnya. “Kangkungnya khas Lombok, beda dari biasanya. Lebih renyah, ada sensasi kriuk-kriuknya. Tahunya juga lembut tapi padat, bukan yang gampang hancur.” Ungkapnya.

Hal lain yang membedakan Pecel Sasak dari pecel pada umumnya adalah pada pemilihan bahan lokal yang segar dan khas. Tahu yang digunakan bukan tahu biasa. Teksturnya padat namun tetap lembut saat dikunyah. Sedangkan kangkungnya merupakan kangkung khas Lombok, yang dikenal lebih renyah dan tidak mudah layu saat direbus.

“Kalau dari bumbu, dominan rasa kacangnya. Tidak pelit dan hanya sedikit menggunakan terasi, Saya suka karena bisa request tingkat pedasnya, jadi nggak khawatir terlalu pedas atau kurang.” lanjut Rida.

Warung ini bukan hanya disukai oleh kalangan tua, tetapi juga menjadi favorit para pegawai, mahasiswa. Tak sedikit dari mereka yang datang hanya karena melihat rekomendasi dari Instagram atau TikTok.

Baca Juga :  Man of the match was declared on the spot

Hal ini tidak lepas dari peran Yeni, pemilik Warung Pondok Sasak, yang dengan konsisten mempertahankan cita rasa lokal namun tetap membuka ruang untuk penyesuaian selera masa kini. Ia menuturkan, semua bahan yang digunakan dijamin segar setiap hari dan tidak ada yang dimasak dua kali.

“Pecel Sasak ini terbuat dari bahan-bahan fresh. Ada sayur kecipir, tauge, kangkung, tahu, dan tentu saja sambal kacang andalan kami, kami juga punya menu rawon sebagai alternatif, tapi memang pecel sasak jadi andalan utama,” jelas Yeni.

Dengan hanya Rp13.000 per porsi, pelanggan sudah bisa menikmati sepiring pecel sasak lengkap. Sementara untuk menu spesial dengan tambahan lauk seperti tempe goreng atau telur, cukup menambah Rp2.000 saja menjadi Rp15.000.

Baca Juga :  Pertamina Siapkan Kejutan di MotoGP Mandalika 2024

“Kami buka dari pukul 8 pagi sampai jam 5 sore. Untuk porsinya kadang bisa sampai 125 porsi sehari. Banyak juga yang pesan untuk acara-acara seperti arisan, pengajian, atau rapat kantor,” ujar Yeni.

Ia juga menambahkan bahwa warungnya menerima pemesanan dalam jumlah besar, bahkan bisa melakukan request khusus seperti tingkat kepedasan atau tambahan lauk.

Berlokasi di belakang Mapolda NTB, Warung Pondok Sasak sangat mudah ditemukan. Posisi strategis ini menjadikan warung selalu ramai, terutama di jam-jam sibuk seperti pukul 9 hingga 13 siang. Banyak pegawai dan pelajar yang menyempatkan diri mampir untuk sarapan atau makan siang sebelum kembali beraktivitas.

Untuk pelanggan yang tidak sempat datang langsung, warung ini juga melayani pesanan melalui layanan ojek online, menjadikannya semakin mudah diakses oleh siapa saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *